Sekarang Aku Paham, Ternyata Hal-hal Ini Tak Harus Dilakukan Hanya untuk Menyenangkan Semua Orang

Tahun 2023 baru saja dimulai, tapi isi kepala sudah membuatmu overthinking. Entah itu perihal resolusi 2022 yang belum bisa terealisasi, yang seolah di tahun baru 2023 ini menuntutmu untuk segera menyelesaikannya, atau karena masalah dengan orang lain yang belum terselesaikan di tahun sebelumnya? Apalagi untukmu yang suka “tidak enakan” dengan orang lain perihal masalah sepele sekalipun. Sepertinya kamu mulai terdiam dan merenungkan kalimat ini, bukan?

Menjadi orang tidak enakan menjadi salah satu resolusi yang ingin kamu hilangkan di tahun ini bahkan tahun-tahun berikutnya? Berikut ini beberapa hal yang tidak harus kamu lakukan lagi hanya untuk menyenangkan semua orang~

ADVERTISEMENTS

1. Menerima telepon atau membalas pesan seseorang

Berani menolak untuk tidak berkomunikasi photo by Ketut Subiyanto

Berani menolak untuk tidak berkomunikasi photo by Ketut Subiyanto via http://www.pexels.com

Bukankah hak masing-masing orang, terutama dirimu sendiri untuk menolak bahkan berhenti berkomunikasi dengan orang lain? Termasuk juga memutuskan untuk tidak memiliki ponsel serta akun media sosial apapun itu? Bukankah itu semua adalah pilihan masing-masing pribadi?

Tidak bolehkah seseorang untuk memilih sendiri, menenangkan diri, tanpa perlu menjelaskan apa yang menjadi alasan di baliknya?

Seperti halnya dengan dirimu yang ketika mengalami suatu masalah, atau sedang fokus dengan apa yang kamu kerjakan, lebih memilih untuk tidak membalas atau mengangkat telepon dari siapapun. Sudahlah, kamu tidak perlu merasa tidak enak lagi untuk melakukannya. Namun jika bertemu dengan mereka, kalau memang seperlunya penting untuk kamu jelaskan, ceritakan saja selama itu tetap menjaga privasimu.

ADVERTISEMENTS

2. Terus menerus menyalahkan diri sendiri perihal keputusan yang sudah dibuat

Menyalahkan diri sendiri photo by Rizky Sabriansyah

Menyalahkan diri sendiri photo by Rizky Sabriansyah via http://www.pexels.com

Perihal keputusan yang dibuat, sudah berapa kali kamu sering disalahkan bahkan menyalahkan dirimu sendiri? Apakah mereka pernah mengerti kenapa kamu melakukannya? Apakah mereka pernah mengerti pertimbangan-pertimbangan sulit apa yang sudah kamu lalui sampai saat ini?

Sedangkan selama ini kamu sering sekali bergelut dengan dirimu sendiri. Kamu berusaha semaksimal mungkin untuk memikirkan kepentingan orang lain terlebih dulu, padahal itu adalah keputusanmu. Bahkan kamu sampai memikirkan kemungkinan terburuknya, supaya kamu bisa membuka jalan pikiran lain untuk mengutamakan kepentingan mereka lebih dulu. Namun, sayangnya mereka tetap menyalahkanmu, tanpa tahu bagaimana menjadi dirimu.

ADVERTISEMENTS

3. Menerima saran yang sebenarnya tidak kamu butuhkan

Tidak semua saran orang lain harus kamu terima photo by George Pak

Tidak semua saran orang lain harus kamu terima photo by George Pak via http://www.pexels.com

Kamu pernah mendapatkan saran dari teman, saudara, tetangga, atau siapapun perihal penampilanmu, gaya pakaianmu, model rambutmu atau semacamnya, padahal kamu sendiri nyaman dan tak merasa ada masalah?

Misalnya, “Kamu cocok loh kalau pakai gaun, kan, kamu cewek. Masa mau pakai celana terus?” Atau “Kamu, kok, sekarang kurusan, sih? Kamu diet, ya? Jangan pelit-pelit sama tubuh sendiri!”

