Daftar Alasan Kenapa Susah Move-On dari Artikel-Artikel Hipwee; 'Gila' dan Bagus Semua!

1. Pembahasan artikelnya selalu ringan dan mudah dipahami. Bahkan, Hipwee selalu mengemas berita 'berat' menjadi lebih santai

ringan dan inovatif via https://unsplash.com

Selama saya membaca Hipwee, saya lebih suka membaca artikel yang sesuai dengan kebutuhan saya. Nah, di Hipwee ini sangat banyak artikel yang sesuai, mulai dari artikel yang remeh-temeh seperti berita viral dengan balutan yang berbeda sampai dengan tips-tips yang bermanfaat.

Penyajian yang ditulis disini sangat mudah dipahami, dengan bahasa yang santai tetapi masih sesuai dengan EBI dan EYD. Karena memang menulis itu tak akan pernah lepas dari kedua hal tersebut.

2. Artikel tentang anak rantau selalu menjadi favorit saya. Hipwee pun mengemasnya dengan apik dan mewakili perasaan pembacanya!

Anak Rantau via http://anassalehe.blogspot.co.id

Mungkin sangat banyak artikel yang menarik bagi sebagian pembaca Hipwee. Tapi bagi saya sendiri, artikel yang paling menarik dan selalu mampu membuat saya ingin membaca lagi adalah artikel tentang anak rantau, karena saya memang anak rantau. Sejak melanjutkan pendidikan SMA sampai dengan Universitas saya sudah menjadi anak kost dan setelah lulus saya juga menjadi resmi anak kost dan anak rantau. Jadi saya sangat tertarik untuk artikel-artikel yang membahas tentang anak kost dan rantau.

Salah satu artikel yang paling berkesan adalah Hei Kamu yang Sedang Berjuang di Perantauan: Jangan Menyerah, Pantang Pulang Sebelum Meraih Kesuksesan! Cobain baca, dan jangan bilang kamu tidak suka.

3. Tapi, saya kurang setuju ketika Hipwee mengangkat artikel tentang sesuatu yang berbau sexist. Ini alasannya…

Photo yang sopan via https://idris-shikamaru.blogspot.co.id

Untuk artikel-artikel yang paling tidak saya sukai adalah artikel tentang yang mengandung unsur photo terlalu seksi, meski memang ketika untuk membaca artikel tersebut kita harus dipastikan sudah dewasa. Toh, siapa saja yang klik akan menjadi dewasa karena pembaca hanya ditanya sudah dewasa belum?

Bukannya sok alim atau agamais, hanya saja menurut saya kurang layak konsumsi. Dan yang terakhir kali adalah yang sering melayang di Facebook saya adalah yang share tentang istrinya seorang artis yang berenang dan terpaksa saya unfollow teman Facebook tersebut.

4. Hey, di Hipwee juga bisa branding diri sendiri sepuas hati! Rasanya, jarang sekali ada media online dengan fitur semacam ini

Menambah Teman via https://unsplash.com

Mungkin sangat banyak kontributor di Hipwee yang awalnya tak saling kenal dan akhirnya saling mengenal dengan baik. Memang sudah ada di grup Whatsapp Hipwee yang selalu ramai apalagi ketika ada kelas belajar online yang bisa menambah pengetahuan dan memberikan tips yang bermanfaat bagi calon penulis dan penulis.

Saya sendiri berteman dengan beberapa kontributor di Hipwee yang berasal dan tinggal di Jakarta, kami bisa melalukan kopdar atau hanya sekedar menghabiskan waktu di kafe dan menonton di bioskop untuk saling akrab dan saling berbagi pengetahuan juga.

5. Harapannya, di usia 4 tahun ini, Hipwee tetap menjadi media online kesayangan anak-anak muda, khususnya bagi mereka yang masih bingung dan bertanya, "siapa sih aku ini?"

Konten Berkualitas via http://ngayap.com

Sebagai salah satu pembaca setia hipwee dan kontributor. Tak banyak yang kuinginkan, saya hanya berharap supaya Hipwee tetap menyajikan konten-konten yang berkualitas, mengemasnya secara menarik dan pastinya tidak mempublis artikel yang mengandung SARA.

Dan dalam usia yang ke 4 tahun, semoga tetap selalu menjadi media yang disukai oleh generasi millenial dan semoga sukses terus buat penulis Hipwee dan terus berbagi hal-hal yang bermanfaat.