Begini Perjalanan Pamungkas, Artis Lokal Teratas Tahun 2020

Siapa tak kenal dengan musisi asal Indonesia, Pamungkas?

Dikenalnya ia dengan nama Pamungkas. Satu kata terakhir dari nama lengkapnya, Rizki Rahmahadian Pamungkas. Menilik dari siapa ia sekarang, banyak yang mengira ia lahir dengan bakat sempurna. Padahal ia sama seperti kebanyakan manusia: berhasilnya datang dari ia yang tidak pernah berhenti mencoba.

Lahir pada 14 April 1993, Pam ternyata diberi satu ajaib dengan berkurangnya pendengaran di telinga kirinya. Half deaf. Namun, Pam tumbuh besar tanpa mengetahui keistimewaannya itu. Umur delapan tahun Pam mengikuti kursus drum dengan tujuan untuk memulihkan pendengarannya. Namun, tidak ada yang berubah dengan pendengarannya sampai suatu hari di umurnya yang delapan belas. Kala itu ia habis selesai menampilkan performanya di Ambon Jazz sebagai gitaris salah satu band. Saat turunnya ia dari pesawat, terasa kupingnya mendengung sebelah. Baru saat dibawa ia ke dokter, pendengarannya pulih dan saat itu juga baru ia tau bahwa selama ini pendengarannya bermasalah.

ADVERTISEMENTS

1. Diajak Ayah Jadi Kru

Photo by Antara News

Photo by Antara News via http://antaranews.com

Umur delapan tahun pula Pam mengawali mimpinya. Ia berkata pada Sang Ayah, yang merupakan talent manager dari Oxygen Entertainment, bahwa ia ingin menjadi pemusik. Langsung diajaknya ia mengikuti tur. Diperkenalkannya oleh Sang Ayah macam-macam pekerjaan panggung. Dilakoninya semua mulai dari gulung kabel sampai loading barang. Sang Ayah bilang kalau mau jadi pemusik harus mengenal ini semua.

Keluar dari pekerjaan sebagai kru, Pam mendapatkan penghasilan dari bermusiknya pertama kali dari manggung di La Piazza, Kelapa Gading. Ia menjadi penyanyi regular, disebutnya ia membawakan 60 lagu dalam tiga setengah jam. Alih-alih mendapatkan apresiasi dan serta merta terkenal karena suaranya, Pam mendapatkan kertas request lagu berisi tulisan: suara vokalisnya kayak kambing

ADVERTISEMENTS

2. Homeschooling

Photo by Kompasiana

Photo by Kompasiana via http://kompasiana.com

 Dari pekerjaannya sebagai penyanyi regular di La Piazza ini ia dapat membayar biaya untuk homeschooling yang diidam-idamkannya karena ia tidak merasa cocok dengan sekolah biasa. Ia juga sempat tidak ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMA. Sempat terjadi pertentangan dengan Sang Ibu mengenai pendidikannya ini. Menurut Sang Ibu, pendidikan adalah hal yang wajib dan Pamungkas tidak bisa seenaknya karena hidup ini bukan hanya tentang kemauannya. Karena itu, Pam bertekad untuk menyelesaikan pendidikannya dengan sebaik mungkin demi menunjukkan kepada ibunya. Ia pun akhirnya berkuliah di jurusan Desain dan Komunikasi Visual di Universitas Paramadina dan lulus tahun 2020. Lucunya, setelah Pam berhasil lulus Sang Ibu berkata bahwa ia tidak pernah berharap Pam melakukan pendidikan untuk dirinya melainkan untuk diri Pam sendiri.

Namun, kejadian homeschooling tersebut membuat Sang Ibu merasa perlu berhenti bekerja untuk lebih fokus mendampingi Pam. Akibatnya, Pam merasakan keuangan keluarganya kian hari semakin menurun. Ia pun merasa bahwa kemerosotan keuangan ini disebabkan oleh ulahnya. Ia kemudian melakoni semua pekerjaan yang bisa ia lakukan demi memperbaiki keuangan keluarganya. Bahkan disebutnya ia pernah menerima jasa mengecat kosan.

ADVERTISEMENTS

3. Karier Musik

Photo by Cultura

Photo by Cultura via http://cultura.id

Untuk karier musiknya, Pam mengaku banyak mendapatkan inspirasi musik dari The Beattles, Radiohead, The Beach Boys, dan lainnya. Ia juga mendapatkan aksennya dari sana. Pam mulai bergabung dengan band Potenzio. Di sana ia mulai menulis lagu yang kemudian ditolak oleh label produser musik. Baru tahun 2017 ia menekadkan diri untuk mengeluarkan album solonya berjudul Walk the Talk yang berisi 10 lagu akustik. Kemudian, yang menjadi titik mula menanjaknya karier Pam adalah kekita ia mengeluarkan album debut Walk the Talk yang berisi 16 lagu di tahun 2018.

Yang menarik, semua lagu di dalam album tersebut diproduksi oleh dirinya seorang mulai dari penulisan, mixing, desain album, dan direkam di bawah studio rekaman miliknya yaitu Mas Pam Records. Disusul dengan album keduanya yang meluncur setahun kemudian, Flying Solo. Pam sukses mencuri hati para penikmat musik. Di tahun 2019 ini juga lagu Pam mulai menghiasi film layar lebar seperti lagu Sorry di film Dua Garis Biru dan lagu One Only di film Pretty Boys. Tahun ini juga sepertinya menjadi tahun yang baik bagi Pam karena ia masuk dalam kategori Artis Solo Pria Pop Terbaik lewat lagunya I Love You But I’m Letting Go dalam nominasi Anugrah Music Indonesia Awards.

ADVERTISEMENTS

4. Ditolak Spotify

Photo by Indozone

Photo by Indozone via http://indozone.id

Perjalanan kariernya tentu tidak semudah yang dapat diceritakan. Di balik keberhasilannya itu, lagu Pam ternyata pernah ditolak untuk masuk ke Spotify dengan alasan kurang layak. Tak hanya sekali melainkan berkali-kali, bahkan sampai saat ia mau merilis album keduanya. Namun pribadinya yang tidak mudah berhenti mencobalah yang membuat lagunya dapat dinikmati dengan mudah sekarang.

Sampai saat ini, Pam memiliki tiga album yaitu Walk the Talk (2018), Flying Solo (2019), dan Solipsism (2020). Semua albumnya sukses besar dan memiliki banyak penggemar. Terutama album ketiga yang mencapai angka 1 juta pendengar hanya dalam dua hari. Saat artikel ini ditulis, lagunya yang paling popular berjudul One Only sudah memiliki enam puluh juta pendengar di platform Spotify.

ADVERTISEMENTS

5. Artis Lokal Paling Banyak Didengarkan di Spotify

Photo by Spotify

Photo by Spotify via http://www.spotify.com

Di penghujung tahun 2020 ini, Spotify membuat peringkat artis lokal yang paling banyak didengarkan di Indonesia dan Pamungkas menempati posisi pertama, di atas Fiersa Besari, Hindia, Tulus, dan lain-lain.

Kesuksesannya saat ini bisa dibilang worth the process. Pam juga selalu rendah hati dan tak pernah malu menceritakan pengalaman jatuh-bangunnya yang menginspirasi kepada banyak orang. Justru pengalaman tersebut yang membentuknya menjadi pribadi yang tidak pernah merendahkan orang lain dan pantang menyerah. Karena menurutnya, perjalanan hidup itu adalah terbentur, terbentur, terbentuk.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini