Di dunia ini, kita dapat melihat banyak sekali orang yang sukses baik di bidang pendidikan, karir, bisnis, maupun di bidang lainnya. Namun, kadang kita tidak pernah mengetahui bagaimana latar-belakang hidup mereka, keluarga mereka, dan juga keterbatasan dan tantangan yang mereka hadapi untuk mencapai kesuksesan tersebut.
Tidak jarang, orang-orang sukses tersebut harus menghadapi segala tantangan dan keterbatasan yang mereka miliki untuk mewujudkan semua cita-cita dan impian mereka sehingaa mereka sukses seperti sekarang ini. Dengan melihat dan mengetahui success story yang mereka miliki, kita dapat belajar dari perjuangan mereka sehingga kita terus dapat memotivasi diri kita untuk mendapatkan mimpi-mimpi yang ingin kita wujudkan.
Melalui artikel kali ini, saya akan membagikan kisah hidup saya, seorang anak dari desa plosok di Lampung, berasal dari keluarga yang “berantakan”, namun dapat mencapai mimpi-mimpinya yang sangat luar biasa.
Namaku Iqbal, lengkapnya Muhammad Iqbal Maulana. Aku terlahir tepat 25 tahun yang lalu karena hari ini merupakan ulang tahunku. Aku lahir di dusun kecil bernama Balairejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung.
Desa tempatku lahir merupakan desa yang masih sangat tertinggal hingga sekarang. Jalanan utama masih berupa bebatuan, tak ada angkutan umum yang melewati kawasan desa tersebut. Gaya hidup dan pemikiran masyarakatnya pun masih sangat kuno dan tertinggal, wajar saja, karena mayoritas dari mereka hanya lulusan sekolah dasar atau maksimal sekolah menengah pertama.
Profesi mereka bervariasi dari seorang petani, kuli bangunan, sampai pedangang di pasar tradisional. Begitupun dengan kedua orang tuaku yang hanya lulusan sekolah menengah pertama, bekerja serabutan, dengan penghasilan tidak tetap.
Papahku adalah seorang pengusaha tambak udang, namun bangkrut dan meninggalkan banyak hutang. Tidak lama setelah bangkrutnya usaha yang ia miliki, Papahku mendapatkan kecelakaan dan membuatnya sampai sekarang tidak dapat berjalan sempurna karena menderita penyakit syaraf terjepit. Pasca kecelakaan, ukuran kaki papahku mungkin hanya seukuran lengan remaja, sehingga membuatnya tak dapat lagi bekerja mencari nafkah. Terlilit hutang, dan kepala keluarga tak berdaya, di situlah dimulainya perjuangan beratku untuk mendapatkan mimpi-mimpiku.
<>2. Hampir tidak dapat kuliah, menjadi marbot masjid, hingga menjadi sarjana>Setelah lulus SMA, saya terus terang bingung karena sudah hampir dipastikan saya tidak dapat melanjutkan ke universitas dikarenakan kondisi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai saya kuliah. Saya sedih sekali pada saat itu, semua teman-teman seusia saya sudah menentukan kemana mereka akan melanjutkan pendidikan mereka di universitas. Saya? bermimpipun tidak.
Untuk makan sehari-haripun Mamah saya harus ke sawah, menjadi buruh tani di desa tempat kami tinggal. Namun jika saya tidak lanjut kuliah, siapa yang akan mengangkat derajat keluarga saya dan mengentaskan keluarga kami dari keterpurukan dan kemiskinan? Belum lagi, Papah saya harus terus berobat untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Tidak, saya harus tetap lanjut kuliah, di manapun dan bagaimanapun caranya.
Alhamdulilah, pertolongan Allah pun datang. Melihat kondisi saya, teman-teman saya rela patungan untuk memasukkan saya ke universitas agar saya tetap bisa lanjut kuliah. Akhirnya, saya memutuskan untuk kuliah di IAIN Lampung jurusan Bahasa Inggris, berkat bantuan teman-teman saya. Dikarenakan jauh dari desa saya, terpaksa saya harus tinggal di dekat komplek universitas.
Namun apadaya, tak ada lagi sisa uang untuk membayar kos-kosan. Akan tetapi, lagi-lagi Allah menunjukkan kuasanya. Saya ditawari untuk menjadi penjaga masjid alias "marbot" di dekat kampus sehingga saya tidak perlu membayar kos-kosan selama saya kuliah. Ruangan tempat saya tinggal di masjid tersebut hanya berukuran 3x3 meter.
