Mengevaluasi suatu hubungan adalah hal yang sulit. Karena biasanya kenyataan berbeda jauh dengan harapan, apalagi impian. Jatuh cinta memang berjuta rasanya. Tiap hari rasanya pengen ketemu dan dekat terus sama si dia. Karena terlalu sering bersamanya, rasa cinta padanya tumbuh semakin besar.
Dan kita pun semakin ingin melanjutkan hubungan asmara ini ke tingkat yang lebih serius, yaitu pernikahan. Sedihnya, karena kita berpikir she or he is the one, kita jadi kurang mengevaluasi suatu hubungan. Padahal hal itu penting banget lho.
Mengevaluasi suatu hubungan adalah hal yang sulit. Karena biasanya kenyataan berbeda jauh dengan harapan, apalagi impian.
Dan apakah itu tanda tanda suatu hubungan harus disudahi dan kita harus mencari orang lain yang bisa mewujudkan keinginan kita?
Jawabannya bisa kamu dapatkan dari pertanyaan pertanyaan di bawah ini. Simak, yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Apakah selama ini dia mendukungmu? Atau justru, semua hal yang kamu inginkan dikekangnya tanpa alasan jelas?
Saat kamu begitu ingin bersamanya dan bahkan menikahinya, coba ingat-ingat kembali bagaimana reaksinya saat melihat kesuksesan, kebahagiaan dan kesedihanmu.
Jika yang terngiang hanya ekspresi marah, ketidaksukaan, penolakan, iri, atau bahkan kamu tidak bisa mengingat apapun karena dia tak pernah ada untukmu di saat saat sulitmu, hati-hati ya. Mungkin ini bukan pertanda yang bagus.
Pasangan adalah belahan jiwa. Jadi positif atau negatif atmosfir yang ia miliki akan sangat mempengaruhi tak hanya hubungan, tapi juga kepribadianmu.
Pasangan yang baik akan selalu mendukungmu. Tak cuma melalui kata kata, tapi dia juga melakukan usaha nyata untuk membantumu mewujudkan keinginanmu, merasa senang saat kamu senang, serta tetap berusaha kuat dan menguatkanmu saat kamu sedih.
Jika kamu memiliki orang seperti itu, maka pertahankanlah. Maybe she or he’s the one.
ADVERTISEMENTS
2. Apakah semua permasalahan bisa kalian hadapi bersama? Atau justru, selama ini kalian merasa 'berjalan' sendiri padahal selalu berdua?
Hubungan asmara bukanlah hal yang ajeg. Ia terus bertumbuh seiring waktu. Karena itulah awal cinta yang manis bisa berubah menjadi kisah asmara yang begitu rumit. Pertanyaannya, apa yang kamu dan pasanganmu lakukan saat menghadapi kerumitan itu?
Apakah salah satu hanya diam saja dan memilih menerima perlakuan pasangannya dengan hati terpaksa? Atau saat salah satu mengungkapkan ketidaksukaannya, terjadi pertengkaran, setelah itu selesai tanpa ada solusi. Jadi kayak di-skip, tapi aslinya masalah itu masih ada. Gimana?
Kalau selama ini kalian masih memilih untuk meng-skip suatu masalah dengan harapan waktu yang akan menyelesaikannya, selamat! Kalian belum siap melanjutkan ke hubungan yang lebih serius.
Kalaupun nekat dilanjutkan dengan model begini, akan ada suatu masa di mana salah satu dari kalian "meledak" karena masalah yang terus ditimbun. Hal tersebut akan jadi bom waktu yang tak hanya menghancurkan diri sendiri, tapi juga hubungan dan hidup kalian masing-masing.
Tapi kalau kamu dan pasanganmu bisa mengalahkan rintangan dan tidak bertengkar akan hal itu lagi (bukan karena terpaksa), berarti mungkin dia orang yang tepat untukmu.
ADVERTISEMENTS
3. Apakah kamu sendiri sudah benar-benar setia? Atau justru, kamu selalu gagal menahan godaan demi godaan yang ada seperti orang ketiga?
Pernikahan adalah komitmen di mana kamu harus bisa setia dengan satu orang saja, yaitu pasanganmu. Jadi kalau kamu atau pasanganmu masih tergoda orang lain, berarti itu tandalah tanda-tanda untuk tidak terburu buru melanjutkan hubunganmu ke jenjang yang lebih serius.
Memang sih sampai kapanpun ujian dalam cinta akan selalu ada. Termasuk godaan untuk selingkuh. Dan di sinilah kekuatan komitmenmu dan pasanganmu diuji.
Kalau kamu yang tergoda tuk selingkuh dan benar-benar melakukannya, ada 3 kemungkinan. Pertama kamu mata keranjang, kedua pasanganmu bukanlah "The One", atau kamu belum tahan godaan.
Dari ketiga alasan tadi, kesemuanya menunjukan kamu belum siap menjalani hubungan serius. Apalagi, bila yang selingkuh itu malah pasanganmu. Mungkin kamu perlu mengerem keinginanmu tuk duduk bersamanya di pelaminan.
ADVERTISEMENTS
4. Apakah kamu sudah berhasil menjaga perasaannya, begitupun sebaliknya? Atau, kalian berdua masih menjadi individu egois dan ogah berjuang bersama?
Secinta-cintanya seseorang pada pasangannya, mustahil mereka berdua bisa selalu sama-sama setuju terhadap semua hal. Begitu pula kamu dan pasanganmu.
Sekarang pertanyaannya, bagaimana kalian menyikapi bila sedang tidak setuju dengan ide, tindakan, atau cara berpikir pasangan?
Hubungan yang sehat membuat perbedaan perbedan yang ada menjadi kesempatan baru untuk belajar mendalami perasaan orang lain, berempati, sabar, bahkan bisa jadi ajang belajar untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
Namun, bila yang terjadi adalah pertengkaran yang berujung ke sikap uring-uringan dan jutek pada pasangan, wah gawat berarti ini. Karena bila ketidaksetujuan bisa berujung masalah, berarti kamu musti siap menikah dengan dirimu sendiri.
Karena sampai kapanpun, dua manusia akan selalu memiliki dua pikiran dan itu akan menghasilkan perbedaan.
Tapi bagaimana kalau kamu sudah berusaha keras tuk sabar dan menerima perbedaan, tapi pasanganmu malah yang tak pernah berusaha tuk memperbaiki diri atau menerima cara berpikirmu? Berarti ia bukanlah orang yang baik untuk menemanimu di hari tua.
ADVERTISEMENTS
5. Saat bersamanya, leluasa kah kamu dalam menjalani hidupmu? Bisakah kamu tetap menjadi pribadi yang sama, tanpa ada yang berubah hanya demi cinta?
Apakah kamu pernah merasa tercekik karena hubunganmu dengan pasangan terlalu dekat? Dia selalu berada di dekatmu kapanpun sampai kamu tak punya waktu untuk bersosialiasi dengan teman, berkumpul bareng keluarga atau menjalani aktivitasmu sendiri.
Cinta memang ingin selalu memiliki, tapi bukan mengekang. Bila ia ingin kamu terus bersamanya sepanjang waktu, bahkan jadi posesif berlebihan, berarti dia sudah tak mementingkan kepentinganmu lagi.
Dia menjauhkanmu dengan orang orang yang kamu sayang dan menyayangimu. Kalau kamu itu Sun Go Kong yang terlahir dari batu dan tak punya siapapun, mungkin beda cerita ya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”