Cinta memang nggak pernah ada habisnya untuk dibicarakan. Ada berjuta-juta alasan untuk jatuh cinta, dan juga untuk patah hati. Di dunia ini siapa sih yang nggak ingin bersama dengan orang yang dicintai? Siapa coba? Nggak ada. Setiap orang ingin bersama dengan orang yang dicintai. Ingin hidup bersama, melakukan banyak hal-hal menyenangkan bersama-sama. Tetapi ada satu hal yang harus kamu ingat, bahwa jatuh cinta harus bikin kamu jadi bahagia dan tumbuh menjadi sosok yang lebih baik.
Jika kamu punya pasangan tetapi kamu terus saja bersedih karena sikapnya. Entah dia yang selingkuh atau melakukan hal-hal bodoh yang membuatmu bersedih dan kamu masih saja ingin bersamanya tanpa berani mengambil keputusan yang tegas. Sudah saatnya kamu bangun dan ambil keputusan. Untuk apa bersama dengan orang yang salah jika single bisa membuatmu lebih bahagia.
Dalam hidup ini, kamu hanya perlu percaya bahwa sendiri jauh lebih baik daripada bersama dengan orang yang salah. Kenapa?
ADVERTISEMENTS
1. You are not deserve Better, but the best
Orang tua selalu berharap bahwa anaknya mendapatkan yang terbaik dalam hal apapun itu, lalu saat kamu dewasa kamu lupa akan hal itu. Kamu jatuh cinta dan membiarkan dirimu terluka, menderita dan merana. Bukan sebuah kewajiban untuk bersama pasangan yang salah. Bersama seseorang yang nggak bisa bikin kamu bahagia, meskipun kamu selalu bilang bahwa dia adalah orang tepat dan baik untukmu.
Mungkin kamu harus sedikit diingatkan bahwa pasangan yang baik tidak akan membuat pasangannya sedih dan merana apalagi harus curang dan melakukan hal-hal yang membuat kamu merana. Lepaskan dan tinggalkan. Ingatlah baik-baik, kamu nggak berhak dapat yang lebih baik, tetapi kamu berhak dapat yang terbaik!
ADVERTISEMENTS
2. Stop buang-buang waktumu
Coba deh sekarang kamu pikirkan lagi tentang hubungan yang kamu jalani. Kamu sibuk kasih perhatian pada orang yang salah. Sibuk bikin pasangan kamu happy tetapi yang kamu dapatkan nggak sama. Pasangan kan harus saling memberi, iya disini saling ya. Bukan hanya kamu doang yang sibuk ngurusi dia dan dianya nggak. Sekarang renungkan hubungan yang kamu jalani, jika memang nggak oke tinggalkan. Lebih baik patah hati secepatnya lalu sembuh. Daripada kamu menunda patah hati dan membuang-buang waktumu untuk orang yang tidak tepat.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu bisa saja kehilangan orang yang tepat
Jika memang kamu sudah sadar bahwa hubungan yang kamu miliki bersama pasangan merupakan hubungan yang gagal, ya sudah biarkan. Kamu nggak perlu bersibuk-sibuk memperbaikinya sendirian sementara pasanganmu nggak peduli. Untuk apa kamu melakukan hal yang sia-sia? Memangnya Orang tuamu membesarkan kamu hanya untuk menderita apa? Tentu saja nggak. Tinggalkan dan lupakan, jangan sampai karena sibuk memperbaiki hubungan yang sudah hancur kamu malah melewatkan orang yang tepat untukmu.
ADVERTISEMENTS
4. Status sendiri bukanlah sebuah aib yang harus ditutupi
Logikanya menjadi single itu bukan aib. Toh saat kamu masuk bandara atau pun masuk tempat ibadaha kamu nggak akan ditanya apakah kamu single atau punya pacar. Dan juga kamu nggak akan sengsara hanya karena kamu nggak punya pacar. Jika Tuhan saja sudah bilang bahwa jodoh ada ditanganNYA lalu apa yang harus kamu risaukan?
ADVERTISEMENTS
5. Pacaran bukan satu-satunya hal terpenting dalam hidup
Lihat kanan kiri pada punya pacarana, ketemu teman-teman yang ditanyain pacarnya. Oke fine, itu nggak masalah. Tetapi pacaran itu bukan satu-satunya hal terpenting dalam hidup ini. Tuhan menciptakan kamu sebagai manusia bukan untuk pacaran lalu bergalau ria karena pacarmu curang dan berdusta kepadamu. No! Bukan seperti itu. Tuhan menciptakan kamu ke dunia ini untuk bersujud kepada-Nya.
Coba deh sekarang kamu periksa bagaimana hubungan kamu dengan Tuhan. Lalu dengan orangtuamu. Jika memang kurang baik, maka perbaikilah. Menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan dan orangtua merupakan keharusan. Jika hubunganmu dengan Tuhan dan orangtuamu baik, maka semuanya akan baik. Jangankan galau, yang namanya sedih merana aja nggak bakalan mampir.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”