Sebelumnya setidaknya di rumah-rumah Indonesia, loteng lebih sering difungsikan sebagai gudang atau ruang penyimpanan barang-barang yang jarang dipakai. Loteng jadi area yang non-fungsional. Loteng juga identik sama ruangan yang gelap, berdebu, dan menakutkan buat anak-anak.
Padahal, loteng rumah punya banyak potensi buat dijadikan ruangan yang punya macam-macam fungsi buat penghuni rumah. Pengembang properti besar pun udah mulai banyak menjadikan ruang loteng atau attic room sebagai nilai jual. Lengkap dengan furnitur yang bagus, pencahayaan optimal, dan suasana yang sama dengan lantai satu atau dua rumah.
Bahkan, di luar negeri ada lantai apartemen dengan area tinggal yang fungsional dan dibangun di area loteng. Selain luas karena punya ukuran yang sama dengan luas lantai rumah, loteng juga mendapat manfaat pencahayaan alami yang melimpah dari jendela loteng yang biasanya berukuran besar.
Salah satu tantangan untuk desainer interior adalah atap loteng yang rendah yang jaraknya tidak jauh dengan area lantai di bawahnya. Belum lagi bentuknya yang melandai mengikuti bentuk atap rumah yang kebanyakan berbentuk pelana. Cuma, ini bukan masalah besar yang biasa diatasi sama desainer interior yang berbakat.
Jangan sampai kamu menyia-nyiakan potensi loteng di rumah. Mulai dari kamar tidur tambahan sampai area ruang keluarga tambahan yang lebih privat dan jauh dari ingar-bingar aktivitas di lantai dasar rumah.
Dekoruma udah ngumpulin lima area loteng yang diubah jadi ruangan yang fungsional, menawan, dan menawarkan tata ruang serta tampilan yang unik dan menarik dibandingkan ruangan biasa di rumah.
ADVERTISEMENTS
1. Ruang Keluarga Loteng Bernuansa Kayu. Tempat Berkumpul dan Bersantai yang Nyaman dan Hangat Buat Sekeluarga
Salah satu karakteristik loteng yang paling menonjol adalah seberapa dekat jarak lantai loteng ke plafon. Kalau plafon di rumah dihiasi balok kayu seperti ini dan kamu lagi mau merenovasi loteng, kenapa enggak menyesuaikan sama tema keseluruhan dan bikin nuansa kayu jadi kental di loteng.
Mulailah dengan memasang lantai kayu yang warna dan teksturnya senada sama kayu di plafon. Dari keseragaman ini, barulah bangun ruang keluarga yang nyaman dan hangat dengan menambah furnitur atau aksesoris penting kayak sofa, kursi lengan, standing lamp, coffee table, karpet, rak display serbaguna, dan lain-lain.
Untuk loteng yang terbuka seperti ini, jangan lupa untuk menambahkan railing di ujung lantai loteng untuk keamanan anggota keluarga yang berada di area loteng ini.
ADVERTISEMENTS
2. Privasi dan Kesunyian Agar Produktif Kerja di Rumah. Ruang Kerja Loteng Bantu Kamu Fokus Bekerja Selama di Rumah
Selama bekerja di rumah, penting banget punya area ruang kerja yang bisa diandalkan, privat, dan sunyi. Jadi kalau kamu harus terima telepon penting, meeting sama rekan kerja, atau kerja menggunakan laptop, suasananya mendukung, kondusif, dan bikin kamu fokus kerja.
Area ruang kerja loteng pada dasarnya enggak perlu terlalu besar. Kayak gini contohnya. Tepat di ujung loteng, memanfaatkan cahaya matahari yang melimpah dari jendela atap loteng yang tepat menyinari meja kerja.
Di samping meja kerja dipasang rak buku built-in buat menyimpan barang-barang, penyimpanan kantor, dokumen, dan benda-benda lain buat mendukung kamu bekerja di rumah. Desain interior dibuat bernuansa Industrial dengan dinding bata ekspos, serta furnitur dan lantai kayu untuk desain yang fungsional dan tetap cantik.
ADVERTISEMENTS
3. Menghitung Bintang dari Jendela Loteng di Atas Kasur Sebelum Tidur. Kamar Tidur Loteng yang Cocok Buat Kamu yang Suka Suasana Nyaman dan Tenang
Ketenangan juga bisa kamu dapatkan waktu tidur kalau kamar tidurmu juga bertempat di loteng kayak gini. Bukan hanya lebih privat, nyaman, dan tenang, kamu juga bisa mendapatkan pemandangan yang mungkin enggak didapat kalau kamarmu di lantai satu atau lantai dua rumah.
Kalau langit lagi cerah dan beruntung, sebelum tidur kamu bisa melihat bintang dan bulan di langit malam yang bakal jadi berkesan buat kamu. Area loteng yang luas juga berarti kamu bisa menempatkan lebih banyak furnitur daripada kamar konvensional.
ADVERTISEMENTS
4. Enggak Biasa, Tapi Enggak Mustahil. Bangun Kamar Mandi di Loteng dan Lihat Pemandangan dari Jendela Loteng
Kalau ada kamar tidur di loteng, mungkin kamu juga perlu kamar mandi supaya enggak perlu repot dan jauh-jauh turun ke kamar mandi yang ada di bawah. Kamar mandi loteng juga mungkin agak tricky karena atapnya yang landai dan curam, tapi bukan berarti mustahil.
Kamar mandi dengan desain interior yang menawan kayak gini juga bisa dibangun. Pakailah keramik abu-abu dengan tekstur semen ekspos yang memberikan nuansa industrial. Kemudian, padukan dengan tegel motif, cermin bundar yang besar, meja wastafel dari kayu yang senada sama panel kayu plafon.
Fitur yang mungkin enggak didapatkan di kamar mandi biasa tentunya adalah jendela loteng yang menghadap langsung ke bathtub dan pemandangannya yang indah.
ADVERTISEMENTS
5. Lokasi yang Pas Banget Buat Perpustakaan Rumah. Makin Konsentrasi Selama Membaca dalam Suasana Tenang di Perpustakaan Loteng
Selain kamar tidur dan ruang kerja yang fungsinya jadi sangat terbantu karena posisi loteng yang tersembunyi dan sunyi, ruangan lain yang pas banget berada di loteng adalah perpustakaan rumah kayak gini. Impian buat pemilik rumah atau anggota keluarga yang hobi membaca.
Kalian bisa bangun rak buku impian dengan sistem built-in di area dinding dan isi dengan koleksi buku yang jumlahnya ratusan, bahkan ribuan. Lihat juga gimana rak buku disesuaikan sama sudut kemiringan atap loteng dan dibangun di sekeliling pintu. Keren banget, 'kan?
Pasang sofa dan karpet yang empuk, manfaatkan pencahayaan yang melimpah dari jendela loteng di atas plafon. Kamu juga bisa pasang meja TV buat menjadikan area ini ruang keluarga yang multifungsi.
Bener, 'kan? Banyak banget potensi area loteng buat dijadikan ruangan-ruangan serbaguna yang bikin kehidupan di rumah jadi lebih menyenangkan. Sayang banget, deh, kalau loteng dibiarin jadi gudang atau kosong gitu aja.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”