Pentingnya Membangun Komunikasi yang Efektif

Komunikasi efektif

Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi termasuk salah satu hal yang sangat penting. Terlebih lagi, manusia sebagai makhluk sosial memang terlahir untuk hidup bermasyarakat dan saling berinteraksi satu sama lain dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi, diperlukan komunikasi yang efektif agar pesan yang dimaksud dapat tersampaikan dengan baik. Aristoteles menyatakan bahwa terdapat tiga unsur penting dalam komunikasi yaitu komunikator, pesan, dan penerima atau komunikan.

Pentingnya communication skill bagi seorang individu tidak dapat diremehkan. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik akan sangat membantu dalam segala aspek kehidupan. Komunikasi perlu berjalan dua arah yang mencakup pertukaran pikiran atau ide sehingga mencapai suatu hasil pikiran atau konsensus yang dapat diterima oleh seluruh pihak. Hal ini dapat diwujudkan dengan membangun apa yang disebut sebagai komunikasi efektif.

Menurut KBBI, komunikasi dapat diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Kemudian, efektif dalam KBBI didefinisikan sebagai ada efeknya dan dapat membawa hasil. Tommy Suprapto berpendapat dalam bukunya yang berjudul Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi (2009), komunikasi dapat dikatakan efektif jika komunikan dapat menerima pesan atau maksud sesuai dengan yang dikehendaki oleh pengirim pesan. 

Dengan terciptanya komunikasi yang efektif, kesalahpahaman antar pihak dapat diminimalisasi, produktivitas kerja meningkat, dan profesionalitas dapat meningkat. Keterampilan komunikasi yang buruk dapat berdampak negatif baik pada kehidupan pribadi maupun profesional seseorang.

Komunikasi efektif memiliki beberapa elemen di dalamnya termasuk mendengarkan dengan penuh perhatian, keringkasan informasi, komunikasi nonverbal, kemampuan untuk mengontrol diri pada saat komunikasi berlangsung, dan masih banyak lagi. Dalam buku Effective Public Relations (1952), Scoot M. Cultip dan Allen H. Center mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi berlangsungnya komunikasi efektif yang disebut dengan The Seven Communication. Konsep ini mencakup beberapa hal di antaranya, credibility, context, content, clarity, continuity and consistency, capability of audience, dan channels of distributions.

ADVERTISEMENTS

1. Credibility (Keterpercayaan)

Free vector medical conference illustration by @freepik

Free vector medical conference illustration by @freepik via https://www.freepik.com

Keterpercayaan atau kredibilitas merupakan aspek yang perlu dimiliki untuk menjadi seorang komunikator yang baik. Popularitas, keahlian, dan rekam jejak dapat memengaruhi aspek keterpercayaan komunikan. Komunikasi dapat berjalan dengan efektif ketika kredibilitas komunikator bertemu dengan kepercayaan komunikan yang menimbulkan rasa saling percaya.

ADVERTISEMENTS

2. Context (Konteks)

Picture by @yoga.dwi.j on Public Speaking I Menara Ilmu Public Speaking Sekolah Vokasi UGM

Picture by @yoga.dwi.j on Public Speaking I Menara Ilmu Public Speaking Sekolah Vokasi UGM via https://publicspeaking.sv.ugm.ac.id

Komunikasi akan berjalan efektif dalam lingkungan yang kondusif. Lokasi di mana komunikasi terjadi, sarana yang digunakan, dan gangguan eksternal yang berada di luar kendali komunikator dan komunikan memengaruhi proses komunikasi.

ADVERTISEMENTS

3. Content (Konten)

Picture by @storyset on Freepik

Picture by @storyset on Freepik via https://www.freepik.com

Komunikator yang baik akan menampilkan konten yang baru, aktual, bernilai penting bagi komunikan untuk menarik perhatian mereka dan menyampaikan konten tersebut dengan menarik. Terlepas dari berbagai metode yang digunakan, tersampaikannya pesan kepada komunikan adalah esensi dari sebuah komunikasi.

ADVERTISEMENTS

4. Clarity (Kejelasan)

Picture by @storyset on Freepik

Picture by @storyset on Freepik via https://www.freepik.com

Kejelasan pesan yang disampaikan merupakan kunci keberhasilan dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa, istilah, nada dan intonasi yang tepat akan mengurangi risiko terjadinya kesalahpahaman antara komunikator dengan komunikan.

ADVERTISEMENTS

5. Continuity and consistency (Kontinyuitas dan konsistensi)

Picture by @storyset on Freepik

Picture by @storyset on Freepik via https://www.freepik.com

Suatu pesan hendaknya disampaikan secara kontinu, berlangsung konstan, tidak terputus-putus, dan secara berkesinambungan. Inti dari pesan yang ingin disampaikan juga harus konsisten atau tetap dan tidak berubah-ubah.

ADVERTISEMENTS

6. Capability of audience (Kemampuan komunikan)

Picture by @Trueffelpix on Adobe Stock Images

Picture by @Trueffelpix on Adobe Stock Images via https://stock.adobe.com

Komunikator perlu memperhatikan kemampuan dari komunikan dalam memahami maksud yang ingin disampaikan. Komunikator perlu memperhatikan kapasitas dari komunikan baik dari aspek usia, latar belakang pendidikan, jenis kelamin, kemampuan bahasa, maupun faktor-faktor lainnya.

7. Channels of distributions (Saluran distribusi berita)

Picture by @jcomp on Freepik

Picture by @jcomp on Freepik via https://www.freepik.com

Poin terakhir adalah channels of distributions. Cara lain untuk berkomunikasi adalah dengan memanfaatkan media baik media cetak (majalah, surat kabar, dll.) maupun elektronik (gawai, radio, televisi, dll.). Pemilihan saluran distribusi yang digunakan perlu dilakukan secara hati-hati agar pesan yang ingin disampaikan sesuai dengan target komunikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini