Bocoran Tips Psikologi untukmu yang Baru Akan Bekerja Meski Belum Lulus Kuliah

Tips bekerja sebelum lulus kuliah

Aku tahu kok. Tiga juta lima ratus ribu rupiah per bulan itu bukan uang besar.

But, believe me. Kalian pun akan bangga ketika kalian belum lulus kuliah, tapi sudah berpenghasilan layaknya karyawan kantoran!

It's worth your effort.

Aku nggak mau cerita pekerjaan apa yang aku jalani. Toh, semua pekerjaan asal dilakukan baik-baik pasti akan membuahkan hasil yang baik, bukan?

Aku cuma mau sedikit membagi tips dan motivasi psikologis buat teman-teman Hipwee. Mungkin saja kalian yang sedang membaca ini adalah teman seperantaraku; yang sebentar lagi mau lulus kuliah, tapi belum punya pandangan kerja atau pun masa depan. I've been there. Jadi, aku nggak cuma omong kosong karena aku sendiri sudah dapatkan hasilnya.

Semoga kita bisa sama-sama belajar dari pengalaman, ya!

ADVERTISEMENTS

1. 5% populasi menguasai 95% kekayaan; kaliankah itu?

Peka terhadap kebutuhan dan kekhawatiran hidup

Peka terhadap kebutuhan dan kekhawatiran hidup via https://pixabay.com

Kuncinya: peluang.

Faktanya, 5% populasi di dunia ini gerak cepat untuk mengamati dan menangkap peluang. Ketika 95% populasi manusia bekerja untuk uang, mereka ini sudah mempekerjaan uang untuk uang.

So, cobalah kalian buka pikiran, hati, dan telinga untuk lingkungan sekitar. Coba amati kebutuhan dan kekhawatiran kita sehari-hari, adakah peluang usaha di balik semuanya itu?

ADVERTISEMENTS

2. Tetaplah rendah hati, meski kalian sudah pernah mendengar ini

Rendah hati adalah salah satu kunci sukses

Rendah hati adalah salah satu kunci sukses via https://pixabay.com

Penyebab kegagalan terbesar dalam diri kita adalah ketidakmauan untuk belajar dan menerima perubahan.

Rendah hati = tidak sombong. Termasuk kita tak perlu sombong atau tinggi hati untuk belajar dari kegagalan dan/atau keberhasilan orang lain.

Pengalaman adalah guru terbaik, 'kan?

Jauh lebih enak belajar dari pengalaman orang lain, karena kalau gagalpun, bukan kita yang merasakan sakitnya.

Berkumpul bersama teman-teman satu bidang, teman se-visi, dan teman yang sudah jatuh-bangun-terbang dalam bidang usaha itu adalah keutamaan.

ADVERTISEMENTS

3. Pelangi tak terbit jika tak ada hujan, Kawan!

Keluarlah dari zona nyamanmu

Keluarlah dari zona nyamanmu via https://pixabay.com

Kita mungkin masih merasa nyaman dengan kondisi sekarang. Masih punya orang tua yang membiayai hidup, belum memasuki umur “kapan menikah?” dan bahkan jauh dari umur pensiun. Tapi kita perlu ingat, waktu berjalan sangat amat cepat. Kalau kita terlalu terlena, kita tidak bisa mengikuti ritme si waktu, kita akan tertinggal dan akhirnya terlambat.

Daripada menunggu sampai lulus kuliah kemudian baru bekerja. Mulailah mencari-cari pekerjaan dengan low (or no) risks, but high reward.

Tidak ada orang yang terlalu sibuk, yang ada hanya skala prioritas.

Kita adalah orang luar biasa yang bisa membagi waktu sedemikian rupa antara pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan pribadi.

ADVERTISEMENTS

4. Tetap semangat dan pantang menyerah

I fall down, but i get up again

I fall down, but i get up again via https://thecambodianchapter.files.wordpress.com

Might sounds klise… but this is true.

Ketika kita mulai mengubah prinsip dan bervisi ke depan, akan ada saja teman yang mencoba mematahkan.

Banyak teman di luar sana yang sebenarnya merasa tidak mampu, sehingga mencoba mengajak kita turut pesimis dengan diri kita. Anggap sajalah kita sebagai orang yang beruntung karena masuk kualifikasi generasi muda acungan jempol.

Jadikan anggapan itu sebagai bensin yang membakar kobaran semangat kita. Memang awalnya tak mudah, tapi proses tak akan mengkhianati hasil.

ADVERTISEMENTS

5. Work hard in silence, let success makes the noise

Work hard in silence, let success makes the noise

Work hard in silence, let success makes the noise via https://pixabay.com

This one is the last. but not the least.

You know what it's mean, right? 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Faculty Ambassador 2017. Soon, Emanuelle Natasha, S.I.Kom. #3iNetworks

Editor

Not that millennial in digital era.