Khawatirku, cemasku, hingga kehati-hatianku semata-mata karena aku takut terulang kembali seperti cinta laluku, tak mau kesedihan singgah di hidupku, dan tak ingin kegalauan menyapa di tiap aktivitasku.
Sakitnya mungkin bisa sembuh, tapi lukanya terus membekas.
Bukan hal mudah menerimanya untuk mengisi hatiku. Hati yang sempat hancur oleh cinta laluku. Tidak mudah ku terima seorang Abdi Negara yang hendak membalut luka hatiku jika ku pertimbangkan siapa aku, ya hanya sipil yang seperti ini adanya.
Hingga ia buktikan kesungguhannya, meyakinkanku bahwa ia memang benar-benar menyayangiku, mencoba membalut luka hatiku. Dan aku menyadari, ia mampu membuatku tersenyum dan tak larut lagi dalam kepedihan cinta laluku itu, sungguh ia mampu menghipnotisku untuk membuka hatiku, menerima dan mencintaimu.
<>2. Dia, Harapanku, Di Balik Lelah Hatiku>Lelah hatiku terbayang cinta lalu yang mengkhianatiku, namun ia hadir sebagai kekasih yang begitu menyayangiku. Sederhana saja, dia menjadi harapan bagiku. Harapan akan masa depanku, bukan sekedar main-main saja, sungguh.
Bukan karena fisik, profesi apalagi sekedar pelarian cinta. Namun ia sungguh aku harapkan sebagai sosok yang mampu menjaga dan melindungiku. Aku lelah jika harus mencari dan mencari, lelah jika harus tersakiti kembali. Inginku menjadikannya cinta terakhir bagiku. Meski aku harus menerima semua konsekuensi atas profesi yang diembannya. Aku ikhlas menjalani cintaku ini bersamanya dengan segenap rasaku.
<>3. Sungguh, Aku Merindukannya dan Selalu Setia Menunggunya Di Sini>Kita terpisah oleh jarak, luasnya lautan memisahkan kita. Jarak yang tidak hanya sekedar diukur menggunakan penggaris saja. Kita melepas kerinduan melalui telepon, BBM, seta SMS saja, selebihnya lewat doaku untuk kelancaran setiap tugasnya di sana.
Sungguh aku merindukannya, setiap malam tinggal sepertiga aku hanya mampu mendoakannya, menitipkan segala rinduku yang kusampaikan untuknya.
“Jarak terjauh kita adalah waktu dan investasi terbesar kita hanyalah rindu”
Aku Cuma bisa menunggunya di sini dan terus merindukanmu. Kadang aku takut kehilangannya karena aku jauh darinya. Aku yakinkan saja diriku sendiri, dan kumantapkan saja dalam setiap doa.
Sabarku menunggunya, setiaku menantinya, meski berat ku terima keadaan ini. Aku sungguh merindukannya.
<>4. Banyak Drama, Cerita, dan Rahasia Menyapa>Lama ia pergi, hati ini didera rasa cemas yang begitu memuncak. Hati kecilku mulai goyah untuk mempercayainya lagi. Benar saja, drama ini dimulai. Cerita ini berkepanjangan dan rahasia pun mulai terungkap. Entah hanya perasaanku saja atau memang benar apa yang terjadi.
Satu per satu drama ini sungguh membuat luka hatiku. Sepertinya bukan hanya aku yang ada di hatinya, banyak hati yang kau simpan. Karena hati itu mulai masuk dalam hidupku.
Rahasiamu mulai memberi cerita kepadaku, memberikan fakta tentangnya, pengakuan demi pengakuan, hingga rasa kecewaku kepadanya tak mampu ku sembunyikan lagi.
<>5. Apakah Kecewaku Mengharuskanku Mundur Teratur darinya atau Bertahan untuknya?>Apa yang terpikir kala itu, ia yang tengah mengisi hatiku, yang ku kira mampu membalut luka hatiku. Namun aku keliru, ia justru menambah cerita baru yang menyakitkanku. Berat bagiku, dilema yang aku rasa, apa yang harus aku lakukan? Cukup menangiskah? Menyesalkah? Atau aku memang harus ikhlas melepasnya? Jika aku meikhlaskannya maka begitu pedihnya aku, tapi jika tetap ku bertahan bersamanya apakah benar pilihanku. Sungguh ragu menyelimuti hatiku. Apakah cinta ini akan mampu bertahan, ataukah harus hancur perlahan, dan harus rela menjadi sebuah kisah yang tinggal kenangan? Entahlah aku pun bingung.
<>6. Aku Pergi Bukan Tanpa Alasan, Bukan Marah Tak Jelas, tapi... Entahlah.>Seperti layaknya pesan singkat, cinta kita pun terlalu singkat rasanya. Ku putuskan mengakhiri hubungan kita, bukan berarti aku mengkhianatinya atau marah yang tak jelas padanya.
Tapi aku mengalah bagi hati lain yang sama-sama masih ia genggam. Aku tak ingin berlaku egois menuruti kesenangan hatiku. Menatap penuh kelembutan, mengalah bukan berarti kalah, mundur bukan berarti tak bersyukur. Aku mengalah karena aku tidak ingin egois dan aku yakin semua ini tepat. Sejuta sesal dalam hatiku karena telah mengenal sebuah nama dan cinta yang palsu. Tersenyumlah cintaku, hapus semua kesedihan hatimu, tersenyumlah sayangku, sungguh aku ingin kau selalu bahagia, meski mungkin tak bersamaku.
“I’m jealous of people who get to see you everyday”
<>7. Dia adalah Segenggam Petaka yang Sangat Aku Rindukan>Sayang, tak menyesalakah engkau, menduakan hatimu, menduakan cintamu? Hanya ia yang tahu jawabnya, biarlah.
Adakah angin rindu yang terbawa dalam kepul aroma kopi? Rindu yang abadi atau rindu yang tak terganti? Ia begitu aku rindukan, benar-benar aku rindukan, hingga detik ini.
Aku baru pernah masuk dalam kisah yang serumit ini, dan aku harus mengalah dalam kisah rumit ini. Bukan untukku sendiri, tapi untuknya dan kebahagiaannya.
Hati ini sedikit nyeri rasanya, aku masih saja memikirkannya walau sudah berusaha menghapusnya dari hatiku. Semoga ia diberikan kesehatan, segala urusannya dimudahkan dan dilancarkan, sukses dalam karirnya, menjadi Air Force yang membanggakan banyak orang. Semoga ia selalu didekatkan dengan segala hal yang baik-baik.
Allah tidak mungkin menukar jodoh kita, tinggal tunggu saja saat yang tepat bagi kita. Jodoh itu sesuatu yang sangat rahasia, datang dari pintu yang tidak disangka-sangka.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
ini taruna karbol kah? mereka itu seperti elang ingin terbang bebas tak suka dikekang. sabar yaa kak…