Skripsian umumnya dirasakan oleh seluruh mahasiswa semester akhir. Tentunya bagi mahasiswa yang ingin lulus harus mampu menyelesaikan tahap akhir dari studinya ini. Bagi mahasiswa awam yang benar-benar nggak tahu sakralnya proses skripsi. Biasanya mahasiswa merasakan rasa gugup, takut, dan malas dalam menghadapi skripsian.
Mungkin yang dibayangkan adalah ketika menjalani berbagai prose skripsi itu mulai dari pemilihan judul, melakukan observasi penelitian, bimbingan, dan sidang mereka harus menghadapinya sendirian. Seolah-olah mereka harus menghadapi momok menakutkan sendirian. Sebagai pengingat bagi kamu yang berniat lulus dari kuliahmu, kamu pasti akan mengalami seluruh proses skripsi. Meskipun waktu kamu dalam menyelesaikan skripsi itu berbeda dengan temanmu.
ADVERTISEMENTS
1. Pahami Dasar Penulisan Karya Ilmiah
Pengetahuan dasar menulis karya ilmiah penting dipelajari untuk dapat mengelola masalah penelitian kamu. Mulai dari menentukan jenis dan metode penelitian, menentukan objek penelitian, cara menggali informasi dan memperoleh data yang relevan, serta cara penyusunan data-data ke dalam karya ilmiah. Penyusunan karya ilmiah harus terstruktur dan sistematis. Biasanya kamu mendapatkan pengetahuan ini dari mata kuliah metode penelitian dan bahasa Indonesia yang sudah diberikan di awal sebelum skripsi.
ADVERTISEMENTS
2. Pahami Dasar Keilmuan Program Studi
Masalah yang sering terjadi saat skripsian tiba adalah mahasiswa sering nggak paham dasar-dasar keilmuan program studinya. Misalnya nih, seorang mahasiswa hukum tata negara, minimal harus paham definisi dari hukum tata negara, seluk beluk keilmuan dan relasinya, bahasan-bahasan dalam hukum tata negara, dan sebagainya. Pemahaman terhadap dasar keilmuan program studi ini akan berguna untuk menganalisis masalah dalam penelitian skripsi kamu.
Meskipun mungkin kamu nggak pinter-pinter amat selama kuliah, dasar-dasarnya keilmuan program studi ini pasti tetap lebih mudah untuk dipelajari. Kamu bisa membuat peta konsep pemahaman atau membaca beberapa materi yang pernah disampaikan dalam perkuliahan sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
3. Aktif untuk Bersosialisasi dan Membangun Relasi
Aktif bersosialisasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan positif dengan banyak orang tidak akan menyia-nyiakan waktumu, kok. Justru ketika kamu berani bersosialisasi, kamu dapat membangun relasi baik dengan orang-orang yang mungkin bisa membantumu. Dalam bersosialisasi akan terjadi sharing pengalaman dan bertukar informasi. Misal saja, ketika kamu menjalani skripsian, kamu menggunakan metode penelitian lapangan yang mengharuskan datang langsung ke lokasi yang kamu sendiri belum pernah ke sana. Bisa saja dalam sebuah pertemuan di organisasi atau di komunitas ada orang yang tinggal di sana dan berkenan untuk membantu kamu. Atau bisa saja kamu meminta tolong rekan-rekan organisasi atau komunitasmu untuk dijadikan sample penelitian.
ADVERTISEMENTS
4. Carilah Teman Senasib dan Seperjuangan
Teman senasib dan seperjuangan akan menjadi support system terbaik selama skripsian. Kenapa? Karena setiap orang ketika berada di fase skripsian mereka akan benar-benar menunjukkan tujuan dan impian masing-masing yang mereka miliki. Tak jarang ketika skripsian kamu juga akan menemui teman-temanmu yang mletre alias tidak bersemangat bahkan menyepelekan skripsi. Dari sinilah kamu harus pandai-pandai memilih teman. Kamu bisa memilah teman-temanmu yang ambis dalam menyelesaikan skripsi supaya memiliki energi yang sama untuk mengejar kelulusan. Kamu juga bisa merangkul teman-temanmu yang kehilangan semangat supaya bisa bangkit dan berjuang bersama lagi.
ADVERTISEMENTS
5. Jangan Pernah Sendirian
Mungkin kamu cukup cerdas sebagai mahasiswa. Kamu merasa cukup hanya dengan dirimu sendiri untuk memikirkan sebuah masalah, tapi ada beberapa permasalahan yang akan lebih baik ketika diselesaikan atas bantuan dan saran orang lain, skripsi misalmya. Meskipun kamu telah memahami dasar-dasar metode penelitian dan dasar-dasar keilmuan program studi, sebuah penelitian yang dikerjakan oleh mahasiswa tentunya masih membutuhkan saran dan masukan dari orang-orang yang paham masalah kamu.
So, jangan simpan masalahmu sendiri. Kamu juga harus berani untuk bertanya kepada teman-temanmu, kakak tingkat, atau pun orang-orang yang dapat membantumu supaya tidak stagnan dalam mengerjakan skripsi. Di fase skripsian ini mental kamu juga bakal diuji, sehingga memiliki teman atau menemukan seseorang yang bisa kamu percaya akan mengurangi kadar stress yang kamu rasakan.
ADVERTISEMENTS
6. Jangan Malu untuk Bimbingan
Bimbingan dengan dosen pembimbing itu penting. Seperti yang telah disebutkan di atas, saat skripsian kamu nggak bisa menyelesaikan masalah sendirian. Kamu perlu konsultasi dengan dosen pembimbing kamu jika ada kesulitan, kendala, atau pun tidak paham dengan skripsi yang sedang kamu kerjakan. Tujuan dari bimbingan memang untuk mencari solusi dari tiap-tiap penelitian yang dilakukan mahasiswa. Kalau kamu punya masalah dan kamu diam saja, tentunya masalah tersebut nggak akan selesai-selesai bukan?
7. Temukan Motivasi dan Keinginanmu
Adanya motivasi ini penting untuk bisa segera menyelesaikan skripsi. Tanpa adanya motivasi kamu akan merasa tidak memiliki tuntutan apa pun untuk menyelesaikannya. Ingat di sini kamulah yang paling berperan untuk bisa menghadapinya bukan orang lain. Motivasi yang paling umum dari para mahasiswa yang ingin cepat lulus dengan mengerjakan skripsi adalah tidak mau bayar uang kuliah lagi dan ingin segera memenuhi harapan orangtua.
Motivasi setiap orang berbeda-beda. Bisa jadi kamu memiliki keinginan lain untuk menyelesaikan program studimu itu. Bagi kamu yang belum memiliki motivasi, tentukanlah tujuanmu dan keinginanmu sehingga kamu memiliki motivasi untuk mencapainya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”