Sebelum Jadi Yang Tak Terkalahkan, Kamu Berhak Untuk Merasakan Kegagalan

Di dunia yang semakin ramai ini, segalanya serba berkompetisi. Tidak ada yang namanya berhasil diraih dengan mudah seperti halnya mencari suatu keyword di search engine. Kamu yang hingga saat ini masih merasa kecewa dan seringkali gagal dalam meraih cita- citamu, ada baiknya meluangkan waktu untuk merenungkan beberapa hal di bawah ini:

1. Dunia ini diciptakan dengan seimbang

Sebelum Jadi Yang Tak Terkalahkan, Kamu Berhak Untuk Merasakan Kegagalan

Dunia ini seimbang guys… via http://google.com

Setiap dari kita pernah merasakan apa yang namanya kecewa dan gagal. Itu hal yang manusiawi. Apalagi mengingat usaha terbaik telah dikerahkan demi mencapai apa yang kita cita-citakan. Orang sukses di segala penjuru dunia manapun, pastilah pernah mengalami kegagalan. Tidak ada kata sukses, jika tidak pernah gagal. Begitu pun sebaliknya. Tapi alangkah lebih baiknya jika kita mengubah cara berpikir dengan menyisipkan kegagalan ialah bagian dari kesuksesan. Dunia ini telah diatur oleh Tuhan untuk selalu seimbang kok.

2. Nurture your nature

Sebelum Jadi Yang Tak Terkalahkan, Kamu Berhak Untuk Merasakan Kegagalan

jangan merasa ciut dulu via http://quotationof.com

Kenali diri dengan “Nurture your nature”. Apa sih maksudnya? Menurut Jim Cathcart seorang motivator dan businessman yang berbicara di TEDTalks, setiap manusia di dunia ini diciptakan oleh Tuhan tentu karena suatu tujuan. Kita yang seringkali merasa bagaikan butiran rempeyek ini, juga bagian dari rantai kehidupan untuk anak cucu kita nantinya. Jika kamu masih saja ragu bahwa dirimu tidak berharga karena kegagalan, kamu boleh jadi menyia-nyiakan kesempatan emas hidup yang telah diberikan oleh Tuhan.

3. Jangan remehkan dirimu

Sebelum Jadi Yang Tak Terkalahkan, Kamu Berhak Untuk Merasakan Kegagalan

siapa tahu kamu punya potensi yang sangat besar? via http://mindful360.com

Jangan remehkan dirimu. Saat mengalami kejadian yang membuatmu berpikir bahwa kamu ingin menyerah, di saat itulah masa-masa kritis dirimu diuji. Pilihannya adalah, kamu sanggup bangkit dari kekecewaan atau tetap terpuruk dalam kesedihan. Renungkanlah bahwa kamu yang tercipta dengan kondisi sekarang dengan posisimu saat ini, orang lain di luar sana sedang memimpikannya. Kamu dengan segala fasilitas yang dimiliki, tidak semua orang bisa menikmatinya. Ketahuilah, bahwa dirimu punya sesuatu yang bisa dimaksimalkan, jika kita teliti dalam memahami diri.

4. Terima diri apa adanya

Sebelum Jadi Yang Tak Terkalahkan, Kamu Berhak Untuk Merasakan Kegagalan

unconditionally via http://introvertspring.com

Satu lagi yang perlu kita ingat, bahwa kita manusia diciptakan dengan paket lengkap yaitu kelebihan dan kekurangan. Apa adanya dirimu, menjadi satu paket yang bisa dibanggakan dan terkadang membuat kesalahan. Terimalah itu. Memang tidak mudah menerima kekecewaan, kegagalan, kekalahan, tetapi bukan berarti kamu tidak bisa melakukan hal lain yang akan mengantarkanmu pada kesuksesan dan impian. Ingat kata pepatah, nothing is impossible.

Pada akhirnya, perenungan akan menjadikanmu manusia tangguh yang selalu berproses. Ingatlah, bahwa seorang Bambang Pamungkas pun pernah melakukan kesalahan dengan menyarangkan gol bunuh diri, hingga akhirnya sekarang bisa menjadi pemain sepak bola ngetop di Indonesia. Diri ini, juga butuh berproses dan siap menjadi kalah sebelum akhirnya menjadi seorang yang tak terkalahkan.

5. Jangan berhenti berproses

Sebelum Jadi Yang Tak Terkalahkan, Kamu Berhak Untuk Merasakan Kegagalan

never ending process via http://azquotes.com

Pada akhirnya, perenungan akan menjadikanmu manusia tangguh yang selalu berproses. Ingatlah, bahwa seorang Bambang Pamungkas pun pernah melakukan kesalahan dengan menyarangkan gol bunuh diri, hingga akhirnya sekarang bisa menjadi pemain sepak bola ngetop di Indonesia. Diri ini, juga butuh berproses dan siap menjadi kalah sebelum akhirnya menjadi seorang yang tak terkalahkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menulis adalah caraku beraktualisasi, menemukan kongruensi dari kognisi dan afeksi yang sejalan dengan konasi.

6 Comments

  1. Bagus tulisannya, menginspirasi sekali �

  2. Ini jlebbbbbbb sekaliiiii kakak T____T