Sebelum lebih jauh membaca tulisan ini, yang saya ingin katakan kepada para pembaca adalah tulisan ini dibuat tanpa ada maksud untuk memojokkan atau menyinggung suatu kaum atau golongan tertentu.
Mualaf, satu kata yang mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga para pembaca. Ya! Mualaf adalah sebutan bagi seorang yang baru saja memeluk agama Muslim. Di dalam tulisan ini saya akan membagi kisah saya saat mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari orang sekeliling saya. Mulai dari pertanyaan yang serius hingga pertanyaan yang agak sedikit nyeleneh.
Ya, pertanyaan ini mungkin tidak asing lagi di telinga buat kamu para Mualaf, biasanya teman atau orang di sekelilingmu akan terkejut jika mengetahui kamu adalah seorang mualaf. bukan berarti terkejut dalam hal yang negatif, melainkan terkejut karena excited kamu bisa membuat keputusan yang cukup besar.
dan pertanyaan pertama inilah yang sering muncul, sejujurnya saya sendiri tidak pernah merasa bosan untuk menerima pertanyaan ini maupun menjawaabnya. hehehe
<>2. Sejak Kapan Jadi Mualaf?>Setelah pertanyaan yang pertama tadi sudah terjawab, biasanya teman kita yang penasaran a.k.a 'Kepo' kenapa kenapa kita bisa menjadi seorang Mualaf akan menanyakan pertanyaan yang kedua ini,, jadi buat kamu para mualaf bisa dipastikan pertanyaan ini sudah tidak asing lagi ditelinga kalian. hehehe :D
<>3. Kamu Mualaf? Terus Keluarga Kamu Gimana?>Hm... sejujurnya jika pertanyaan ini muncul beberapa tahun yang lalu mungkin pertanyaan inilah yang paling sulit untuk kujawab. Karena sejujurnya saya menjadi seorang mualaf dikarenakan keinginan atau panggilan hati dari diri saya sendiri. tentu saja pada saat itu keluarga maupun orangtua saya tidak setuju dan menentang keputusan saya, tapi dengan doa dan keyakinan dari dalam diri, syukurlah keluarga saya lambat laun akhirnya bisa menerima keputusan saya ini.
<>4. Terus Kamu Kalo Beribadah di Rumah Gimana?>Hmm. Pertanyaan ini mungkin muncul dikarenakan mereka yang bertanya seperti ini bingung bagaimana di dalam satu rumah bisa berbeda agama ya.
Sejujurnya saya cukup merasa beruntung karena keluarga saya menghormati keputusan saya menjadi seorang mualaf, sehingga kami pun masih berhubungan dengan sangat baik, lagi pula bukankan kita ini adalah bagian dari negara Indonesia yang memiliki semboyan "Bhineka Tunggal Ika". Sehingga menurut saya perbedaan bukanlah halangan, melainkan perbedaan adalah sebuah hal yang indah jika kita menyikapinya dengan cara yang positif.
<>5. Terus Kamu Kalau Hari Raya, Gimana?>Untuk pertanyaan yang satu ini mungkin memang tidak jauh berbeda dengan pertanyaan yang sebelumnya. dan seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa perbedaan bukanlah sebuah halangan. sejujurnya kami saling menghormati dalam merayakan hari raya kami masing-masing. karena sesungguhnya menjadi seorang mualaf adalah hal terindah yang saya rasakan seumur hidup.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
nice 🙂
Good
Jangan bahas agama di artikel ini bersikap netral