Masa pandemi menuntut kita untuk beraktivitas di rumah aja. Meski beberapa orang masih harus bekerja atau belajar dari rumah, tapi nggak bisa dipungkiri, karantina diri membuat kita punya waktu luang untuk melakukan family-bonding yang biasanya sulit dilakuin. Salah satu cara family-bonding yang paling sederhana adalah dengan menonton film.
Terlepas dari apapun genrenya, menonton film terbukti bisa menghibur diri. Selain itu, menonton juga dapat membuka ruang diskusi tentang berbagai topik. Selama ini, film Indonesia dan film Barat seringkali menjadi pilihan utama tontonan keluarga. Padahal pilihannya nggak hanya dua itu, lho! Banyak film ranah Asia selain Indonesia yang bagus dan cocok ditonton bersama keluarga, misalnya film Thailand. Nah, ini rekomendasi 5 film Thailand dengan pesan inspiratif yang bisa kamu tonton untuk mengisi family time di rumah.
ADVERTISEMENTS
3. A Gift (2016)
Industri perfilman Thailand dikenal dengan drama romantisnya. Gimana enggak? Kisah cinta menyentuh dengan deretan pemain berparas cantik dan tampan membuat genre tersebut laku di pasaran. Nggak seperti film Korea yang identik dengan alur berat, film Thailand yang ringan membuatnya jadi pesaing yang nggak perlu diragukan di industri film. A Gift adalah salah satu film drama romantis itu.
Uniknya, film ini bukanlah sembarang drama cinta. A Gift yang terdiri dari 3 bagian ini dibuat sebagai bentuk penghormatan terhadap Raja Bhumibol melalui musik karyanya yang jadi pengantar narasi setiap bagian.
A Gift diawali oleh kisah Love at Sundown yang menceritakan sepasang anak muda, Beam (Nine Naphat) dan Pang (Violette Wauttier). Pertemuan mereka cukup unik karena keduanya harus berpura-pura menjadi duta besar dan istri dalam gladi resik acara pemberian beasiswa di kampus mereka. Pertemuan ini menjadi awal romansa penuh kejutan. Semakin manis dengan iringan nada-nada ceria dari musik karya Raja Bhumibol.
Bagian kedua film berjudul Still on My Mind. Fa (Mew Nittha) berhenti dari pekerjaannya karena ingin fokus merawat ayahnya yang menderita Alzheimer. Ketelatenan Fa merawat ayahnya diuji ketika satu-persatu ingatan Ayahnya hilang. Di sisi lain, Fa ingin menghadiahkan lagu spesial kenangan Ayah dan Ibunya kepada Ayahnya saat hari ulang tahun pernikahan mereka. Untuk dapat menguasai lagu itu, Fa belajar kepada Aey (Sunny Suwanmethanont), ahli stel piano. Sepanjang cerita, kita disuguhkan lantunan piano Still on My Mind yang membuat pikiran berkelana ke kenangan bersama keluarga.
Film ini ditutup oleh New Year Greeting. Llong (Ter Chantavit), seorang mantan vokalis band rock yang pernah berjaya harus mengesampingkan passion bermusik dan bekerja sebagai karyawan. Ia yang mulanya hidup bebas merasa terkekang dengan peraturan di kantornya. Dengan bantuan Kim (Noona Neungthida), Llong merekrut karyawan-karyawan yang bisa main alat musik ke sebuah band musik harmoni. Mereka pun berjuang agar bisa punya ruang musik di kantor. Kisah ini menyajikan humor berpadu lantunan terompet yang seakan menyambut harapan baru tokoh-tokohnya.
A Gift cocok ditonton bareng keluarga karena mengingatkan kita pada momen manis bersama pasangan, kehangatan keluarga tersayang, hingga menggapai mimpi yang sempat tertunda. Tentunya keberhasilan A Gift ini didukung dengan akting memikat dari aktor kelas A seperti Sunny dan Ter!
ADVERTISEMENTS
4. A Crazy Little Thing Called Love (2010)
Siapa yang nggak kenal film ini? A Crazy Little Thing Called Love populer pada jamannya. Film ini juga yang mengangkat popularitas Mario Maurer. Meski sudah lama diproduksi, A Crazy Little Thing Called Love tetap dapat dinikmati di tahun ini. Semua itu karena kisahnya yang relatable bagi sebagian besar orang.
Nam (Pimchanok Luevisadpaibul) ialah remaja yang sedang merasakan cinta pertama. Ia menyukai kakak kelasnya Shon (Mario Maurer). Nggak ada yang salah, kecuali rasa nggak percaya diri Nam karena dirinya jauh dari kesan cantik masa kini. Sementara, Shon adalah siswa tampan yang digemari banyak perempuan. Nam yang menyukai Shone melaksanakan sebuah misi. Dibantu oleh ketiga orang sahabatnya, Nam merawat diri hingga menjadi lebih cantik. Tapi, bukan berarti penampilan Nam yang cantik membuat dirinya dan Shone bersatu semudah itu. Ia harus menjalani cinta segitiga dengan Shone dan Top (Acharanat Ariyaritwikol). Belum lagi, datangnya konflik yang membuat Nam harus memilih antara cinta atau persahabatan dengan teman-temannya. Di akhir cerita, kita pun diberi kejutan tentang perasaan Shone selama ini.
A Crazy Little Thing Called Love pas jadi tontonan bareng keluarga karena mengajarkan pentingnya kasih sayang yang tulus. Baik dari keluarga, sahabat, maupun pasangan. Kisah Nam dan Shone juga mengajarkan kita bahwa cinta nggak selalu memandang penampilan. Fix bisa bikin kamu terharu dan semakin fangirling Shone, kan?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”