Sahabat, Masih Ingatkah Dirimu Tentang Aku, Kita dan Sekilas Memori di Jakarta

Sudah hampir sembilan bulan kita tidak saling menyapa, bahkan selama itu juga kamu tiada kabar. Kepergianmu bagaikan ditelan bumi, jauh kedalam sampai kami pun tak bisa menemukan jejakmu lagi. Bukankah kita memulai persahabatan ini atas dasar sayang?

Entahlah, itu hanya bagi kami yang masih rindu atas kehadiranmu. Kami ingin bertemu denganmu lagi, menuntaskan rasa rindu yang sudah memuncak. Tapi, sampai sekarang kami juga belum bisa menemukan keberadaanmu. Yang kami tahu, sekarang kamu hidup di kota Pahlawan.

Seandainya kamu mengabarinya, tentu kami akan segera mengunjungimu. Tak bisakah kamu mengirim kabar pada burung merpati atau hanya sekedar menitipkan rindu pada angin. Tapi yang pasti, kami selalu mendoakanmu di setiap sujud kami.

Oh ya, sebenarnya kami ingin segera mengubur kenangan tentang dirimu yang tak tau diri itu. Tapi kami tak bisa atau memang kami tak ingin bisa. Sebagai sahabatmu yang berbagi suka-duka di rantau orang, di Jakarta kota metropolitan dengan seribu problema.

ADVERTISEMENTS

1. Berawal dari Satu Kantor dan Berakhir di Meja Makan

Sahabat, Masih Ingatkah Dirimu Tentang Aku, Kita dan Sekilas Memori di Jakarta

Sahabat Kerja via http://google.com

Berawal dari sebuah mutasi kerjaan yang mengharuskan pindah kerja ke tempatmu. Aku selalu lebih friendly terhadap siapapun supaya bisa lebih cepat beradaptasi dan membangun team work yang solid. Dan tak sadar, seiring berjalannya waktu. Kita pun mulai akrab.

Makan siang bersama, kita bertiga tentunya sudah mulai saling mengenal diri masing-masing. Dan akhirnya, kita menjadi akrab bak tiga serangkai. Ya, dimana ada kamu, pasti kami ada atau sebaliknya. Dan rekan kerja lainpun mulai menggosip tentang kita dan berujung pada sebutan "Trio"

ADVERTISEMENTS

2. Pantai Sambolo, Saksi Bisu Moment Bahagia Kita

Seiring dengan lekatnya persahabatan kita, tibalah akhirnya kita liburan bersama. Persis kaya anak muda lainnya, menghabiskan waktu bersama, bercanda dan saling jahil menjadi daya tarik sendiri bagi kita. Mandi bersama di birunya laut.

Pohon nyiur di pinggir pantai menjadi saksi bisu yang diam seribu bahasa, pasir nan putih dan halus juga ikut bahagia menyaksikan kebersamaan kita. Dan apakah kamu masih ingat? Ketika kamu tiba-tiba tidur disampingku dengan menggunakan pakain serba hitam.

Dan dengan santainya kalian berdua, membangunkan ku yang telah bermimpi indah bersama bidadari. Rasa kaget dan takutku membuat kalian tertawa riang sambil meloncat-loncat bak anak kecil yang menerima ice krim.

ADVERTISEMENTS

3. Akhirnya, Kau dan Dia Memutuskan Pindah Kerja dan Aku Masih Berjuang Sendirian di sini

Sahabat, Masih Ingatkah Dirimu Tentang Aku, Kita dan Sekilas Memori di Jakarta

Berjuang Sendirian via http://mandiriransel.blogspot.co.id

Awalnya, kita berjanji untuk mencari pekerjaan yang baru. Tapi, akhirnya dialah yang mulai resign, satu sahabat kita berkurang. Dan disusul oleh dirimu, aku gak tau pasti alasan kamu resign, tapi dari gosip orang kantor, membuat telingaku merinding.

Dan setelah kamu cerita tentang masalah resignmu, Kami lebih memilih percaya kepadamu dibanding info dari HRD itu walaupun kami tahu hrd itu yang benar. Ini kami lakukan untuk sekedar menghiburmu supaya tidak terluka terlalu dalam.

ADVERTISEMENTS

4. Malam Mingguan di Central Park, Demi Melihat Artis yang sedang Belanja

Entahlah, kamu itu paling aneh di antara kita. Liat artis saja hiseteris, masih keingat jelas raut wajahmu ketika minta fhoto bareng Arie Untung dan Fenita Arie di Toko Buku Gramedia. Kikuk, Keringat dingin sambil senyum puas.

Kami berdua hanya bisa mengambil fhoto kamu dan para idolamu, setelah itu. Kami langsung menertawakanmu sampai puas karena hanya kamu yang melakukannya diantara kita. Selamat ya, sudah berhasil fhoto bareng dengan artist.

ADVERTISEMENTS

5. Akhirnya, Kamu memutuskan Untuk Berhijab

Sahabat, Masih Ingatkah Dirimu Tentang Aku, Kita dan Sekilas Memori di Jakarta

Gadis Berhijab via http://viva.co.id

Katanya kamu dapat isnprasi atau apalah itulah namanya, yang pasti dirimu memutuskan untuk berhijab. Awalnya, aku gak yakin mendengar ceritamu tapi akhirnya kita janjian dan jalan ke sudut kota Jakarta, tepatnya Hutan Mangrove.

Hanya kita berdua, tanpa dia teman kita karena masih sibuk dengan S2 nya di salah satu kampus ternama di Jakarta. Perbincangan kita mulai serius dan berkahir dengan fhoto gila-gilaan ala pasangan kekasih. Hal yang biasa kita lakukan hanya untuk menandakan jika kita itu punya cewek dan cowok.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kabut dan lautan awan yang suka camping bersama kawan (www.ngayap.com)