Setelah diadakan pertemuan antar keluarga dimana sang kekasih hati membawa serta kedua orang tua juga keluarganya untuk melamarmu,pikiran yang langsung berada dipikiranmu adalah pernikahan dengan segala tetek bengeknya!
Tidak dipungkiri, setiap step yang telah kamu lewati pasti akan muncul babak baru yang telah menunggu kamu dan dia di depan. Apalagi kalau bukan pernikahan setelah lamaran sudah dilakukan.
Kalau sudah menuju ke babak ini,banyak dari rekan, sahabat, maupun keluarga yang ikut andil dalam ‘merancang’ masa depan kalian nanti. Entah hanya memberi saran hingga memprovokasi memberikan nasihat.
Berikut beberapa hal yang akan kamu temui sebelum menginjakkan kaki ke pelaminan :
Berita lamaranmu yang akan cepat menyebar membuat rekan,sahabat,juga keluarga seakan menjadi gatal untuk segera membanjirimu dengan segudang pertanyaan juga saran untuk kelancaran serta kemewahan pesta acara pernikahanmu nanti.
Resepsi mau dimana? Indoor atau outdoor?
Mau pakai adat tradisional atau internasional wedding nih?
………….
Bahkan kamu sendiri belum memikirkan sampai sejauh itu.
<>2. Yang memberikan saran (tapi sedikit memaksa)>Meskipun yang akan mengatur acara pernikahanmu adalah kamu dan pasangan,namun banyak pihak yang ikut memberi ide dan sudah memasuki taraf mendoktrinmu.
Pesta pernikahanmu harus kece! Pilih tempat outdoor dengan tema international wedding.
Dijamin bakal jadi pesta yang tak terlupakan buat kalian.
Memberi saran memang baik dari seorang teman atau saudara, tapi sepertinya nggak perlu sampai menggebu dan seolah-olah ide mereka paling kece dan harus direalisasikan. Percaya deh, mengikuti pendapat yang sedikit maksa seperti itu justru akan malah menambah bebanmu.
Setelah beberapa hal tadi yang membuatmu mencoba untuk pelan-pelan mengonsep pernikahanmu yang ideal, lalu tiba-tiba ditodong dengan pernyataan.
“Acara pernikahan itu kan sekali semur hidup,masak cuma kayak gitu aja konsepnya? Sayang banget”
Ketika konsep pernikahan yang kamu susun secara apik juga sederhana telah hampir matang dan menuju proses realisasi, kamu akan dibuat galau dengan pernyataan sekaligus pertanyaan yang cukup menohok tersebut.
“Iya juga sih”
Duh, jangan mudah terpengaruh ya!
<>4. Yang bikin galau (2) : “Yang Penting kan sahnya” >Atau jika konsep pernikahanmu yang dirasa akan membuang banyak waktu,tenaga juga uang untuk mempersiapkannya, maka pernyataan ini akan membuatmu mengelus dada dan menundukkan kepala.
“Yang penting kan sahnya. Nggak perlu yang mewah-mewah kalau cuma buang-buang uang”
*mengheningkan cipta mulai*
<>5. Impian Orang Tua>Sebelum pikiranmu mentok di rencana pernikahan, jangan lupa satu hal : Tanyakan keinginan orang tua.
Menikahkan adalah tanggungjawab ‘terakhir’ orang tua atas anaknya. Meskipun kamu berkomitmen ingin menggunakan hasil tabunganmu dan pasangan untuk acara pernikahan nanti,jangan melupakan keinginan orang tua.
Tamu di acara pernikahanmu bukan hanya teman-temanmu dan teman-temannya pasangan,tapi juga keluarga dan teman dari orang tua kalian. Tak salah apabila kedua orang tua kalian menginginkan pernikahan yang menurut mereka tak hanya wah tapi juga terkesan dan santun. Hargai keinginan mereka.
Jika sudah mendapat banyak masukan apapun itu,segera diskusikan dengan pasanganmu segera agar pernikahan nanti berkesan dan sesuai yang diharapkan oleh semua pihak.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.