Pola Asuh yang Baik Menurut Mahasiswa Rantau!

Beda zaman beda pula pola pengasuhan, saya rasa semua orang setuju kalimat tersebut. Misalnya saja dulu orang tua dianggap selalu benar perihal informasi apapun, masa kini sang anak udah bisa nyari informasi sendiri di internet, dan masih banyak contoh-contoh lainnya.

Selain itu perkembangan teknologi yang kian pesat, jarak bukan lagi penghambat untuk sang anak mengejar cita-citanya di manapun dia ingin belajar, misalnya dari Bogor ke Solo yang dulu membutuhkan waktu sekitar seharian maka dengan teknologi pesawat terbang kini bisa ditempuh hanya dengan waktu hitungan menit.

Maka dari itu mahasiswa masa kini memiliki sudut pandang yang berbeda tentang bagaimana cara mendidik anak di generasi milineal ini, karena mahasiswa termasuk generasi milineal dan sudah mengetahui seluk beluk kehidupan anak kekinian dan juga mengetahui bagaimana orang tua mereka dulu mendidiknya. Maka dari itu kami rangkum beberapa pola asuh baik menurut mahasiswa, mahasiswa rantau:

ADVERTISEMENTS

1. Mandiri Itu Penting

Nyuci Sendiri

Nyuci Sendiri via http://www.muslimah.co.id

Untuk hal yang masih sulit dikerjakan anak di usia seumurnya, boleh lah kita bantu misalnya tentang mencuci sepatu atau mencuci baju untuk anak 10 tahun-an. Tetapi untuk hal yang remeh-remeh wajib kita ajari semandiri mungkin sejak dini.

Misalnya dalam hal menyiapkan buku pelajaran atau menyiapkan seragam sekolah. Bukannya kita tega ya tapi agar sang anak terbiasa saat dewasa nanti menjadi pribadi yang mandiri, apalagi saat sang anak nanti memutuskan kuliah di luar kota. Beuh ini bakal berguna sekali!

ADVERTISEMENTS

2. Belajar Itu Asyik

Belajar itu Asyik

Belajar itu Asyik via https://i1.wp.com

Jangan paksa anak belajar terus menerus, apalagi dipaksakan menjadi rutinitas keseharian sehingga sang anak pun menjadi "terpaksa" saat belajar. Kebayang bagaimana nanti bila si anak sudah dewasa dan kuliah jauh dari sanak keluarga? Apakah akan tetep belajar mengingant pola asuh sedimikian rupa?

Maka dari itu setiap orang tua wajib menanamkan di benak sang anak bahwa belajar itu asyik, jangan paksa bila si anak lebih suka "Pelajaran B" dan tidak menyukai "Pelajaran A" misalnya, biarkan dia mengeksplore diri dia sendiri, sebagai orang tua kita hanya memberi arahan dan masukan kepada si anak. Sehingga sang anak terbiasa menikmati proses belajar nantinya, bukan paksaan.

ADVERTISEMENTS

3. Latih Manajemen Uang Sendiri

Mandiri keuangan

Mandiri keuangan via http://redaksi.co.id

Sebagai generasi milineal, tentu kami merasakan bahwa kebutuhan sangat-sangat banyak dibanding dengan zaman dulu saat kami kecil. Mulai dari kebutuhan kuota internet hingga kebutuhan sekolah semuanya menjadi hal tuntutan yang harus dipenuhi.

Maka dari itu sudah sangat berbeda bila kita tetap memakai pola asuh seperti dulu, misalnya dikasih uang jajan Rp.10.000/hari maka tentu itu tidak efisien dan juga tidak mendidik anak untuk memanajemen uangnya sendiri. Alangkah lebih baik bila sang anak diberi uang jajan bulanan atau bila perlu diberi fasilitas ATM dari orang tua, sehingga sang anak bisa dengan sendirinya mengkalkulasikan kebutuhan mereka tiap bulannya.

Orang tua cukup memberi arahan dan "meminta pertanggungjawaban" kepada si anak perihal keuangannya. Selain lebih efisien ini juga melatih anak agar mandiri tentang manajemen keuangannya! So, dia jadi nggak kaget deh pas udah jadi mahasiswa jauh di tanah sana

ADVERTISEMENTS

4. Hemat Itu Penting !

Kita sudah sering melihat bagaimana anak-anak kekinian terutama dari kalangan yang orangtuanya mampu selalu hura-hura di mall-mall. Maka dari itu sebagai orang tua yang bijak kita harus beri tahu bahwa uang itu berharga untuk kebutuhan kita sehari-hari. Sehingga diharapkan sang anak lebih hati-hati di kemudian hari mengatur keuangannya.

ADVERTISEMENTS

5. Mengembangkan Potensi Anak

Zaman sekarang, kalo kita gak berkembang dan tidak memiliki keterampilan atau kelebihan, mungkin bisa dipastikan kita menjadi pengangguran di masa mendatang. Alangkah lebih baiknya potensi sang anak di bidang apapun selagi dia suka dan hobi melakukannya maka patut kita dukung.

Misalnya sang anak pintar dan suka dalam bidang sulap maka orang tua harus mendukungnyta, arahkan sang anak agar bergabung di komunitas sulap dan juga bila perlu masukan ke sekolah sulap. Siapa tau nanti kelak sang anak menjadi pesulap hebat dan sukses macem Deddy Corbuzier!

ADVERTISEMENTS

6. Tidak menggunakan Kekerasan !

Orang Jadul yang make kekerasan mendidik anak

Orang Jadul yang make kekerasan mendidik anak via http://www.serempak.id

Mungkin ini pola pengasuhan paling jadul yang masih eksis di abad milineal ini, semua peneliti telah sepakat di dunia ini bahwa kecenderungan memberi hukuman fisik kepada sang anak memberikan efek negatif! Bila sang anak nakal silahkan sebagai orang tua yang berpendidikan untuk memberikan penjelasan yang rasional dan juga demokratis kepada sang anak.

Mungkin segitu yang bisa disampaikan pendapat mahasiswa rantau tentang cara mendidik anak yang baik dan bener di abad milineal ini, tetapi inget ya bukan berarti kita sebagai mahasiswa harus cepet-cepet punya anak. Lulus dulu lalu kerja baru deh bikin anak, eh nikah dulu maksudnya. Merdekaaa!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa ganteng yang banyak fansnya , dari Kota Bogor yang terdampar di Kota Solo.