Padahal kamu sendiri itu tidak memerlukan saran atau komentar dari mereka yang melihatmu. Tapi entah mengapa rasanya mereka terlalu sibuk dengan mengomentari dirimu, menghakimi dengan pilihanmu, seolah-olah mereka tahu padahal tidak tahu apa yang sebenarnya kamu alami dan lebih kamu butuhkan.

Namun jika memang suatu saran atau nasihat yang kamu rasa penting bisa mengubahmu menjadi lebih baik, tetap bisa kamu terapkan dalam kehidupanmu. Intinya, apa yang membuatmu lebih menjadi dirimu sendiri, lakukanlah!

ADVERTISEMENTS

4. Mengerjakan tugas yang sebenarnya bukan tanggungjawabmu

Tugas orang lain bukan tanggungjawabmu photo by Nataliya Vaitkevich

Tugas orang lain bukan tanggungjawabmu photo by Nataliya Vaitkevich via http://www.pexels.com

Sudah seberapa seringkah kamu mengerjakan tugas atau pekerjaan yang sebenarnya bukan tanggungjawabmu? Sudahkah kamu mencoba untuk menolak melakukannya? Atau lagi-lagi kamu harus memaksa dirimu sendiri melakukannya hanya supaya orang tersebut tidak marah atau kecewa padamu? Namun ini bukan sekali dua kali, bahkan berkali-kali. Apakah kamu akan diam saja? Apakah kamu akan baik-baik saja jika terus mengerjakannya?

Mulai sekarang kerjakan apa yang menjadi bagianmu. Setiap orang punya porsi tugasnya masing-masing. Kalau kamu rasa tidak bisa membantu mereka, ya sudah. Jangan memaksa dirimu hanya untuk dihargai orang lain karena mengerjakan tugas mereka, sedangkan mereka hanya bisa semena-mena terhadapmu.

ADVERTISEMENTS

5. Mengubah keputusan awalmu hanya karena saat ini usahamu masih saja mengalami kegagalan

Jangan mundur karena hinaan photo by Zen Chung

Jangan mundur karena hinaan photo by Zen Chung via http://www.pexels.com

Sudah seberapa seringkah kamu ditertawakan oleh orang lain karena usahamu saat ini belum menemui titik temunya? Rasanya apa yang sudah kamu pilih dari awal selalu saja menemui jalan buntu dan tidak tahu kapan akan berhasil. Target dan perihal lain yang kamu rencanakan meleset dari hasil yang telah kamu dapatkan sampai saat ini. Yang membuat orang lain menyorotimu bahkan menasihatimu untuk mengganti dengan opsi lain, atau bahkan berhenti untuk mewujudkan impianmu itu.

Bagaimana rasanya? Sakit bukan? Padahal mereka tidak pernah tahu alasan apa dibalik kamu tetap bersikukuh dan percaya bahwa suatu saat nanti, apa yang sudah kamu perjuangkan dari dini ini akan membuahkan hasil yang tidak pernah kamu bahkan mereka bayangkan sebelumnya.

Meski pada kenyataannya hasil dari perjuanganmu masih menjadi misteri, jangan ragukan dirimu sendiri hanya karena orang lain melihatmu gagal hari ini. Namun ingatlah pada setiap perubahan kecil positif dari dirimu yang bisa membantumu mewujudkan satu per satu impianmu sampai saat ini.

Lagi-lagi semuanya kembali lagi pada dirimu sendiri. Apapun yang orang lain ucapkan, sematkan, hinakan, tidak akan pernah mengurangi kualitas dirimu. Kamu sangat berharga. Orang lain berkomentar seperti apa itu bukan tanggungjawabmu. Kamu juga berhak untuk bahagia dengan apa yang menjadi pilihanmu, bukan karena membuat semua orang terkesan padamu. Yang ada kamu justru merasa tersiksa karena tidak bisa menjadi dirimu sendiri. Meski ini bukan hal mudah untuk dilakukan, tapi ini demi kesehatan mentalmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan sekedar hobi melainkan memberi arti.