Konflik merupakan suatu hal yang tidak dapat terhindarkan dari kehidupan manusia. Tidak dapat dimungkiri apabila selama kita hidup di dunia, seseorang akan terus berhadapan dengan konflik.
Its more rewarding to resolve a conflict than to dissolve a relationship -Josh McDowell
Konflik merupakan hal yang wajar dan bukanlah masalah yang besar. Namun, adanya konflik juga dapat menimbulkan malapetaka.
Tentunya, hal ini tergantung bagaimana seseorang dapat menyikapi konflik. Oleh karena itu, seseorang perlu memahami strategi manajemen konflik untuk menghadapi dan menyelesaikan sebuah konflik. Terdapat beberapa cara yang bisa diterapkan, simak selengkapnya yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Akomodasi (Accommodating)
I Lose, You Win
Mengalah bukanlah perkara yang mudah. Melalui perkataan I lose, you win, akomodasi adalah salah satu strategi penyelesaian konflik yang menuntut salah satu pihak untuk mengalah dan mengorbankan kepentingannya agar dapat segera menyelesaikan konflik yang ada dan meminimalisir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Cara ini sangat tepat dilakukan apabila konflik sudah tersulut api. Tentunya, salah satu individu yang sedang berkonflik harus meredam ego agar terciptanya suasana yang kondusif, damai, tentram, dan pastinya harmonis.
Penting sekali untuk menerapkan cara ini, apabila seseorang mementingkan relasinya dengan orang lain dan tidak menginginkan timbulnya kebencian.
ADVERTISEMENTS
2. Menyatukan (Collaborating)
I win, you win
Kehidupan sosial membawa seseorang bertemu dengan berbagai individu yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Maka dari itu, strategi ini mengantarkan seseorang untuk menggagalkan tujuan masing-masing yang disebabkan karena adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau tuntutan.
Strategi ini bertujuan untuk menyatukan ide-ide yang berbeda dari setiap individu dan dikumpulkan menjadi satu agar melahirkan solusi baru yang lebih baik.
Kolaborasi ini dilakukan untuk menyelesaikan konflik dengan tetap mementingkan kepentingan semua pihak secara adil.
ADVERTISEMENTS
3. Kompromi (Compromising)
Lose-lose
Tentunya, kalimat lose-lose akan menimbulkan pertanyaan. Sejatinya, ketika seseorang dihadapkan oleh konflik, terdapat pilihan untuk mengalah atau tidak mendapatkan apa yang sebenarnya mereka inginkan demi menjaga hubungan dan kepentingan bersama.
Biasanya, cara ini dilakukan untuk sekadar negosiasi kontrak bisnis. Namun, tidak menutup kemungkinan cara ini dapat mengatasi permasalahan dengan keluarga, pertemanan, dan rekan kantor.
ADVERTISEMENTS
4. Bersaing (Competing)
Win, you lose
Pada strategi ini, seseorang akan bertindakan secara tegas untuk mendapatkan keinginannya. Namun, berbeda dengan strategi di atas, kali ini individu tidak menoleransi kerjasama dengan pihak lain dan bahkan dengan mengorbankan pihak lain.
Strategi ini dapat diimplementasikan apabila dirasa sudah benar, keputusan perlu diambil dalam waktu singkat, dan perasaan tidak ingin dipermainkan atau dimanfaatkan.
ADVERTISEMENTS
5. Menghindar (Avoiding)
No win, no lose
Permasalahan tidak terlalu besar atau tidak penting? Strategi ini cocok untuk diterapkan saat mencakup konflik dengan kriteria tersebut.
Biasanya, seseorang menerapkan strategi ini menginginkan kedamaian secara cepat dan tidak menghabiskan tenaga dan waktu secara percuma.
Namun, tentu saja strategi ini tidak dapat dilakukan jangka panjang. Hal ini menimbulkan pihak akan merasa tidak diprioritaskan atau bahkan menimbulkan asumsi bahwa seseorang yang menerapkan strategi ini tidak peduli sekitar dan hanya mementingkan diri sendiri.
Kehidupan sosial mempertemukan seseorang dengan berbagai macam karakteristik pada individu. Tak dapat dimungkiri, perbedaan tersebut dapat menimbulkan konflik. Oleh karena itu, penting sekali seseorang untuk secara bijak menyelesaikannya, dengan menggunakan kelima cara di atas.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”