Sebuah Sajak Cinta untuk Pernikahan yang Abadi

Ini tentang sajak cinta yang tumbuh antara dua manusia yang saling bertemu.

Ini tentang sajak cinta yang tumbuh antara dua manusia yang saling bertemu. Manusia selayaknya adalah makhluk yang tak pernah bisa sendiri. Sama halnya denganku, aku adalah manusia yang ingin memiliki orang-orang terkasih. Hanya ingin sama seperti orang lain.

Di selang umur yang kian berkurang, aku masih disini ditempat yang sama. Ketika nanti ada seseorang yang datang untuk membawa ku dari relung bernama kehampaan maka akan kutemukan bahagia. 

Aku hanya manusia sang pengharap, tanpa pasti tau aku masih saja berharap dan menunggu. Sampai nanti waktunya, sampai aku habiskan waktuku bersama pilihanku. 

ADVERTISEMENTS

3. Menanti hari besar hanya untuk sekali

Hari Bahagia

Hari Bahagia via https://www.google.com

Menanti hari besar sejujurnya telah ada sejak aku masih berusia muda. Dengan pemikiran yang masih dangkal soal pernikahan tentunya. Ego yang masih tinggi membuat bibir ini berkata aku siap menikah dengan mudahnya. Nyatanya, semakin bertambah usia, aku seperti pengecut yang nyalinya menciut.

Dalam bayangan tentang hari bahagia itu, sama seperti manusia lainnya, tawa bahagia dan haru akan aku rasakan. Merasa dunia hanya milik dua manusia yang sejenak dimabuk asmara. Padahal, hari bahagia itu hanya gerbang awal untuk jalan panjang tak berujung.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemimpi. Sudahlah Jangan Takut Bermimpi. Takutlah Kalau Tidak Punya Mimpi. Tak Ada Tujuan Hidup Nantinya.