Sebagian dari kita mungkin baru berpikir soal investasi ketika usia sudah mendekati kepala tiga. Itu juga kalau nggak ditunda dengan mantra “ah, nanti saja”. Alasannya ada banyak. Mulai dari gaji yang masih nggak seberapa, sampai merasa bahwa belum saatnya. Padahal untuk berinvestasi, nggak ada kata terlalu awal. Yang ada justru, terlambat dan akhirnya menyesal.
Itulah yang dipikirkan oleh Vincent Vete. Mahasiswa semester dua ini sudah mulai berinvestasi sejak usianya masih belasan. Baginya, uang lebih baik dimanfaatkan untuk berbisnis atau investasi daripada hanya dihambur-hamburkan. Wah, pemikiran Vincent ini menyentil sekali terutama bagi kita yang di usia 20-an masih bingung setiap bulan gaji habis buat apa. Hard work paid off. Apa yang dilakukan Vincent menuai hasil manis. Usianya baru 19 tahun, dan dia menjadi investor muda yang berhasil meraup keuntungan ratusan juta. Wow!
Keberhasilan itu tentu nggak instan. Inilah kisah inspiratif Vincent Vete, investor muda yang sukses di usia belasan.
ADVERTISEMENTS
1. Nilai pas-pasan saat sekolah tak membuatnya kecil hati. Vincent punya ketertarikan unik sejak masih remaja
Kesuksesan di usia muda kerap kali membuat kita berpikir dia pastilah orang istimewa dari sananya. Bisa jadi dia genius berbakat yang nilainya selalu sempurna. Percaya atau tidak, Vincent adalah anak muda pada umumnya. Bahkan saat duduk di bangku sekolah, Vincent hanya mendapat nilai yang pas-pasan. Pasalnya Vincent lebih suka belajar tentang bisnis dibandingkan mata pelajaran.
Vincent mulai berbisnis sejak kelas 3 SMP. Saat itu, ia menjual pomade. Vincent juga pernah berbisnis di bidang food & beverage dan juga fashion. Semuanya ia lakukan dengan modal tabungannya sendiri.
ADVERTISEMENTS
2. Ketertarikannya pada dunia pasar modal muncul sejak usianya masih 16 tahun. Berawal dari menonton sebuah film, Vincent mulai tertarik pada investasi
Ketertarikan atas sesuatu bisa muncul kapan saja dan dari mana saja. Begitu juga dengan Vincent yang mengawali ketertarikannya pada investasi setelah menonton film Wolf Of Wall Street. Apalagi Vincent juga memiliki pengalaman buruk tentang kebangkrutan yang dialami oleh orang tuanya. Vincent berpikir, bahwa finansial adalah sesuatu yang bisa berubah 180 derajat di waktu yang tak terduga. Karena itu, berapa pun penghasilan yang dimiliki, pengelolaan keuangan yang baik dan investasi itu wajib sekali.
Berangkat dari sini, Vincent mengawali kariernya dengan terjun di dunia cryptocurrency. Saat itu, investasi bitcoin menjadi salah satu yang hangat diperbincangkan. Vincent bukan nggak memahami minimnya ilmu yang ia miliki. Namun saat itu, ia hanya berpikir untuk mencoba. Hasilnya? Tentu saja gagal. Modal belasan juta dari tabungan yang ia kumpulkan, nyaris ludes dalam waktu singkat.
ADVERTISEMENTS
3. Kegagalan dan kerugian pertama nggak membuatnya berhenti. Vincent justru tertarik untuk belajar lagi dan lagi
Kegagalan selalu menyakitkan bagi siapa pun, tak peduli sekecil apa pun. Vincent pun demikian, Upaya pertamanya menemui kegagalan yang berujung kerugian. Lenyapnya tabungan yang ia simpan selama ini sempat membuatnya frustrasi. Namun, pada akhirnya Vincent berhasil melaluinya. Bukannya menyerah, semangatnya justru semakin berkobar.
Vincent menyadari kesalahannya, terutama tentang minimnya ilmu yang ia miliki. Karena itu, Vincent memutuskan untuk belajar terlebih dahulu. Di usia 17 tahun, ia mendaftar kerja di sebuah perusahaan sebagai broker termuda. Sembari belajar dan terus belajar, Vincent senantiasa memupuk mimpinya untuk menjadi investor besar.
ADVERTISEMENTS
4. Langkahnya tak selalu mulus. Ada komentar negatif dan kegagalan yang terkadang membuat semangatnya aus
Di usianya yang ke-18 tahun, saat merasa ilmunya sudah lebih baik dan tabungannya dari hasil penjualan online mencukupi, Vincent melakukan investasi pertamanya di dunia pasar modal. Upaya ini jelas nggak semulus jalan tol. Usianya yang masih sangat belia membuat Vincent diremehkan. Ia juga menghadapi pendapat orang yang menganggap investasi sama saja dengan judi. Padahal hal ini butuh ilmu, analisa, serta kesabaran untuk bisa mencapai hasil yang diinginkan. Meskipun terkadang analisa yang meleset membuatnya kecewa, Vincent tidak menyerah. Karena keberhasilan investasi lainnya memberikan return yang lebih besar.
ADVERTISEMENTS
5. Usaha keras dan kesabaran tak pernah mendustai hasil. Kini Vincent berhasil meraup kesuksesan besar
Pelan-pelan, usaha Vincent mulai menuai hasil. Investasi yang ia jalankan mulai memberinya penghasilan yang menjanjikan. Puncaknya, Vincent meraup keuntungan sebesar 300 juta setelah membeli saham Bank Mandiri (BMRI) dan PT. Pembangunan Perumahan (PTPP). Ia membeli saham BMRI di angka sekitar Rp3.900,- dan saham PTPP di angka sekitar Rp700,-.
Meski demikian, Vincent menyadari bahwa pencapaiannya ini masih permulaan. Ia masih harus banyak belajar dan berusaha, sehingga bisa mencapai kenaikan saham hingga ribuan persen seperti investor-investor besar dunia.
Kepada anak muda seperti kita, Vincent menyarankan pentingnya menabung dan berinvestasi. Pasar modal adalah salah satu caranya. Jangan beralasan “nanti dulu”, karena masa muda yang tanggungannya belum besar, justru harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Modal pun tak harus langsung besar. Toh pepatah bilang sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit. Kita bisa meniru Vincent yang selalu menyisihkan sebagian penghasilannya untuk berbisnis dan berinvestasi. Ia hanya menyisakan uang untuk keperluan bulanan serta untuk menabung.
Menurut Vincent, kunci dari investasi sukses itu adalah analisa yang jeli. Kita harus tahu potensi dan kualitas suatu perusahaan sebelum mengucurkan dana. Bila perusahaannya memang berkualitas dan punya potensi besar, nilainya pasti akan terus bertumbuh. Nah, hal ini tentu nggak cukup dengan feeling saja kan? Kemauan untuk belajar dan terus belajar menjadi kunci. Dengan ilmu yang mantap, usaha bisa lebih terarah dan dekat dengan keberhasilan.
Bagaimana? Tertarikah kamu untuk mulai berinvestasi?