“…kala semuanya belum ada yang hitam, bagi mereka semuanya hanya putih-seputih tingkah polos mereka yang baru bisa melihat apa saja yang baru. Dunia seabu-abu seragam mereka yang tidak bisa dibilang hitam karena mereka baru saja melihat dan mengenal sesuatu yang menentukan akan ke mana mereka dibawa. Bukan oleh orang lain tapi oleh diri mereka sendiri” (5 Cm)
Tidak bisa dipungkiri, masa putih abu-abu adalah masa dimana kita memasuki dunia dengan wajah yang baru, berawal dari sosok yang sedang mencari jati diri sampai menjadi sosok yang seolah-olah sudah menemukan jati diri, masa yang disebut sebagai pintu untuk melangkah menuju dewasa. Bahkan warna seragampun dipilih putih abu-abu, karena konon warna itu melambangkan ketenangan dan kedewasaan. Dengan label dewasa itu, banyak dari kita yang merasa bahwa kita harus mencoba hal yang baru dan bisa melakukan segala sesuatu, sehingga kerap kali kelakuan kita kurang terkontrol dan membuat kita harus berhadapan dengan Guru BP/BK yang dengan siap siaga berusaha membuat kita jera meskipun sia-sia.
Bagi kamu yang termasuk salah satu murid “kesayangan” Guru BP/BK sampai-sampai ruang BP/BK menjadi tempat tongkrongan favorit disekolah, setelah membaca 10 hal ini, dijamin kamu akan merindukan masa putih abu-abumu.
ADVERTISEMENTS
1. Berangkat Pagi untuk Mengerjakan Pekerjaan Rumah adalah Rutinitas yang Tidak Bisa Dibantah
Pekerjaan rumah dan pekerjaan sekolah hampir tidak ada bedanya, semuanya sama-sama dikerjakan di sekolah. Bedanya, kalau pekerjaan rumah dikerjakan sebelum masuk kelas sedangkan pekerjaan sekolah dikerjakan saat itu juga, setelah tugas diberikan.
Datang pagi – pinjam PR teman – cari tempat yang nyaman – duduk bergerombol – menyalin jawaban teman bareng-bareng (itulah tahapannya)
ADVERTISEMENTS
2. Saat Ulangan, Posisi Menentukan Prestasi Selalu Menjadi Pegangan
Ini berlaku pada sekolah yang menerapkan sistem moving class ataupun kelas yang tidak mengatur tempat duduk siswanya. Setiap akan diadakan ulangan harian, kamu akan berebut tempat duduk yang menurutmu posisi tersebut tidak terjangkau oleh awasan guru. Bahkan untuk mensiasatinya kamu rela datang lebih awal, menunggu didepan kelas sampai pintu terbuka dan berlari untuk mendapatkan posisi terbaikmu.
ADVERTISEMENTS
3. UKS Menjadi Tujuan Apabila Kondisi Dirasa Kurang Menguntungkan
Entah itu untuk menghindari upacara karena tidak membawa topi ataupun enggan mengikuti pelajaran dengan guru killer, pura-pura sakit dan harus istirahat di UKS adalah hal yang wajib dilakukan.
M : (Maju ke depan kelas dengan wajah memelas)“Bu, saya ijin ke UKS untuk minta obat.”
G : “Kenapa kamu?”
M : “Kepala saya pusing Bu.”
G : “Ya sudah istirahat saja di UKS, kalau memang harus pulang, minta surat ijin pulang saja.”
M : “Terimakasih Bu” (Hahahaha Berhasil)
Sekali, dua kali sih bisa, tapi kalau berkali-kali bukan UKS tujuannya, namun bisa-bisa malah ruang BP/BK.
ADVERTISEMENTS
4. Ketika Bosan Melanda, Kantin adalah Solusi Utama
Saat jam pelajaran, 5 menit rasanya sama seperti satu jam dalam waktu normal, jika sudah demikian, ijin kebelakang dijadikan alasan.
Berjalan menuju kamar kecil sambil membaca keadaan sekitar, apabila dirasa sudah aman, kantin yang menjadi tempat tujuan.
Tidak jarang pula hal ini diketahui oleh Guru Piket yang akan mengantarkan kita kembali ke ruang BP/BK.
