Masa pandemi menuntut kita untuk beraktivitas di rumah aja. Meski beberapa orang masih harus bekerja atau belajar dari rumah, tapi nggak bisa dipungkiri, karantina diri membuat kita punya waktu luang untuk melakukan family-bonding yang biasanya sulit dilakuin. Salah satu cara family-bonding yang paling sederhana adalah dengan menonton film.
Terlepas dari apapun genrenya, menonton film terbukti bisa menghibur diri. Selain itu, menonton juga dapat membuka ruang diskusi tentang berbagai topik. Selama ini, film Indonesia dan film Barat seringkali menjadi pilihan utama tontonan keluarga. Padahal pilihannya nggak hanya dua itu, lho! Banyak film ranah Asia selain Indonesia yang bagus dan cocok ditonton bersama keluarga, misalnya film Thailand. Nah, ini rekomendasi 5 film Thailand dengan pesan inspiratif yang bisa kamu tonton untuk mengisi family time di rumah.
ADVERTISEMENTS
1. Bad Genius (2017)
Mengusung genre drama thriller, film satu ini dijamin bikin anggota keluarga bernostalgia tentang masa SMA. Bukan hanya momen bahagianya, tapi momen yang bikin deg-degan juga. Udah jadi rahasia umum kalau hampir semua siswa pernah memberi atau menerima contekan. Begitu pula dengan karakter-karakter film Bad Genius. Makanya, film ini sangat relateable karena dekat dengan kehidupan kita.
Bad Genius mengisahkan tentang Lynn (Chutimon Chuengcharoensukying), anak SMA yang jenius, namun datang dari keluarga menengah ke bawah. Ia mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di sekolah elit. Permasalahan dimulai ketika Lynn berteman dengan Grace (Eisaya Hosuwan) dan memberikannya contekan saat ujian Matematika.
Berawal dari situ, Pat (Teeradon Supapunpinyo) yang merupakan pacar Grace mengusulkan agar Lynn memanfaatkan kecerdasannya tersebut sebagai bisnis. Tergoda dengan nominal yang ditawarkan oleh teman-temannya, Lynn yang awalnya nggak mau akhirnya setuju untuk menjual contekan ujian.
Sekilas, jalan ceritanya tampak dangkal. Sekelompok anak yang contek-mencontek. Namun ternyata, belum berhenti di situ. Ambisi Grace untuk bisa berkuliah di luar negeri membuat Lynn terlibat ke bisnis yang lebih beresiko, yaitu menjual contekan untuk ujian tingkat internasional yang dilakukan serentak di berbagai negara.
Bercerita tentang aksi kriminal yang nggak patut ditiru, bukan berarti Bad Genius nggak baik ditonton, loh! Justru, melalui kisah Lynn dan teman-temannya, kita bisa memaknai bahwa tiap perbuatan punya konsekuensi. Begitu pula dengan aksi Lynn dan teman-temannya. Selain mempertaruhkan reputasi diri, tindakan tersebut juga dapat membuat mereka kehilangan kepercayaan dari orang-orang tersayang.
ADVERTISEMENTS
2. Heart Attack (2015)
Film tentang profesi tertentu kerap menjadi favorit. Heart Attack salah satunya. Berbeda dengan film lain yang kebanyakan menceritakan profesi dokter maupun polisi, film ini justru menyorot kehidupan freelancer atau pekerja lepas melalui karakter Yoon (Sunny Suwanmethanont). Ia adalah freelance graphic designer. Berkolaborasi dengan Jee (Violette Wauttier) yang bertugas memberinya job, Yoon menuntaskan berbagai job desain grafis.
Sayangnya, Yoon selalu bekerja melampaui kapasitasnya. Semua proyek yang datang dikerjakan olehnya. Nggak jarang ia mengabaikan waktu istirahat. Ia bekerja terus-menerus tanpa tidur selama 5 hari. Lambat laun, Yoon pun merasa ada yang aneh dari tubuhnya.
Kerja non-stop membuat tubuh Yoon bereaksi. Ia mendapati ruam-ruam gatal di sekujur tubuh. Makin lama, ruam tersebut makin parah. Yoon memutuskan untuk berobat. Kisah jadi makin seru ketika Yoon bertemu dengan Dokter Imm (Davika Hoorne) yang merawatnya. Dokter Imm menganjurkan Yoon untuk makan dengan teratur, tidur dengan cukup, dan mengonsumsi obat.
Awalnya, Yoon nggak mau mengikuti anjuran Dokter Imm karena lebih mementingkan kerjaannya. Ia bahkan sempat nggak mengonsumsi obat karena obat tersebut membuatnya mengantuk dan nggak bisa bekerja. Nggak heran, ruam di tubuh Yoon nggak sembuh-sembuh. Yoon pun kembali menemui Dokter Imm. Pertemuan rutin itu menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka.
Heart Attack tampak seperti drama biasa. Namun, film satu ini mengajarkan kita tentang kehidupan freelancer yang ternyata nggak sesantai itu. Selain itu, film ini juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan di tengah kesibukan bekerja. Karena sebanyak apapun uang yang kita miliki, tetap nggak akan cukup untuk mengembalikan kesehatan kita. Pastinya relateable kalau ditonton bersama keluarga!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”