Rasanya Jadi Mahasiswa Baru dengan Uang Bulanan Mepet dan Harus Pontang-Panting Cari Tambahan

Mahasiswa baru dengan uang bulanan pas-pasan

Babak baru kehidupan anak muda katanya dimulai saat mulai duduk di bangku perkuliahan. Sebab ketika mulai memasuki dunia kampus biru, anak-anak muda akan dihadapkan pada fase transisi. Dari remaja menuju dewasa. Sederet tantangan pun siap tak siap harus dilalui. Apalagi kalau kamu memutuskan untuk menutut ilmu jauh dari keluarga. 

Sayangnya tantangan tak berhenti di situ. Saat udah merantau dan hidup jauh dari orangtua, kadang kamu masih harus menghadapi kesulitan dalam hal finansial. Uang kiriman dari orangtua jelas mepet untuk hidup nyaman di perantauan. Mau tidak mau, siap tidak siap kamu kamus pontang-panting mencari tambahan agar pendidikan tetap jalan dan hidupmu sebagai anak muda tak kehilangan tujuan.

Dear kamu, para mahasiswa baru dengan uang bulanan yang pas-pasan. Mungkin inilah sederet jatuh bangun yang sudah khatam kamu rasakan. Saat harus fokus kuliah tapi juga tak bisa leha-leha karena beberapa pekerjaan sampingan menanti.
 

ADVERTISEMENTS

1. Kalau dipikir-pikir, uang bulanan yang diberikan orangtua rasanya nggak mungkin mencukupi kebutuhan beli buku, jatah fotokopi, sampai makan sehari-hari

Photo by Zun Zun from Pexels

Photo by Zun Zun from Pexels via https://www.pexels.com

Sejak awal kamu tahu, memilih kuliah jauh dari orangtua jelas akan jauh dari zona nyaman. Tidak ada shoulder to cry on saat malam pertama dan tak bisa tidur di kosan. Tak ada nasi goreng dan segelas teh hangat sebelum beraktivitas. Pun kamu juga harus bisa mengatur keuangan dengan uang bulanan yang dijatah. 

Untukmu yang dijatah pas-pasan oleh kedua orangtua, pasti hafal benar rasanya saat pertama kali tahu nominal yang kamu dapat. Antara sedih karena tak yakin bisa mencukupi kebutuhan tapi malu ketika ingin mengeluh dan minta tambahan. Apalagi kamu tahu sendiri, biaya hidup di perantauan jelas tak semurah di kampung halaman. Belum lagi biaya fotokopi sampai makan sehari-hari.
 

ADVERTISEMENTS

2. Kalau mahasiswa lain berburu kelas dosen idaman, kamu justru sibuk berburu beasiswa biar biaya pendidikan aman

Mau dapet dosen siapa aja, yang penting kuliah~

Mau dapet dosen siapa aja, yang penting kuliah~ via https://www.pexels.com

Sejak awal, berburu kelas dosen idaman bukanlah tujuan utama. Namun kamu justru disibukkan berburu beasiswa demi tegaknya biaya pendidikan. Untuk menunjang agar lolos seleksi, sederet kegiatan pun kamu lakukan. Mulai dari gabung organisasi, ikut kegiatan relawan, sampai berusaha mendapatkan IPK pertama semaksimal mungkin.

Berat? Memang! Tapi demi mendapatkan beasiswa, kata menyerah tak akan mudah keluar.

ADVERTISEMENTS

3. Cari pekerjaan sampingan di saat mahasiswa lain sibuk main dan jalan-jalan. Bahkan sampai jadi asisten laboratorium, dengan senang hati kamu lakukan

Photo by Bùi Nam Phong from Pexels

Photo by Bùi Nam Phong from Pexels via https://www.pexels.com

Ketika beasiswa sudah di tangan, tapi uang bulanan tak juga cukup memenuhi kebutuhan, kamu lantas mencari lain jalan. Pilihanmu selanjutnya adalah mencari pekerjaan sampingan. Di saat mahasiswa baru sibuk menjelajah kota atau nongkrong dengan teman-temannya, kamu harus ikhlas menikmati waktumu dengan membantu dosen penelitian atau menjadi asisten laboratorium demi menambah uang jajan. 

Bahkan sisi lain dari dirimu berteriak, memintamu untuk mencari pekerjaan lain di luar kampus demi makin derasnya pundi-pundi yang kamu dapatkan. Namun demi menjaga kewarasan, belum lagi ditambah tugas di tahun pertama, kamu harus tutup telinga dan menjalankan apa yang sudah di tangan saja.
 

ADVERTISEMENTS

4. Jatah bulanan yang pas-pasan buatmu harus pintar-pintar mengatur keuangan. Biar nggak ada serupiah pun yang dibelanjakan tanpa tujuan

Photo by Artem Beliaikin @belart84 from Pexels

Photo by Artem Beliaikin @belart84 from Pexels via https://www.pexels.com

Dijatah pas-pasan oleh orangtua dan tahu  jelas bagaimana susahnya menghasilkan rupiah membuatmu harus pintar-pintar mengatur keuangan. Tak jarang kamu bahkan membuat catatan khusus pengeluaran agar tak ada serupiah pun yang dibelanjakan tanpa tujuan. Karena bagimu, setiap pundi yang ada harus dimanfaatkan entah bagaimana caranya.

ADVERTISEMENTS

5. Meski jam tidur berkurang dan pulang ke kos hampir tengah malam, semua ini jadi pemantikmu agar tak lama-lama duduk di bangku perkuliahan

Photo by Vantha Thang from Pexels

Photo by Vantha Thang from Pexels via https://www.pexels.com

Mahasiswa baru, uang bulanan pas-pasan, dan harus pontang panting mencari tambahan buatmu berteman dengan suasana tengah malam. Meski jam tidur dan main jelas berkurang, tapi semua hal yang kamu lakukan ini bisa menjadi pemantikmu agar tak menyia-nyiakan waktu dan segera menuntaskan kewajiban. Sebab menyia-nyiakan waktu, bagimu sama dengan menunda mimpi kedua orangtua untuk melihatmu memakai toga. Pun menunda impian-impianmu yang lainnya. 

Dear kamu yang tengah berada di posisi ini, meski berat dan hampir menyerah, yakinlah bahwa kelak masa depan yang indah akan menyambutmu. Sebab tak ada peluh yang sia-sia. Semua rasa lelah dan letihmu akan terganti dengan senyum bangga kedua orangtua.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

Editor

Not that millennial in digital era.