ADVERTISEMENTS
5. Ujian merupakan Ajang Penerapan Materi Kerjasama pada Mata Pelajaran Kewarganegaraan
Suatu hal yang tak perlu diragukan bahwa kerjasama siswa paling baik adalah pada saat ujian. Dalam hal ini, kamu wajib berterimakasih dengan guru Kewarganegaraan yang telah mengajarkannmu nilai-nilai kerjasama, sehingga kamu dapat menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam diri dan mengaktualisasikannya dalam ujian. Ya…. Meskipun tempat aktualisasinya salah sih…
ADVERTISEMENTS
6. Guru Tidak Dapat Memberi Pelajaran adalah Hal yang Dinanti-nantikan
G : “Hari ini saya ada keperluan mendadak, jadi kalian harus belajar sendiri di kelas.” “Kerjakan tugas halaman 50, kumpulkan hari ini di meja saya.”
M : “Baik Bu…”
G : “Ingat jangan rame!!!”
G : “Hari ini saya ada keperluan mendadak, jadi kalian harus belajar sendiri di kelas.” “Kerjakan tugas halaman 50, kumpulkan hari ini di meja saya.”
M : “Baik Bu…”
G : “Ingat jangan rame!!!”
Setelah Guru meninggalkan ruang kelas, pintu segera ditutup rapat-rapat dan seketika suasana berubah menjadi pasar, gaduh dan ricuh. Namun, ketika terdengar suara pintu hendak dibuka, suasana dalam sekejap hening kembali, semua menoleh ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang.
Apabila yang datang adalah salah satu temanmu maka dia pasti mendapat teriakan bahkan umpatan dari satu kelas.
Apabila yang datang adalah Guru Piket, maka usai sudah kesenangan hari itu digantikan oleh wejangan yang berhasil membuat kepala tertunduk dengan kuping memerah.
7. Berteman dengan Kakak Kelas untuk Mendongkrak Popularitas
Popularitas merupakan ukuran untuk menentukan keeksisan kamu di sekolah. Nah…. Eksis itu sangat dibutuhkan bagi siswa SMA, karena siswa SMA butuh pengakuan, mereka perlu diakui bahwa dirinya ada. Maka dari itu, cara apapun dilakukan untuk meningkatkan popularitas, salah satunya adalah bergaul dengan kakak kelas. Dengan begitu, kamu akan dikenal tidak hanya dikenal teman satu angkatan, tapi juga angkatan lain.
8. Geng Merupakan Kekuatan Utama, Bersama Mereka Kamu Merasa Dapat Mengalahkan Dunia
Bersama geng kamu berani sok-sokan di sekolah, bersama geng kamu berani ngelabrak (ngedamprat) adek/kakak kelas, bersama geng kamu bersedia melanggar peraturan sekolah. Iya, nggak sih?
Pokoknya :
“… kita bermain bersama, kita duakan segalanya, merdeka kita, kita merdeka…” (Sahabat Sejati -SO7)
9. Sidak Mendadak Selalu Membuat Mata Kita Terbelalak
Sampai di gerbang sekolah, tiba-tiba guru-guru berjajar untuk melakukan sidak, ini tentunya membuat mata menjadi terbelalak. Ya… meskipun sebenarnya tidak membawa apa-apa, tapi ini selalu berhasil membuatmu jantungmu serasa mau copot.
Biasanya sih dari hasil sidak, barang yang kena sita guru kalo cewek itu cermin, sisir, bedak, lip balm sedangkan cowok adalah handphone karena isinya sering aneh-aneh.
10. Akhirnya, Ketika Ujian Akhir Menjelang Tingkat Religiusitas Menjadi Meningkat, Minta Maaf dan Mohon Doa Restupun Dilakukan agar Mendapatkan Hasil yang Memuaskan
Ternyata kenakalan yang dilakukan di sekolah itu ada masanya. Ketika ujian akhir hampir tiba, kamu akan berubah menjadi anak yang patuh dan menjadi sosok yang religius. Rajin sholat dhuha, ikut membaca surat yasin bersama di sekolah, selain itu kamu juga akan berkeliling dari guru yang satu ke guru yang lainnya untuk meminta maaf dan mohon doa restu agar dapat mengerjakan ujian akhir dengan lancar dan mendapat hasil yang memuaskan tentunya dengan cara “kerjasama” 😀
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.