Sering Ngerasa Gaji Cepat Habis? Waspada, Jangan-jangan Ini Penyebabnya!

Penyebab Gaji Cepat Habis yang Jarang Disadari

Siapa sih yang nggak suka sama gajian?

Kalau mendengar kata yang satu ini, rasanya lelah yang dirasakan selama sebulan bekerja auto hilang entah kemana. Yup G-A-J-I-A-N. Sesuatu yang sering dinanti-nanti setiap bulan. Bahkan saking semangatnya, gak jarang kita sudah membuat list agenda apa aja yang mau dilakukan saat gajian. Mulai dari makan cantik, belanja sampai travelling semuanya kita masukkan.

Eehh tapi bentar deh, perasaan baru aja gajian kok duit udah ludes entah kemana? Padahal kamu merasa belum mengeluarkan banyak uang untuk kebutuhan, tapi anehnya nominal di tabungan sudah berkurang drastis.

Kamu jadi bertanya-tanya nih, kemana perginya uang-uang itu? Benarkah mereka menghilang secara misterius? Hmm, daripada berpikir aneh-aneh, coba deh cek poin-poin dibawah ini. Bisa jadi inilah yang membuat gajimu cepat habis tanpa disadari. Yuk disimak.

ADVERTISEMENTS

1. Tidak Mencatat Pengeluaran Setiap Harinya

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels via https://www.pexels.com

Kesalahan ini biasanya jarang kita sadari namun sering kali terjadi. Meski terkesan sepele, namun dengan mencatat pengeluaran setiap hari akan memudahkan kita untuk mengetahui berapa besar nominal yang dikeluarkan setiap bulannya. Nah, total pengeluaran yang tercatat bisa dijadikan bahan evaluasi untuk bulan selanjutnya.

Kamu bisa mencatat setiap pengeluaran dengan buku maupun aplikasi yang tersedia smartphone. Pilih yang kamu suka dan pastikan selalu mencatatnya setiap hari. Coba cek setelah satu bulan. Bisa jadi kamu akan terkejut melihat nominal angka ‘receh’ yang tanpa disadari cukup menguras ini kantung.

ADVERTISEMENTS

2. Alokasi Gaji Yang Asal-Asalan

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels via https://www.pexels.com

Meletakkan uang sesuai dengan fungsinya akan meminimalisir resiko pengeluaran secara berlebihan dan tidak berimbang.

Karena itu, sebaiknya segera pisahkan uang sesuai dengan fungsinya saat gajian. Letakkan pada tempat yang berbeda seperti menaruh uang cash pada dompet, uang tabungan pada rekening khusus tabungan, sampai e-wallet.

Biasanya alokasi gaji terbagi menjadi 3 yaitu, 50% untuk kebutuhan, 30% untuk gaya hidup dan 20% untuk tabungan. Namun hal ini bisa kamu sesuaikan sesuai kebutuhan.

ADVERTISEMENTS

3. Menggunakan Kartu Kredit Maupun PayLater Padahal Gak Butuh-Butuh Amat

Photo by Blake Wisz on Unsplash

Photo by Blake Wisz on Unsplash via https://unsplash.com

Penggunaan kartu kredit maupun paylater sebenarnya sangat membantu kamu. Namun sekali lagi harus digunakan sesuai kebutuhan.

Silahkan gunakan keduanya jika kamu memang membutuhkan. Jika dirasa belum mendesak, maka ada baiknya belanja menggunakan anggaran yang sudah kamu sediakan pada poin 2.

Hal ini untuk menghindari khilaf belanja dan konsumsi berlebihan. Kamu juga akan terbebas dari tagihan bulanan yang ditagihkan oleh penyedia jasa.

ADVERTISEMENTS

4. Sering Tergiur Barang Lucu

Photo by freestocks on Unsplash

Photo by freestocks on Unsplash via https://unsplash.com

Gak bisa dipungkiri khususnya kaum hawa, ada keinginan belanja kuat ketika melihat sesuatu yang lucu alias memikat hati.

Padahal aslinya barang tersebut tidak dibutuhkan sehingga fungsinya kurang maksimal. Namun karena kamu tergiur oleh bentuknya yang lucu plus diskon, tanpa berpikir panjang kamu langsung membelinya. Akhirnya, barang tersebut hanya dijadikan pajangan di rumah.

Padahal uang untuk membeli barang tersebut bisa digunakan untuk belanja kebutuhan lainnya. Nah sebelum membeli, coba deh pertimbangin sekali lagi apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut atau sekedar ‘ingin’ saja.

Belilah jika memang dirasa perlu, namun jangan sungkan untuk skip jika itu kurang bermanfaat untukmu.

ADVERTISEMENTS

5. Bersenang-Senang Tanpa Melihat Isi Dompet

Foto oleh Helena Lopes dari Pexels

Foto oleh Helena Lopes dari Pexels via https://www.pexels.com

Travelling, makan-makan cantik, nongkrong bareng sohib sudah menjadi bagian dari anak muda masa kini. Tapi tahukah kalian keseringan ngumpul seperti ini bisa menguras isi dompet secara perlahan?

Bukan berarti melarang kamu untuk melakukan hal diatas, karena pada dasarnya itu semua juga bagus dilakukan jika dilakukan sesuai porsi.

Namun yang perlu kamu garis bawahi, sering-seringlah melihat isi dompet dan mengurangi hal-hal yang dirasa kurang perlu.

Seumpama kamu biasanya nongkrong 3-4 kali seminggu, coba deh sekarang dikurangi menjadi 1-2 kali seminggu. Atau bisa juga nih, cari tempat nongkrong lain yang harganya lebih ramah dikantung. See? Kamu masih bisa ngumpul tanpa harus menghamburkan uang berlebih.

ADVERTISEMENTS

6. Tidak Memiliki Planning Kedepan Khususnya Soal Keuangan

Photo by Annie Spratt on Unsplash

Photo by Annie Spratt on Unsplash via https://unsplash.com

Bisa jadi, gaji yang cepat habis dan 5 poin di atas terjadi karena kamu tidak memiliki planning alias target yang ingin dicapai.

Kurangnya motivasi membuat kamu menabung sekadarnya, membeli barang sepuasnya tanpa memperhatikan pemasukan dan pengeluaran.

Padahal, mumpung masih muda inilah kesempatanmu untuk memperhatikan rencana kedepan. Tentu saja menabung harus dijadikan kebiasaan rutin yang wajib kamu lakukan.

Pastinya ada saat kamu membutuhkan tabungan untuk menikah, melanjutkan pendidikan, berwirausaha dan masih banyak lagi.

Percayalah, mengeluarkan segelontor uang diwaktu yang sama akan terasa lebih berat dibandingkan dengan menabung setiap bulannya. Itulah mengapa menetapkan target sangat penting untuk memotivasi kamu agar lebih semangat menabung.

Gak harus jadi pelit, tapi jadilah cerdas dalam mengelola gaji. Hidup cuma sekali, kamu bisa tetap bersenang-senang tanpa harus membuat kantung kering.

Yang terpenting harus tetap sesuai isi dompet. Nah, yuk coba cek lagi 6 poin di atas mana yang masih menjadi kendala kamu. Selamat mencoba.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang Ketik