Review Buku: Surat-surat yang Tak Pernah Sampai – Sebuah Surat Untuk Ibuku

Surat-surat yang tak pernah sampai adalah ungkapan hati seorang anak untuk ibunya.

Tidak ada lagi tempat yang bisa kamu gunakan untuk mengatakan seluruh hal yang kamu rasakan pada ibu selain melalui surat-surat ini. Mungkin di sepanjang perjalanan kita tidak semua sikap ibu yang kita sukai. Tapi, percayalah ibu adalah tempat kita pulang.

Di saat dunia ini semakin menarik kita kedalamnya, di saat itu pula ibu hadir sebagai tempat kita berkeluh kesah.

Untukmu selamat menyelami lembar demi lembar surat ini. Buku ini diterbitkan oleh Mecca Publishing, 2019. Buku ini adalah buku antologi dari alumni kelas menulis online Menulis Buku Bareng batch 7. Buku ini berisi 136 halaman, diisi oleh 13 peserta yang semuanya termasuk mentor menulis di buku ini.

Melalui buku ini kita bisa mengingat-ingat lagi orang tua kita yang mungkin belum berjumpa dengan kita. Melalui surat ini, kita bisa menyampaikan pesan walaupun surat ini tak pernah sampai ke tujuannya. 

ADVERTISEMENTS

1. Surat yang Tak Pernah Selesai, judul yang ditulis langsung oleh Mentor MBB batch 7 , Mona Melisa

Surat Yang Tak Pernah Selesai

Surat Yang Tak Pernah Selesai via http://instagram.com

Di dalam surat nya itu, Dia menceritakan bahwa dirinya termasuk anak yang paling tidak romantis, yang tidak pernah memeluk atau mencium mama nya. Pun, tidak pernah mengucapkan “I Love You”. Ini kayaknya related banget ya sama kita?

Dia menuturkan bahwa dia tidak sedekat ibu dan anak pada umumnya. Dengan kesibukannya dia sangat sibuk berorganisasi. Namun, bukan karena tidak rindu rumah, dia hanya ingin banyak belajar dari orang lain. Di akhir dia pun menyampaikan doa kepada ibunya agar senantiasa dalam lindungan Allah ta'ala. Senantiasa dikuatkan oleh-Nya. Aamiin

ADVERTISEMENTS

2. Sosok Tangguh, ditulis oleh Uswatun Hasanah

Sosok tangguh

Sosok tangguh via http://wattpad.com

Di awal surat, dia menceritakan bahwa di saat semua mengirim ucapan lewat Whatsapp, posting di Instagram di setiap hari Ibu. Dia mungkin tidak seperti anak lain, dia malah menghadiahkan kebutuhan rumah tangga, sederhana memang. Tapi, membelinya di saat mama butuh itu sangat menyenangkan.

Oh ya, di dalam suratnya tersebut dia juga menceritakan bahwa ayahnya sedang sakit. Semoga cepat sembuh, ya untuk ayahnya. Surat nya ditulis cukup panjang, dan sangat berkesan. Cerita-cerita dalam surat ini pun sungguh bikin terharu. Di akhir surat, Dia pun mendoakan mamanya agar bisa berumur panjang dan selalu diberi kesehatan, Amin.

ADVERTISEMENTS

3. Kasih Sepanjang Zaman, surat ini ditulis oleh Widya Up

Kasih Sepanjang Zaman

Kasih Sepanjang Zaman via http://twitter.com

Di awal surat terdapat bait yang sangat menyentuh. Seperti puisi pendek yang sangat bikin kita terenyuh. Kemudian dilanjutkan dengan dia menceritakan bahwa dia bahagia menjadi ibu ketika dia pun akhirnya melahirkan anak pertama.

Setelah itu, dia pun menceritakan bahwa dia sangat sedih ketika pertama kali pisah dengan mama. Mama telah menjadi teladan dan motivatornya. Hari ini, dia menjadi ibu dan menjadi seorang guru, karena doa dari mama. Di akhir cerita dia pun menyelipkan doa untuk mama nya, yang semoga doanya terkabul. Aamiin

ADVERTISEMENTS

4. Letter to Mother, ditulis oleh Amalia Aris Saraswati

Letter to mother

Letter to mother via http://www.finahasyim.com

Di awal surat dia menuliskan bahwa dia malu-malu untuk menulis surat tersebut. Canggung tiada tara. Surat yang butuh ribuan hari untuk merangkainya.

Di menuturkan bahwa dia telah berpisah ribuan mil jauhnya. Berjuta hari lamanya. Diceritakan di suratnya, bahwa dia adalah anak rantau yang berpisah dengan keluarganya yang berbeda pulau karena ingin menuntut ilmu di pulau sebrang.

Di Universitas nan jauh dari keluarganya, dia menuturkan sangat rindu dengan ibu dan ayahnya. Kemudian di akhirnya dia pun berwasiat di dalam suratnya, relakanlah anak perempuanmu menemukan arah langkahnya.  Semoga mimpi-mimpi nya segera tercapai ya, yuk kita doakan.

ADVERTISEMENTS

5. Kemudian yang terakhir, ada surat dari Fina hasyim yang berjudul, Kau Yang Terbaik

Kau yang Terbaik

Kau yang Terbaik via http://instagram.com

Ini adalah surat ku yang aku tulis rahasia dari ibuku. Ya, walaupun akhirnya ibuku pun tahu bahwa aku menulis surat ini, dan ya ibuku membacanya. Di awal surat aku menyampaikan terima kasih kepada ibuku, bahwa ibu sudah berbaik hati mau pontang-panting mengurus ketiga anakmu ini. Yang dari dalam kandungan kau sudah bekerja pagi pulang malam untuk membantu ekonomi keluarga.

Di dalam surat ini banyak sekali aku memberikan kata terima kasih kepada ibu, karena aku tahu kita tak akan pernah bisa membalas jasa kedua orang tua. Dan di akhir surat, aku pun akhirnya mengatakan kata-kata yang sangat sakral sekali.

Aku mencintaimu karena Allah, Ibu

Dan aku memang tidak pernah berani untuk mengatakan itu. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka kopi dengan kepahitannya, suka juga hal-hal manis. Seperti kamu<3