Saat Hubungan Asmaramu Berakhir, Apakah Itu 100% Kesalahan Si Lelaki?

Putusnya hubungan yang sudah dijalani untuk beberapa waktu, baik beberapa bulan ataupun beberapa tahun pastilah meninggalkan lubang yang menganga lebar di dalam hati setiap manusia khususnya bagi si wanita. Wanita memiliki hati yang jauh lebih sensitif dan peka dibandingkan pria.Kenyamanan saat bersama, kenangan yang indah, kebiasaan yang dijalani bersama seketika tak ada lagi.

Seakan seorang pencuri masuk dan mengambil segala sesuatu yang kita miliki. Bagi para wanita, paska putus biasanya mereka akan menangis sejadi-jadinya sepanjang malam, memaki nasib yang tak pernah berpihak dan menganggap bahwa seluruh jiwanya hilang bersama dengan semua kisah yang sudah berlalu. Oleh sebab itulah banyak para wanita (termasuk yang menulis ini) menumpahkan semua kesalahan kepada lelaki.

Mereka menuduh si lelaki selingkuh, padahal tidak ada bukti. Menganggap si lelaki tidak memiliki perasaan, si lelaki sudah bosan, ingin memanfaatkan, mencintai tubuh wanita saja, berpaling menjadi gay *lol, atau bahkan menganggap si lelaki sudah memiliki istri sebelumnya.

Padahal wanita tak menyadari bahwa merekalah yang kebanyakan menyebakan si lelaki memutuskan hubungan asmara. Ini dia beberapa momok penyebab kandasnya hubungan asmara kamu kamu sekalian ladies

ADVERTISEMENTS

1. Si wanita terlalu menganggap dirinyalah satu-satunya manusia yang perlu diperhatikan oleh sang pacar.

Selalu ingin diperhatikan

Selalu ingin diperhatikan via http://www.google.co.id

Ladies, pacarmu juga manusia. Dirinya membutuhkan privasi sehingga ada kalanya beberapa saat dia tidak menghubungimu. Bisa saja dia sedang ada masalah yang perlu dipecahkan sendiri tanpa harus melibatkanmu. Atau mungkin dia ingin merasa seperti manusia normal yang bisa menghabiskan masa liburnya yang hanya sekali seminggu untuk bermain game atau berolahraga.

Bayangin deh, setiap dirinya libur anda mewajibkan dia untuk menemani anda belanja, makan, nonton bioskop, dll. So pasti dia bosan, jika anda mau berkontribusi dalam hal keuangan sah-sah saja. Jangan dong, sudah ditemani minta dibayarin lagi siap-siap deh si pangeran berkuda putih kabur meninggalkanmu! So, please deh berhenti meminta perhatian yang berlebihan dan tidak wajar!

ADVERTISEMENTS

2. Si wanita terlalu kekanak-kanakan dalam membahas masa lalu sang pacar ketika masih bersama mantan.

Stalking HP Pacar

Stalking HP Pacar via http://www.google.co.id

Lelaki yang sudah berusia 20+ pastilah sudah pernah memiliki beberapa kisah sebelum bertemu dan berpacaran dengan kamu para ladies. Merekapun sebenarnya merasa lelah harus beradaptasi dengan wanita yang lain lagi, dan berusaha untuk merasa betah dan nyaman saat bersama si wanita. Lalu, apa yang mereka dapat?

Si wanita mulai kepo dengan sosial media sang pacar, cemburu membaca komentar mesra dan inbox mesra dari kisah masa lalu sang pacar, kemudian mulai mencecar si lelaki dengan segudang pertanyaan yang tidak logis. Helo, itu sudah berlalu ladies. Tidak ada yang perlu dipusingkan. Apakah si lelaki harus kembali ke masa lalu dengan mesin waktu kemudian menghapus masa lalunya? No way!

ADVERTISEMENTS

3. Si wanita suka meminta tolong secara berlebihan, kata sederhananya MEREPOTKAN!

Wanita Merepotkan

Wanita Merepotkan via http://www.google.co.id

W: "Yank, kamu lagi di mana?"

P : "Aku lagi kerja yank, lembur lagi sampai tengah malam."

W : "Bisa anterin aku bubur ayam gak sepulang kerja?"

P: " Aku cape banget yank, aku gojekin aja yah buat kamu."

W: " Ga mau, maunya kamu. Kalau kamu yang anter rasanya beda, lebih enak gitu."

Yaelah, kalau lapar ya pasir juga berasa kaya bubur ayam mbak!

Jangan menganggap pacarmu seakan-akan adalah pembokatmu yang tidak kamu gaji. Setiap lapar, minta dibeliin. Setiap pulang-pergi kerja ngampus, minta diantar-jemput. Minta tolong ada batasan guys. Kalo kamu laper masak sendiri dong, mau pulang pesan Grab,Gojek, Uber atau naik angkot emang apa salahnya sih?

ADVERTISEMENTS

4. Suka berteman dengan banyak lelaki tetapi tidak suka melihat sang pacar berteman dengan seorang wanitapun.

Wanita dan teman-temannya

Wanita dan teman-temannya via http://www.google.co.id

Wanita dikala memiliki banyak teman lelaki, pasti suka sekali pamer foto untuk dishare ke sosial media. Pacar si wanita sih woles aja. Namun, disaat si lelaki memajang foto bersama wanita lain, mulai deh perang dunia ke 3. Ingat ladies, dia masih berstatus pacar. Tau nggak pacar itu apa? Pacar itu teman kencan doang. Teman ke bioskop, teman ngobrol dan teman makan malam untuk beberapa kali dalam seminggu.

Kamu dan dia tidak ada ikatan yang tercatat di Negara ataupun di Gereja. Dan tidak ada pula saksi. Jadi, pacarmu masih berhak untuk memilih dengan siapa dirinya berteman. Dia masih bebas memilih apakah harus lanjut dengan wanita manja tak logis, atau dengan wanita cerdas,mandiri dan penyayang.

ADVERTISEMENTS

5. Si wanita suka dompetnya doang, bukan si empunya dompet.

Cewe Matre

Cewe Matre via http://www.google.co.id

Sangat banyak kisah di sinetron Indonesia khusunya tentang cewe matre. Dan hal ini adalah 100% real di kehidupan nyata. Menggantungkan kebutuhan melalui pacar. Seperti belanja bulanan, beli baju mahal, make-up mahal, gadget bahkan paket internet sendiripun harus meminta si lelaki yang membayar.

Wah, kapan lagi kita bisa memahami arti perjuangan dan kemandirian jika hal-hal kecil sajapun kita tak sanggup memenuhi, pantas saja si doi pergi wong uangnya sudah kandas. Padahal, jika kita bekerja keras dan memenuhi kebutuhan sendiri tanpa meminta kepada orang lain, rasa puas itu terasa melebihi kepuasan saat mendapatkan nobel perdamaian dunia. Wkwkwk.

So, para ladies mulai lah bersikap lebih rasional lagi dan perlakukanlah pasanganmu seperti kamu ingin diperlakukan. Jika mentalmu masih kekanak-kanakan, belajar sajalah terlebih dahulu melalui kisah-kisah sahabat terdekat atau melalui artikel-artikel Hipwee. Lebih baik jomblo hingga matang, daripada berpasangan namun selalu mengkal.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang guru yang gaul dan mahasiswa yang malas