Pernakah kalian melihat anak-anak kecil sudah memakai seragam dan membawa tas berisikan alat-alat tulis saat pagi hari memenuhi jalan-jalan kota? Atau seorang anak kecil yang disekolahkan dari pagi hingga siang hari? Ya, fenomena sekolah anak usia dini atau Play Group, akhir-akhir ini menjamur di berbagai kota di Indonesia. Namun, apakah anak usia dini sudah siap untuk menerima pendidikan formal di bangku sekolah?
ADVERTISEMENTS
1. Sebenarnya, Apa Itu Play Group?
Menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Play Group adalah sebuah lembaga pendidikan yang memberikan jasa pendidikan bagi anak berusia 3-4 tahun di Indonesia. Cukup dini, bukan? Lalu, mengapa orang tua banyak yang menginginkan anaknya masuk ke dalam Play Group? Terlepas dari itu semua, ternyata, Play Group mempunyai beberapa dampak positif bagi anak-anak.
ADVERTISEMENTS
2. Perkembangan Bahasa, Potensi, dan Pengalaman Sosial
Pertama, Play Group dapat membuat anak menjadi lebih pandai berbahasa. Menurut penelitian dari Siregar pada tahun 2002 yang berjudul: Pengaruh Stimuli Terhadap Pemerolehan Bahasa Anak Prasekolah, dikatakan bahwa semakin intensif lingkungan memberikan stimulus pada periode, maka semakin pesat perkembangan bahasa anak prasekolah bila dibandingkan dengan perkembangan yang terjadi secara alamiah. Hal ini dikarenakan pada dasarnya, potensi untuk berbahasa itu sudah memang ada dalam diri manusia, namun tanpa adanya interaksi sosial atau stimulus dari lingkungan perkembangan, maka manusia tidak akan dapat mengembangkan potensi berbahasa yang telah dimilikinya tersebut. Stimulus-stimulus dari lingkungan akan ditangkap oleh panca indera kemudian terjadi proses pemerolehan bahasa, untuk menguji hipotesis yang dibuatnya berdasarkan masukan dari lingkungannya mulai dari memahami makna, struktur bahasa, sampai dengan memproduksi bahasa tersebut. Selain itu, kemampuan bahasa sangat drastis meningkat pada usia 3-4 tahun, karena pembendaharaan kata anak akan bertambah dari 50-100 kata sampai 200 lebih dan 2100 kata pada akhir tahun ke lima.
Kedua, Play Group dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Contohnya adalah perkembangan kemampuan motorik dan ketangkasan yang lebih baik dibandingkan anak yang tidak masuk Play Group. Play Group memberikan lingkungan perkembangan yang kaya akan stimulasi, salah satunya terdapat alat permainan edukatif yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak. Pembelajaran pada Play Group juga akan difokuskan pada perkembangan otak kanan, karena anak akan belajar dengan experiental learning, untuk lebih mengefektifkan fungsi divergennya, di mana anak-anak dibiasakan untuk selalu memberikan ide dan alternatif yang tidak homogen. Hal ini akan berdampak pada anak yang kreatif, suka berpikir beda dan penuh ide.
Ketiga, Play Group akan memberikan pengalaman sosial di bawah bimbingan para guru yang terlatih. Guru akan membantu mengembangkan hubungan yang menyenangkan dan berusaha agar anak-anak tidak mendapatkan perlakuan yang mungkin menyebabkan mereka menghindari hubungan sosial jika ia berada di lingkungan luar. Menurut penelitian Rudiati pada tahun 2010 yang berjudul: Perbedaan Perkembangan Psikososial antara Anak TK dengan Play Group dan Tanpa Play Group, anak yang mengikuti Play Group sebelum memasuki TK akan melakukan penyesuaian yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengikuti. Mereka berpartisipasi secara lebih baik untuk melakukan partisipasi yang aktif dalam kelompok dibandingkan dengan anak-anak yang aktivitas sosialnya terbatas dengan anggota keluarga dan anak-anak dari lingkungan tetangga terdekat. Pendidikan di Play Group dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak, karena semakin sempit area sosialisasi anak maka akan sangat rentan anak mengalami permasalahan emosi. Dengan mengenalkan sejak dini dengan dunia luar selain keluarga inti atau dengan mengikutsertakan pada pendidikan Play Group, anak bisa mengenal dan mempelajari bagaimana cara bersosialisasi dengan temannya, yang harus membutuhkan suatu pengaturan emosi yang sangat baik agar bisa diterima oleh kelompok anak lain yang akan berdampak baik untuk melakukan penyesuaian diri dengan berbagai kondisi lingkungan
ADVERTISEMENTS
3. Tidak Wajib, lho!
Namun, terlepas dari banyaknya manfaatPlay Group, bukan berarti PlayGroup itu wajib. Menurut seorang pakar perkembangan dan pendidikan anak, Anna Surti Ariani, S.Psi, Play Group itu tidak harus, karena selama ada yang bisa menjaga anak dengan aman di rumah dan mampu menstimulasi dengan baik, orangtua atau pengasuh mampu menerapkan berbagai parenting style yang tepat, anak tak harus masuk sekolah sebelum usia 4 tahun. Dengan pola pengasuhan yang baik di rumah, balita justru bisa bermain dengan lebih bebas dan tenang, juga dibantu dengan pengalaman dari tetangga terdekat.
ADVERTISEMENTS
4. Jangan "Terlalu" Dini
Memasukkan anak ke Play Group juga harus sesuai dengan usianya. Sekarang ini, ada beberapa sekolah yang menerima anak kurang dari 6 bulan. Sebenarnya, anak akan lebih baik berkembang di rumah dalam masa balitanya. Jangan memaksakan anak untuk sekolah terlalu dini. Menurut banyak penelitian, anak yang terlalu muda bersekolah, mungkin saja bisa mengikuti pelajaran tapi seringkali memiliki masalah dalam perkembangan emosi dan sosialnya kelak.
Orang tua juga harus memperhatikan dampak negatif lainnya, contohnya adalah bertemunya anak dengan teman-teman yang berlatarbelakang wawasan yang berbeda-beda. Ini akan membuat anak iri, jika temannya diperbolehkan melakukan sesuatu dan ia tidak. Lalu, juga terhadap faktor kesehatan, masalah guru tentang kepribadiannya yang berbeda-beda, atau kebijakan sekolah yang terkadang tidak bisa diganggu gugat sesuai kemauan orang tua.
ADVERTISEMENTS
5. Baik atau Tidak? Kembali ke Orang Tua
Sebenarnya, Play Group akan berjalan sesuai jika kita tidak lepas tangan terhadap perkembangan anak. Jika kita memasukkan anak ke Play Group dan mendidik anak dengan baik, maka anak akan menjadi anak yang unggul karena didukung oleh dua lingkungan yang mendukung proses pembelajaran anak yang tentunya harus dengan memperhatikan mental sang anak.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.