5 Skill yang Perlu Dikuasai Calon Suami. Biar Nanti Nggak Perlu Panggil Tukang Lagi

Skill calon suami

Ketika hendak menjadi seorang kepala rumah tangga atau suami, perlu dibarengi oleh skill memperbaiki rumah. Cukup skill yang sederhana saja, yang sifatnya kecil dan tidak membutuhkan perbaikan rumah besar-besaran. Hal ini penting karena ketika ada kerusakan rumah secara mendadak, bisa langsung diperbaiki dan tidak bergantung kepada tukang. Sebetulnya setiap perbaikan rumah tidak melulu menjadi tanggung jawab seorang suami. Peran istri pun dibutuhkan. Perlu ada kerja sama.

Berikut ini, skill atau keterampilan yang perlu kamu kuasai ketika akan menjadi seorang suami. Yuk, persiapkan dirimu sebaik-baiknya!

ADVERTISEMENTS

1. Masalah klasik sebuah rumah; genteng bocor! Seorang suami wajib kuasai skill memperbaiki rumah yang satu Ini

Photo by: Throofing

Photo by: Throofing via https://www.throofing.com

Setiap musim hujan, tidak sedikit rumah yang mengalami kebocoran. Bisa karena genteng atapnya yang bergeser atau pun sudah rusak.

Seorang suami wajib bergerak untuk memperbaikinya. Sebab menunggu tukang keburu rumahnya kebanjiran. Kalaupun tidak bisa langsung diperbaiki, kepala rumah tangga perlu mempunyai solusi konkret agar kebocoran nggak makin melebar.

ADVERTISEMENTS

2. Kuasai keterampilan memperbaiki keran bocor

Photo by: Digital Home Inpection

Photo by: Digital Home Inpection via https://www.pinterest.co.uk

Meski nggak sering terjadi, kerusakan pada keran tentu cukup menjengkelkan. Tetesan air dari keran yang bocor sangat mungkin membuat tagihan air membengkak. Air secara sia-sia terbuang tanpa terpakai. Untuk itu, penting bagi suami agar selalu sigap dan mampu memperbaikinya.

Di internet ada banyak tutorial atau untuk memperbaiki keran bocor. Kamu bisa baca langsung dari artikel hingga melihat panduan video tutorial. 

Skill ini perlu dikuasai agar tak selalu memanggil tukang keran saat terjadi kebocoran keran di rumahmu.

ADVERTISEMENTS

3. Kuasai instalasli listrik sederhana

Photo by: Yash Patel

Photo by: Yash Patel via https://unsplash.com

Beberapa persoalan yang mesti dikuasai perihal instalasi listrik, seperti memasang lampu bohlam, memasang stop kontak dan memperbaiki listrik yang korsleting.

Sekalipun terlihat sederhana namun kamu tetap perlu berhati-hati.  Tapi jika ternyata kerusakan listriknya cukup parah, lebih baik panggil petugas PLN. Jangan mengambil resiko. Pasang atau perbaikilah instalasi listrik yang sekiranya mampu dan sederhana saja.

ADVERTISEMENTS

4. Bongkar pasang furnitur

Photo by: Tiana Borcherding

Photo by: Tiana Borcherding via https://unsplash.com

Beberapa furnitur terkadang tidak langsung bisa digunakan, harus dipasang atau dirangkai terlebih dahulu. Seperti memasang ranjang, meja belajar, penjemur, pakaian dan lain-lain.

Kemampuan untuk memasang atau membongkar furnitur penting untuk dikuasai, kalau kesulitan bisa bekerja sama dengan istrimu untuk merangkainya. 

ADVERTISEMENTS

5. Belajar sabar

Photo by: Nicole Parker

Photo by: Nicole Parker via https://unsplash.com

Dari sekian banyak kemampuan yang harus dikuasai untuk memperbaiki rumah, keterampilan bersabar harus menyertainya. 

Memperbiki genteng bocor, keran bocor, korsleting dan lain-lain jika tidak dibarengi dengan rasa sabar akan berbahaya. Kamu akan mengerjakanya asal-asalan dan mudah frustasi jika tidak bisa bersabar.

Maka dari itu, walau sabar tidak terlihat kita wajib menguasai kemampuan ini. Itulah beberapa keterampilan yang direkomendasikan dikuasai oleh seorang kepala rumah tangga untuk memperbaiki rumah.

Manfaat yang didapat dari mengusai skill-skill di atas adalah agar kita tidak bergantung kepada orang lain dan belajar menyelesaikan masalah dengan tangan sendiri.

Namun, dalam beberapa kasus ketika kerusakan rumahnya cukup berat dan kompleks, memanggil tukang yang ahli untuk memperbaiki rumah tidak menjadi masalah. Untuk kamu yang berniat segera menjadi kepala rumah tangga, yuk belajar dari sekarang agar kelak kita sudah siap!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.