Siapa yang menolak kalau diajak travelling ke Britania Raya? Bisa melihat Big Ben, Westminster, St. Paul’s Cathedral, University of Oxford, dan arsitek-arsitek klasiknya lainnya dengan mata kepala sendiri. Selain itu, kita bisa melihat double-deck bus seliweran di jalan dan apalagi kalau bukan mendengarkan orang-orang lokal ngobrol dengan aksen British-nya yang seksi!
Di samping maha gemerlapnya Britania Raya, ada terselip sejarah yang mengubah dunia, guys! Ada era dimana persatuan negara yang terdiri dari Inggris, Skotlandia, dan Wales itu merupakan pencetus teknologi modern yang menjadi standar teknologi hingga saat ini. Yep! Era itu dinamakan revolusi industri. Nggak cuma tentang teknologinya, tapi revolusi industri juga bisa dilihat dari ranah sosialnya, lho!
ADVERTISEMENTS
1. Apa itu Revolusi Industri?
Revolusi Industri merupakan proses transisi dari produksi manual—tenaga hewan dan manusia—menuju produksi mesin pada tahun 1750-1840. Sebelumnya, Inggris merupakan negara agraris yang bertumpu pada pertanian atau perkebunan. Di revolusi industri ini, Inggris, terutama di kota Liverpool dan Manchester, mengubah haluannya dengan cara mengembangkan teknologi dan mengandalkan mesin.
Banyak aspek yang mulai dibangun di masa ini, seperti pertambangan, tenaga uap, sistem komunikasi, dan sistem transportasi. Jadi kalau kamu bisa menggunakan selular telepon, naik kereta api, atau pernah beli cincin emas 24 karat, itu artinya kita harus berterima kasih kepada orang-orang yang menciptakan revolusi industri ini!
ADVERTISEMENTS
2. Meningkatnya nilai perekonomian
Revolusi industri merupakan ladang penghasilan baru bagi Britania Raya. Tingginya permintaan dari berbagai negara membuat Inggris membuka lapangan pekerjaan besar-besaran untuk meningkatkan pendapatan negara. Peningkatan ekonomi yang pesat membuat masyarakat desa, bahkan orang-orang dari anggota Britania Raya lain, berbondong-bondong ke beberapa kota di Inggris untuk menjadi buruh pabrik..
Industri tekstil adalah penopang ekonomi terbesar saat itu. Kain katun merupakan salah satu bahan yang diekspor ke beberapa negara. Jika sebelumnya dengan tangan manusia bisa menghasilkan 2.500.000 kg kain katun, dengan mesin di era ini bisa meningkat hingga 183.000.000 kg! Semenjak itu, memproduksi barang dengan menggunakan mesin lebih digemari karena dapat menghasilkan barang produksi lebih banyak dalam waktu yang singkat, sehingga para pelaku industri dapat meraih profit yang besar.
ADVERTISEMENTS
3. Banyak penemu-penemu terkenal di masa revolusi industri
Karena revolusi industri adalah awal dari dunia perindustrian, banyak penemuan yang merupakan cikal bakal dari teknologi modern yang ada sekarang. Ilmuwan-ilmuwan yang terlibat dalam pembangunan teknologi di era ini tentu bukan ilmuwan sembarangan. Berikut daftar beberapa ilmuwan tersebut:
Alessandro Volta – baterai
Alexander Graham Bell – telepon
Guglielmo Marconi – radio
Isaac Merrit Singer – mesin jahit
James Watt – mesin uap
Samuel Morse – telegraf
They sound familiar, don't they?
ADVERTISEMENTS
4. Adanya emansipasi wanita
Sama seperti kebudayaan zaman dulu pada umumnya, Inggris memberlakukan sistem patriarki dimana para lelaki dibiarkan berkembang, sedangkan para perempuan hanya tinggal di rumah dan mengurusi segala hal tentang rumah tangga. Pun demikian di kerajaan, seorang putri kerajaan harus ditemani oleh asistennya hingga beranjak dewasa. Mereka bahkan tidak boleh bersekolah atau bahkan membaca buku.
Tiga tahun sebelum berakhirnya era revolusi industri, ketika Victoria dinobatkan sebagai ratu Inggris, beliau membuat banyak perubahan positif untuk negerinya. Ada beberapa peraturan yang menyinggung soal wanita, di antaranya para lelaki harus menaruh hormat kepada wanita dengan cara memanggil nama belakangnya, serta wanita harus memakai gaun panjang sehingga tidak menarik perhatian lelaki.
ADVERTISEMENTS
5. Terciptanya kelas-kelas sosial
Di sisi lain, revolusi industri juga awal terciptanya perbedaan kelas sosial. Kalau kalian ada yang pernah nonton film Titanic atau film klasik lainnya, pasti kalian paham bagaimana orang-orang zaman dulu membedakan kelas mereka. Kelas sosial dibagi menjadi tiga: kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Kelas-kelas tersebut menunjukkan perbedaan status ekonomi dan status sosial mereka dalam bekerja.
1. Kelas Atas / Upper Class
Masyarakat kelas atas adalah yang terkaya dimana kekayaan tersebut biasanya menurun dari orang tua mereka; mereka juga terkadang merupakan tuan tanah di daerah pedesaan. Sesuatu yang khas dari masyarakat kelas atas adalah mereka suka mengenakan pakaian mahal dan mengadakan makan malam yang mewah dengan mengundang rekan-rekan sejawatnya.
2. Kelas Menengah / Middle Class
Sedangkan kelas menengah, mereka biasanya adalah pengusaha, orang-orang yang mendirikan pabrik, atau orang-orang parlemen. Ketika mereka menghasilkan banyak uang, mereka akan menyamakan diri dengan masyarakat kelas atas, entah itu penampilan atau kebiasaan.
3. Kelas Bawah / Lower Class
Yang terakhir, kelas bawah—atau disebut dengan kelas pekerja—merupakan kelas yang, jika dipandang, tidak sebaik kelas-kelas sebelumnya. kelas para pekerja ini tidak diperlakukan sebagaimana mestinya. Mereka bekerja 16 jam sehari, 6 hari kerja, dengan upah minim dan pekerjaannya seringkali membahayakan. Tidak jarang ada kecelakaan kerja yang menyebabkan pekerjanya tewas. Selain itu, wanita dan anak-anak yang dipekerjakan tidak mendapat upah sebanyak para pria. Dibandingkan kelas-kelas sebelumnya, hanya kelas pekerja yang tidak memiliki hak suara.
Namun, semenjak Victoria menjadi ratu Inggris, perbedaan antar kelas tidaklah menonjol. Beliau membuat perubahan dengan cara menyama-ratakan gaji dan pekerjaan, sehingga orang-orang kelas bawah tidak lagi dianggap remeh, juga kelas menengah dapat menyamakan diri seperti orang-orang kelas atas.
Nah, itu sedikit sekilas info tentang sejarah perubahan yang ada di Inggris dan berpengaruh sampai sekarang. Jadi, nggak cuma tentang aksen dan negerinya saja yang indah, tetapi kita juga bisa belajar dari sejarah mereka. Cheerio! xx
#AyoKeUK #WTGB #OMGB
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”