Tidak hanya saya sendiri, ada dua orang lagi yang tinggal dengan saya. Jadi, satu orang hanya memiliki ruang 1x1 meter untuk bergerak di ruangan tersebut. Untuk hidup sehari-hari, saya berjualan koran di jalan lintas sumatera pada pagi hari sebelum saya berangkat kuliah. Tidak ada yang lebih baik dari itu semua pada kehidupan saya saat itu, namun tekad saya untuk menjadi sarjana dan sukses sangatlah tinggi.
Hingga suatu hari, pertolongan Allah pun kembali datang. Saya mendapatkan beasiswa dari Putera Sampoerna Foundation, untuk program S1 pendidikan Bahasa Inggris di Sampoerna University Jakarta. Ini merupakan anugerah terbesar dalam hidup saya karena saya tidak perlu memikirkan biaya semesteran juga uang hidup sehari-hari karena saya juga mendapatkan uang saku tiap bulannya.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan? Di sinilah saya berani terus memperjuangkan mimpi-mimpi saya untuk menjadi seorang yang sukses.
Pada bulan Agustus 2014, saya berhasil menyelesaikan pendidikan saya di Sampoerna University dengan status Cumlaude. Bercucuran air mata saya saat saya menghadiri wisuda saya tersebut. Teringat betapa berat rintangan dan hambatan yang telah saya lalui sehingga saya sekarang resmi menjadi seorang sarjana. Sama seperti teman-teman saya yang lainnya. Orang tua saya pun saya ajak ke Jakarta untuk menghadiri wisuda saya. Papah saya saya gendong menuju auditorium, karena beliau tidak kuat berjalan jauh dari komplek parkiran ke ruang auditorium karena penyakitnya tersebut.
Di situlah kemudian saya yakin, tidak ada hasil yang menghianati usaha yang kita telah perjuangkan.
<>3. Menjadi seorang guru professional di sekolah internasional>Siapa sangka, bahkan sebelum saya diwisuda, saya mendapat tawaran untuk mengajar di salah satu sekolah internasional di Bekasi. Karena saya saat itu cukup kompeten untuk menjadi guru yang professional, maka saya diterima bekerja di sekolah tersebut untuk mengajar Bahasa Inggris.
Sekolah tersebut terbilang mewah karena kurikulum yang ditawarkan pun merupaka kurikulum yang diakui dan terstandar internasional. Jadi wajar orang-orang gedean yang dapat menyekolahkan anaknya ke sekolahan tersebut.
Sebagai seorang fresh graduate, saya tidak menyangka mendapatkan posisi ini, mengajar di sekolah "elit' dengan gaji yang terbilang besar untuk saya. Alhamdulilah, dengan penghasilan yang saya miliki, saya dapat membiayai sekolah adik saya satu-satunya yang kini duduk di bangku SMA, mengobati papah saya ke berbagai pakar syaraf meskipun sampai saat ini belum sembuh, membelikan rumah untuk orang tua saya karena pasca bangkrut rumah saya pun disita Bank, dan memberikan modal usaha untuk mamah saya di rumah.
Saya tidak pernah menyangka jika saya dapat berada di posisi ini, seorang anak kampung dan berasal dari keluarga yang berantakan, namun saat ini sedikit demi sedikit saya mampu mengembalikan perekonomian keluarga saya yang carut-marut.
<>4. S2 di Inggris!>Setelah setahun mengajar di sekolah internasional tersebut, saya mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di luar negeri dengan dibiayai oleh beasiswa LPDP Kementrian Keuangan RI. Sungguh di luar akal sehat saya, jika dulu saya sangat kesulitan biaya untuk kuliah S1, namun siapa sangka Allah berkehendak lain.
Pada September 2015, saya berangkat ke Inggris untuk menempuh pendidikan Master pada bidang study TESOL (Teaching English to Speakers of Other Langauges) di University of Bristol, Inggris. Anugerah yang luar biasa yang Allah berikan kepada saya, berkat semua kerja keras dan impian-impian saya yang terus memberi warna dalam kehidupan saya. Insya Allah, saya akan menyelesaikan program Master saya pada bulan September 2016, tahun ini!
<>5. Menjadi pembicara dan delegasi Indonesia pada konferensi internasional>Konsern saya terhadap bidang pendidikan di Indonesia membawa saya terbang jauh ke negara-negara di luar Indonesia untuk menjadi pembicara dan delegasi Indonesia pada beberapa konferensi Internasional. Yang paling terakhir, saya berkesempatan menjadi delegasi Indonesia dalam Y2Y International Summit on Corruption yang diadakan di kota Krakow, Polandia. Dalam kesempatan kali ini, saya didanai oleh peneyelenggara konferensi ini untuk menjadi perwakilan indonesia dan berbicara mengenai pengaruh korupsi dalam pendidikan di Indonesia.
