Simplenya Naik Turun Tangga

Setelah diterima dan dinyatakan masuk di salah satu universitas swasta Jakarta. Mucullah ekspetasi tentang fasilitas kampus yang bagus dan memadai, ruangan kelas yang kondusif untuk untuk mendukung kegiatan perkuliahan, serta bangunan gedung fakultas yang tinggi supaya mudah terlihat dari sudut manapun. Harapan-harapan itupun sekejap sirna ketika hari pertama masuk kuliah. Apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada (itulah kehidupan). Yang penulis lihat dan alami pada saat itu bangunan nya hanya memiliki 2 lantai, lantai dasar,1, dan 2. Dimana gedung fakultas penulis adalah gedung terpendek diantara gedung-gedung fakultas yang lain. Kedua, bangunan tersebut tidak terdapat lift untuk mengakses lantai 1 dan 2. Yang ada hanyalah tangga alakadarnya seperti tangga sekolahan pada umumnya. Ketiga, tembok dan ubin ruangan kelas terbuat dari kayu atau seperti triplek tebal. Tak cuma ruangan kelas, seluruh bangunan itupun terbuat dari kayu. Untungnya rangka bangunan tersebut terbuat dari besi. Penulis tau bahwa gedung tersebut bernama BKS yang merupakan kepanjangan dari ‘Bangunan Kuliah Sementara’. Yang lebih menyakitkan hati lagi adalah prodi Ilmu Komunikasi Atma Jaya mendapati jatah untuk menempati dari semester 1 sampai lulus. Hati yang terus menerus menggerutu akibat orang tua terlalu mengeluarkan biaya yang cukup banyak tetapi fasilitasnya tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.

Hari demi hari, minggu demi minggu, semester demi semester berlalu. Dan penulis baru sadar ternyata bangunan tersebut memiliki keuntungan sendiri dan terlebih lagi penulis bersyukur karena ditempatkan di gedung BKS. Bagaimana mungkin ?! Berikut alasannya

Karena gedung tersebut tidak memiliki lift dan hanya terdapat 2 lantai. Kita tidak perlu menunggu lift dan tidak begitu lelah ketika menaiki atau menuruni tangga. Apabila terburu-buru dan memungkinkan untuk datang terlambat (bagi yang suka datang terlambat), yang perlu kita lakukan yaitu lari menaiki tangga dan sesegera mungkin masuk kedalam kelas. Kejadian seperti itulah yang membuat saya berubah pikiran dari penyesalan menjadi sebuah keberuntungan.

Terlebih lagi, ternyata kegiatan naik turun tangga memiliki keuntungan tersendiri bagi kesehatan tubuh. Berikut ini adalah beberapa manfaat naik turun tangga bagi kesehatan tubuh.

 <>1. Anaerobic fitness

Naik turun tangga termasuk anaerobic fitness, di mana Akita bisa meningkatkan kemampuan bernafas lebih panjang dan tidak mudah lelah melalui latihan ini.

<>2. Aerobic fitness

Naik turun tangga juga termasuk aerobic fitness, yang membantu melatih organ kardiovaskuler serta meningkatkan metabolisme secara bertahap.

<>3. Cardio training

Tak harus lari di atas treadmil, karena naik turun tangga saja sudah menjadi latihan cardio tersendiri. Anda bisa menentukan berapa lama Anda harus naik turun tangga. Dan berapa jauh jarak yang harus Anda tempuh.

<>4. Membantu membentuk otot

Pembentukan otot kaki dengan cara yang mudah dan sederhana adalah lewat naik turun tangga. Tak hanya menjangkau kaki bagian bawah saja, namun latihan ini juga efektif untuk memangkas lemak di area pinggul, perut, serta paha.

<>5. Mengurangi berat badan

Dilakukan secara rutin, lemak-lemak pada tubuh akan terkikis, dan kalori terbakar. Inilah mengapa kemudian secara signifikan berat badan kita akan turun setelah seringkali naik turun tangga.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini