Pesan untuk Seluruh Anak Broken Home di Luar Sana: Keluarga Terbelah Dua Bukan Akhir Segalanya

Pesan untuk anak broken home

Menjadi seorang anak yang broken home, bukanlah merupakan hal yang diinginkan oleh setiap anak di dalam suatu keluarga. Melihat ayah dan ibu bertengkar di depan matanya setiap malam, Melihat mereka saling berjalan berjauhan,atau Sudah tidak mesra lagi seperti dulu , adalah sebagian besar dari apa yang tak mereka inginkan. Dan kata-kata cerai atau pisah itulah yang merupakan awal dari ketakutan terbesar mereka.Menjadi seorang 'Anak Broken Home' bukanlah yang mereka inginkan.

Perceraian, bagi kedua pasangan yang telah menikah namun memiliki konflik dalam keluarganya, terkadang  adalah sebuah solusi yang mereka pikir  akan mengakhiri permasalahan mereka, namun tak jarang mereka secara tak sadar menganggap itu hal yang terbaik, dan secara tak sengaja pula menjadikan anak-anak sebagai 'korban' dari keputusan mereka. 

Perceraian, tak hanya berdampak pada  orang tua saja, namun juga berdampak bagi anak-anak mereka.

'Anak Broken Home' tiga kata yang menakutkan bagi anak-anak yang memiliki keluarga yang telah berpisah. Terkadang, penyematan nama itu, membuat hidup mereka hancur. Mereka butuh dari sekedar motivasi untuk membuat mereka dapat bangkit kembali dari keterpurukan mereka.

 “Di dunia ini, siapa yang mau kedua orang tuanya bercerai? Tidak ada tentunya.”Dan tidak ada pula anak-anak yang ingin menjadi seorang anak yang 'broken home'.

Berikut ini adalah pesan bagi mereka, seluruh anak broken home yang sedang berjuang untuk menata hidupnya kembali,setelah mengetahui kedua orang tuanya telah berpisah: 

ADVERTISEMENTS

1. Berasal dari keluarga tak utuh tak menjadikan hidup kalian tak utuh juga. Mereka tetap orangtua kalian selamanya

They're still your parents

They’re still your parents via http://cdn.patch.com

“Mempunyai keluarga yang tak lagi utuh,bukanlah kemauan kami.”

“Keluarga kamii yang awalnya utuh, menjadi tak utuh akibat perceraian. Kami pun merasa hidup kami tak lagi utuh.”

Mungkin, itulah yang terbersit dalam pikiran mereka. Apa yang mereka pikirkan,itulah yang mereka lakukan. Mereka berpikir bahwa keluarga mereka tak utuh lagi, dan seringkali mereka pun merasa bahwa hidup mereka tak lagi utuh.

“Untuk kalian di luar sana,” ingatlah bahwa kalian masih memiliki kedua orang tua , mungkin kedua orang tua kalian telah berpisah, tak lagi tinggal di satu rumah. Tapi, cinta  mereka akan terus mengalir untuk kalian. Kalian masih memiliki mereka sebagai orang tua kalian. Kasih sayang mereka pun akan tetap tercurah untuk kalian.Jangan lagi menganggap hidup kalian tak utuh.”

ADVERTISEMENTS

2. Kalian masih berhak untuk bahagia

Setelah perceraian kedua orang tua kalian, hari-hari kalian mungkin diwarnai dengan air mata. Rasa marah, kecewa, sedih,semua perasaan itu bercampur menjadi satu.

Rasa ingin tersenyum,tertawa,seolah-olah menjadi asing bagi kalian. Menangis dan bersedih itu yang kerap kalian lakukan. Mungkin, tak ada yang menyadari bahwa kalian sedang bersedih, karena kalian jarang menampakkannya pada orang – orang di sekeliling kalian.

Mungkin, hal yang akan disampaikan ini terdengar klise bagi kalian. Tapi,hal ini perlu ditekankan agar kalian tahu bahwa,”

“Kalian masih berhak untuk bahagia”.

Tersenyumlah, karena kalian masih mempunyai hari-hari kedepan yang panjang,kalian juga tak boleh terus menangis dan bersedih. Di luar sana, masih banyak orang-orang yang memiliki kisah hidup,yang mungkin lebih buruk dari kalian. 

“Tersenyum dan berbahagialah”

ADVERTISEMENTS

3. Kalian harus kuat, demi orang-orang yang kalian sayangi dan menyayangi kalian

Kalian mungkin, merasa bahwa kalian telah kehilangan orang tua kalian. Tapi, kalian harus ingat. Masih banyak orang yang menyayangi kalian. Kalian harus kuat demi mereka.

Mungkin, kalian adalah anak satu-satunya di keluarga. Jadi, kehilangan orang tua kalian, adalah hal yang cukup sulit untuk kalian hadapi.

Tapi, berbeda halnya  jika kalian mempunyai saudara. Baik kalian merupakan anak tertua, anak tengah, atau anak yang paling bungsu. Kalian masih mempunyai kewajiban untuk menjaga mereka, saudara kalian. Kuat dan tegarlah demi saudara kalian, dan demi orang-orang yang kalian cintai dan sayangi

Menjadi kuat,bukanlah merupakan suatu hal yang salah. Dengan menguatkan diri kalian. Nantinya, kalian akan mampu menghadapi masalah atau persoalan yang lebih besar.

“Jadi,kalian harus meyakinkan diri kalian bahwa kalian kuat dan mampu dalam menghadapi persoalan ini.”

ADVERTISEMENTS

4. Jangan terus larut dalam kesedihan

Kalian mungkin menangis semalaman di dalam kamar kalian. Tak ingin mendengar penjelasan apapun dari kedua orang tua kalian.

Tindakan yang seringkali kalian lakukan adalah masuk ke  kamar kalian, mengunci pintu, menutup telinga kalian,lalu mengangis tak henti-hentinya di atas tempat tidur.Kalian terus menangis, bahkan tak jarang kalian melupakan hal-hal penting lainnya.Rasanya tak ada gairah dan semangat untuk melakukan apapun. Kalian menangis, dan terus menangis.

Tapi, apakah kalian tahu bahwa terus larut dalam kesedihan adalah hal yang tak baik?

Kalian mungkin melupakan hal penting seperti makan, tidur, atau hal lainnya, ini mungkin akan berdampak buruk untuk kesehatan kalian. Kalian bisa sakit, dan mungkin akan membuat susah seisi rumah dan tentunya membuat kedua orang tua kalian bersedih melihat kalian.

“Bukankah sudah cukup kalian melihat mereka terbebani dengan masalah mereka?”Apa kalian ingin melihat kedua orang tua kalian bersedih lalu juga terbebani karena kalian?.”

“Jangan kalian terus menerus bersedih. Ingatlah bahwa setelah kesedihan, akan datang kebahagiaan.”Mungkin,air mata kalian, nantinya akan berubah menjadi senyuman. Yakinlah.”

ADVERTISEMENTS

5. Terus semangat, terus berjuang. Kalian masih punya mimpi yang layak diperjuangkan

fight for your dreams

fight for your dreams via https://s-media-cache-ak0.pinimg.com

Sudahlah, hapus air mata itu. Jalan kalian masih panjang. 

Perpisahan kedua orang tua kalian, tidak boleh menjadikan kalian lemah. Kalian pasti mempunyai mimpi-mimpi yang ingin kalian wujudkan. Sebelumnya, mimpi-mimpi kalian itu layaknya balon di udara,yang terus kalian pegang erat-erat. Dan kalian tak ingin melepaskannya.

Namun, setelah kedua orang tua kalian berpisah. Mimpi-mimpi itu kalian lepaskan. Kalian tak ingin lagi memikirkannya. Semua mimpi-mimpi itu semakin jauh untuk kalian gapai, dan semua jalan menuju mimpi-mimpi itu seperti jalan yang gelap, yang kalian sendiri tak tau kemana harus mengarahkannya.

Yang harus kalian lakukan adalah,

“Terus semangat, terus berjuang, jangan pantang menyerah. Wujudkan kembali mimpi-mimpi kalian. Karena hanya kalian sendiri yang mampu mewujudkannya.Tak ada satupun orang yang mampu mewujudkan selain kalian.” 

“Yakinlah, bahwa mimpi-mimpi kalian akan terwujud. Jika mimpi-mimpi itu awalnya untuk kalian. Sekarang,motivasi diri kalian untuk mewujudkannya bukan hanya demi kalian sendiri, tapi juga demi orang tua kalian.

Orang tua kalian pasti bangga dan bahagia aabila melihat anaknya masih memiliki semangat untuk terus mewujudkan cita-cita serta mimpi-mimpinya.”

ADVERTISEMENTS

6. Perceraian orangtua bukanlah akhir segalanya. Justru acuan awal untuk hidup lebih baik ke depannya.

It's not the end

It’s not the end via http://www.jasonprovinzano.com

“Ingatlah, bahwa setiap hal yang terjadi, baik atau buruknya. Pasti, kita akan mendapatkan pelajaran dari hal tersebut.”

Hal yang sama juga berlaku terhadap kalian. Walaupun orang tua kalian sudah bercerai, tapi kalian harus tetap semangat dan berjuang untuk diri serta hidup kalian di masa depan.Seharusnya, apa yang terjadi terhadap kedua orang tua kalian, menjadi pelajaran tersendiri bagi kalian.

Suatu saat, jika kalian membangun sebuah keluarga nanti, bangunlah keluarga dengan baik.Dan jadikanlah peristiwa buruk yang menimpa kedua orang tua kalian, menjadi peringatan bagi kalian, bahwa kalian harus hidup lebih baik kedepannya.

“Perceraian kedua orang tua kalian, bukanlah akhir, melainkan awal yang baru bagi kalian,untuk mendorong kalian untuk hidup lebih baik di masa depan.”  

Untuk kalian, anak-anak hebat. Anak-anak yang kuat serta tegar. Jangan bersedih, tetap semangat, tetap tersenyum. Apa yang sudah terjadi di masa lalu, biarkanlah itu menjadi pelajaran bagi kalian di masa depan. Perceraian orang tua kalian jangan sampai menjadikan kalian menjadi tertekan, atau terbebani. Apa yang telah terjadi, merupakan kehendak Yang Maha Kuasa. Yakinlah, bahwa semua ini terjadi pasti untuk yang terbaik.

Tugas kalian sekarang ,adalah lanjutkan hidup kalian, wujudkan mimpi-mimpi kalian. Tetap bahagiakan kedua orang tua kalian.Hidup kalian masih akan terus berlanjut.

Jangan dengarkan omongan-omongan orang lain di luar sana yang mungkin memandang rendah kalian. Tunjukkan, bahwa meskipun kalian berasal dari keluarga yang'broken home' , kalian masih mampu berkarya dan berguna bagi orang – orang di sekitar kalian. Tunjukkan bahwa tuduhan-tuduhan negatif yang mungkin timbul terhadap kalian, itu tidak benar.

Kalian adalah anak-anak yang kuat dan mampu.

“Yakinlah,bahwa Tuhan takkan menguji hambanya,jika Tuhan tak yakin hambanya mampu menghadapinya. Kalian diuji, karena Tuhan yakin, kalian mampu menghadapinya. Semangat!”

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gina Azriana Seorang gadis pecinta warna biru yang mencintai hal-hal sederhana, menginginkan satu hal yang sederhana,yaitu Kebahagiaan.Dan mempunyai keinginan untuk membuat orang lain di sekitarnya ikut tersenyum dan tertawa bahagia. . .

Editor

Not that millennial in digital era.

103 Comments

  1. Un Named berkata:

    gua pengen amnesia

  2. Syahrin Bravo berkata:

    banyak anak2 yang orang tuanya masih utuh tapi gagal dalam hidup, sementara tak sedikit anak2 yang orang tuanya cerai tapi sukses. Ini artinya anak jadi korban orang tua bukan hanya karena perceraian. Perceraian hanya sebaik-baiknya jalan dari jalan terburuk umat manusia menghadapi belantara permasalahanhari demi hari. Ke depan serba mungkin, bahagia sejati itu ada dihati selama masih bersyukur pada Tuhan.

  3. Deristha Nursuci berkata:

    Bismilah�artikel ini bakal dijadiin motivasi buat trus sukses�semangat�

  4. Langga berkata:

    Ada banyak jenis masalah di broken home, jadi gausa sok nyuru senyum, ga gampang!

  5. Someshit like broken home makin me motha fuckin crazy, im about 18 right now, i always try to do my Best to be a better person, but it never work, and now, drugs always beside me to calm me down, y’all don’t know what its feel, when your father say “you’re not from my fuckin sperm hoe!” don’t you? I dont know what to do, so i do drugs, i feel like nobody understand and nobody give a fuck about dat, nobody know what i feel, if they say they care, i know dats just bullshit

  6. hancur adalah kata utama yg dapat menggambarkn perasaanku waktu itu…tapi kini aku sadar tak selamanya kita akan tetap seperti ini karena roda dunia pasti berputar yg dibawah tidak akan selamanya dibawah..

  7. Yang lebih menyakitkan dari broken home itu ketika kedua orang tua kita memiliki kehidupannya yang baru. Ayah memiliki istri dan anak-anak baru begitu juga dengan Ibu kita. Kadang rasanya seperti terasingkan ketika berada disekeliling mereka. kadang juga ketika berada dirumah sendiri seperti tak pernah dianggap. Kadang sering merasakan dianak tirikan oleh orang tua kandung sendiri. Tapi hidup harus tetap berjalan. Menikmati setiap detik bersama mereka itu jalan satu-satunya, karena kita hanya terpisahkan jarak dan waktu bukan terpisahkan alam dunia dan kubur:)

  8. Raihan P P berkata:

    Tapi bagaimana jika salah satu diantara kedua orang tua mereka sudah tidak lagi memperhatikan anak2nya,sudah mengurusi kehidupan barunya.. bersama orang pilihan pendamping baru… lalu bagaimana dengan nasib anak yang masih butuh perhatian dari keduanya tetapi harus menghadapi situasi seperti itu ??? Bagaimana dengan masa depan anaknya? Apa akan berjalan dengan baik ?
    Lalu apa salah jima kebanyakan anak broken home memilih jalan yang berbelo dari kebenaran? Dimana letak salah anak ? Ketika masa remajanya yang seharusnya lebih banyak memerlukan peran orangtua ttapi mereja tidak mendapatkan itu ??

  9. Raihan P P berkata:

    Lalu bagaimana perasaan seorang anak broken home ???

  10. Dea Hida Prabowo berkata:

    Semoga jadi penyemangat bagi anak2 di luar sana, untuk tetap tersenyum memang tidak mudah karena pikiran tidak karuan seperti sering berpikir dunia ini tidak adil dan macam-macam seperti apa salah kita, apa salah saya, gimana cara nyatuin, intinya coba fokus pada kelebihan kita dan tetap berprestasi untuk capai mimpi..Bekerja giat untuk kehidupan yg lebih baik