Sungguh sangat bangga sekaligus terharu dapat hadir di konferensi bergengsi ini sebagai perwakilan Indonesia. Jika flashback kebelakang menilik siapakah saya di masa lalu, saya tidak pernah menyangka dapat berjalan sejauh ini.
<>6. Keliling dunia di 13 negara!>Impian saya yang lainnya adalah dapat berkunjung ke negara-negara hebat dan terkenal di luaran sana. Alhamdulilah, sepanjang hidup saya, saya telah mengunungi kurang lebih 13 Negara dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun.
Diawali ketika saya bersama teman-teman satu kantor mengunjungi Bangkok, Thailand dalam rangka Summer Break. Setelah itu, selepas mengikuti beberapa konferensi di luar negeri, saya sempatkan mengunjungi beberapa negara sebelum saya kembali ke rumah. Saya telah mengunjungi beberapa kota di luar negeri seperti Paris di Prancis, Praha di Republik Ceko, Vienna di Austria, Budapest di Hungaria, Brussels di Belgia, Glasgow & Edinburgh di Skotlandia, Cardiff di Wales, Belfast di Irlandia Utara, Amsterdam di Belanda, juga tak lupa mengunjungi stadion Santiago Bernabeu, markas besar Real Madrid di Spanyol.
Sungguh saya sangat bersyukur akan semua anugerah terindah yang Allah telah berikan kepada saya. Tak henti-hentinya mulut saya memuji segala apa yang telah Ia wujudkan dari semua impian-impian gila yang saya miliki.
<>7. If you can dream it, you can make it!>Di akhir artikel ini, saya hanya ingin mengajak para pembaca khususnya kalian yang berasal dari latar belakang yang kurang beruntung, bahwa tidak ada syarat tertentu untuk mencapai semua impian kalian untuk menjadi sukses di masa depan. Tidak ada pula pelajaran di kampus/sekolah yang kalian harus tempuh untuk mepelajari arti sebuah impian.
Kalian hanya cukup bermimpi, dan membuatnya menjadi nyata. Sekali lagi, saya seorang anak kampung yang beasal dari keluarga yang berantakan, dapat membuktikan bahwa kuasa Allah itu sangatlah besar. Pantang menyerah. Jika gagal, tetaplah bangkit. Coba lagi, dan coba lagi. Saya tak hanya sekali dua kali gagal hingga mendapatkan semua yang saya miliki saat ini. Ratusan kali saya gagal, dan ratusan kali juga saya bangkit. Jangan pernah berhenti mencoba, kita tidak pernah tahu, mungkin kita hanya perlu mencoba sekali lagi sehingga kita mendapatkan apa yang kita inginkan.
See you in top!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Kakak selalu bisa jadi inspirasi. Aku alumni MAN Pringsewu 2012, kak. Aku asli dari bangunrejo lampung tengah. Sejak di MAN para ustadz dan ustadzah kami selalu membanggakan Kakak dll untuk selalu bisa jadi panutan dalam meraih cita. Sukses untuk kita. Dari kami putra putri lampung yg selalu mendoakanmu.
Wah hebat! semoga bisa ngikutin jejaknya. Btw saya SU – FoE – 2014 ka hehe. Main-main dong ka ke kampus
Eka: Thanks ya dek! Saya juga selalu berdoa agar anak-anak Lampung khususnya Alumni MAN pringsewu bisa melebarkan sayapnya sampai kemanapun mereka ingin terbang. Terus semangat!
Naufal: Amin bro. I'll come over when I finished my study here and would happily share to all of you.
Luar Biasa !!!
ceritanya sungguh inspiratif, dan bisa menjadi cambuk buat diri pribadi untuk lebih semangat lagi meraih cita-cita, Thanks kak
Share yang banyak jika bermanfaat. 🙂 Semoga sukses!
You are the man! Saya salut, saya ingin seberuntung anda.
Thank you bro! Mari sama-sama berjuang… 🙂
Bangga sama kamu bal bisa jadi temen kamu di jaman SD. Dapet salam dari mama ku salam buat. Mama kamu katanya, sukses terus Iqbal doakan temen mu ini bisa mencapai kesuksesan juga amiiiinnnn
Thank you, Za.. Inget percakapan kita di motor sepulang dari rumah Puput? Tentang sebuah keterbatasan dan mimpi? Keterbatasan boleh nyata, tapi mimpi itu tak ada batasnya. 🙂
Semangat Za.. Salam buat Bapak dan Ibumu.