Mengenal Istilah JOMO, Menikmati Hidup Tanpa Perasaan Khawatir Tertinggal Tren Terkini

Saat ini setiap orang seolah berlomba-lomba untuk eksis dengan membagikan kehidupan mereka di media sosial. Segala informasi dapat diunggah dan dibagikan dengan mudah seiring dengan perkembangan internet yang semakin pesat. Oleh hal itulah, kita bahkan cenderung tidak ingin tertinggal dengan semua hal yang sedang ramai dibicarakan di dunia maya. Maka tak heran jika akhir-akhir ini muncul fenomena FOMO yang kerap dialami oleh pengguna media sosial.

ADVERTISEMENTS

1. Mengenal istilah FOMO

Photo by Daria Nepriakhina

Photo by Daria Nepriakhina via https://unsplash.com

Istilah FOMO atau Fear of Missing Out tentu bukanlah hal asing di telinga para milenial dan generasi Z. Belakangan fenomena tersebut banyak terjadi di kalangan anak muda seiring dengan perkembangan media sosial.

Secara sederhana FOMO dapat diartikan sebagai suatu keresahaan seseorang yang timbul karena dirinya tidak ingin melewatkan segala informasi penting baik yang terjadi di antara orang-orang yang dikenalnya atau pun yang terjadi di tempat lain.

Efeknya membuat orang tersebut menjadi khawatir tertinggal tren, merasa kurang up to date, kurang gaul sehingga mempengaruhi suasana hati orang tersebut.

ADVERTISEMENTS

2. Kenali juga istilah JOMO, lawan dari FOMO

Photo by Andrea Piacquadio

Photo by Andrea Piacquadio via https://www.pexels.com

FOMO yang berlebihan dapat menimbulkan perasaan negatif, untuk menyeimbangkannya muncul istilah JOMO. Joy of Missing Out atau JOMO sendiri merupakan keadaan ketika seseorang menikmati hidupnya tanpa perasaan khawatir dan cemas akan tertinggal suatu informasi atau kejadian menarik yang mungkin terjadi di tempat lain.

Seseorang dalam fase JOMO biasanya lebih suka me time. Mereka melakukan berbagai hal yang membahagiakan dirinya tanpa terlalu memedulikan apa pun yang terjadi di luar sana. Keuntungan bagi seorang yang lebih suka JOMO memungkinkan dirinya terhindar dari perasaan overthinking dan stres. Mengapa demikian? Karena mereka cenderung tidak terlalu memikirkan hal-hal yang terjadi di luar sana yang bahkan tidak terlalu penting untuk kehidupan dan hanya membuat lelah.

ADVERTISEMENTS

3. Media sosial memberi pengaruh pada FOMO

Photo by Nathana Rebouças

Photo by Nathana Rebouças via https://unsplash.com

Di era digital seperti sekarang ini orang-orang menggunakan media sosial sebagai sarana eksistensi diri. Tak heran jika media sosial juga memberi pengaruh pada seseorang mengalami FOMO. Hampir setiap waktu kita menyaksikan unggahan orang-orang tentang kesehariannya mereka di media sosialnya.

Terkadang tanpa disadari dari sana lah perasaan negatif muncul, kita mulai membandingkan kehidupan yang dijalani setelah melihat story mereka di Instagram atau Facebook. Mulai bertanya-tanya apa yang kurang dengan hidup kita, mengapa kehidupan orang lain terlihat menyenangkan, dan sebagainya. Namun, apa yang kita lihat di media sosial belum tentu menunjukkan kehidupan mereka yang sebenarnya.

ADVERTISEMENTS

4. Bagaimana cara mengatasi FOMO dengan JOMO?

Photo by Jure Širić

Photo by Jure Širić via https://www.pexels.com

Jika kamu termasuk orang yang sering memeriksa gawai karena takut melewatkan momen atau khawatir tertinggal informasi terkini mungkin saja kamu sedang berada di fase FOMO. Jika kamu merasa hal itu melelahkan, maka sebaiknya kamu mempertimbangkan dan memulai untuk JOMO.

Melansir dari Psychologi Today JOMO adalah penangkal cerdas secara emosional untuk FOMO. Berusaha melepaskan kekhawatiran dari ketertinggalan merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan. Kemudian mulailah memberi jeda pada penggunaan internet, berfokus pada apa yang kita miliki, serta membuat koneksi di dunia nyata dapat mengalihkanmu dari FOMO secara berlebihan.

ADVERTISEMENTS

5. JOMO dan detoks media sosial

Photo by Nataliya Vaitkevich

Photo by Nataliya Vaitkevich via https://www.pexels.com

Dengan memulai JOMO kehidupan yang kita jalani akan terasa lebih bermakna. Kita tak lagi merasa cemas dan khawatir karena kerap membandingkan kehidupan kita dengan orang lain setelah melihat unggahan mereka.

Sebaliknya, Joy of Missing Out memberi dampak positif pada kesehatan mental yang membuat kita lebih lebih menikmati setiap momen dalam hidup. Agar kita perlahan terhindar dari FOMO yang perlu kita lakukan adalah dengan melakukan detoks media sosial.

Contohnya, dengan mulai memberi batasan waktu penggunaan media sosial, mematikan notifikasi, unfollow atau hide beberapa akun-akun, dan menghindari membuka media sosial setelah bangun tidur.

Itulah ulasan tentang cara mengatasi FOMO dengan JOMO. Kalau kamu kira-kira termasuk kaum FOMO atau JOMO, nih?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Escape the ordinary