Merencanakan pernikahan tentu merupakan suatu hal yang membahagiakan dan menarik bagi kita. Selain yang terpenting menyiapkan mental dan kesepakatan dengan calon suami, ada banyak persiapan yang harus kita lakukan. Jika kamu akan menikah dengan adat Jawa ada beberapa adat yang pastinya akan kamu jalani. Artikel ini akan membantu kamu menyiapkan referensi daftar pakaian yang mungkin kamu gunakan untuk momen spesialmu nanti. Tentunya tidak harus beli baru atau, jahit di desainer super mahal. Banyak kok sanggar yang sudah menyediakan semua rangkaian pakaian ini. Tapi, jangan lupa ngepas ukuran, ya.
Berikut adalah daftar 6 jenis pakaian yang mungkin kamu butuhkan saat menjalani prosesi persiapan dan pernikahan adat jawa:
ADVERTISEMENTS
1. Baju pengajian
Sebelum memulai rangkaian acara pernikahan biasanya akan diadakan pengajian atau doa bersama. Warna-warna pastel yang kalem dan cantik ini bisa menjadi pilihan kalian selain warna putih yang biasanya mendominasi acara pengajian. Memilih kaftan atau kebaya dengan desain sederhana yang dipadukan hijab/ kain penutup kepala yang beraksen renda bisa menjadi opsi yang tepat untuk prosesi sakral ini, lo.
ADVERTISEMENTS
2. Baju sungkem (minta izin sebelum siraman)
Sebelum memulai prosesi siraman, biasanya calon pengantin wanita akan meminta izin dan restu pada orangtua. Karena waktu yang berdekatan dengan prosesi siraman, maka biasanya make up dan hair do sudah ditata dengan tambahan bando roncean melati yang cantik. Kamu bisa memilih kebaya modern panjang ala Isyana Sarasvati ternyata sangat cocok dipadukan dengan kain jumputan yang khas untuk prosesi siraman atau bergaya ala Tasya Farasya yang memadukan kebaya model kutu baru warna hijau terang yang ternyata menambah kesan fresh untuk calon pengantin.
ADVERTISEMENTS
3. Baju siraman
Saat prosesi siraman adat Jawa, calon pengantin wanita mengenakan kain jumputan yang dipadukan dengan roncean melati sebagai slayer penutup bagian bahu. Tahukah kamu, warna kain jumputan ini kini tidak melulu harus hijau yang digunakan. Kamu bisa memilih warna-warni yang kamu suka seperti pink, kuning, biru, ungu, dan lain-lain.
ADVERTISEMENTS
4. Baju dulangan setelah siraman
Setelah prosesi siraman, orangtua calon pengantin wanita akan melakukan prosesi sadean dawet atau berjualan dawet. Selama ritual itu calon pengantin wanita disiapkan kembali, diatur rambutnya dan mulai digambar paes tipis. Setelah prosesi sadean dawet selesai, orangtua calon pengantin wanita akan memberikan kreweng (uang-uangan yang terbuat dari tanah liat) yang merupakan hasil jualan dawet tadi ke anaknya, lalu diikuti dengan upacara pemotongan rambut calon pengantin dan prosesi dulangan (menyuapi calon pengantin wanita). Dalam prosesi ini biasanya calon pengantin wanita menggunakan kebaya model kutu baru dengan bahan kain jumputan seperti yang dikenakan Kahiyang. Namun, pilihan kebaya kutu baru dengan aksen lace seperti yang dikenakan Paula Verhoeven pun ternyata tidak kalah menarik, ya.
ADVERTISEMENTS
5. Malam midodareni
Midodareni adalah malam sebelum pernikahan. Midodareni berasal dari bahasa Jawa “widodari” yang berarti bidadari dalam Bahasa Indonesia. Pada malam midodareni, masyarakat Jawa tradisional percaya bahwa bidadari dari khayangan akan turun untuk menemani dan mempercantik calon pengantin wanita. Biasanya, malam midodareni diawali dengan proses “srah-srahan” di mana keluarga calon pengantin pria datang menghantarkan seserahan.
Jika sesuai tradisi, calon pengantin wanita biasanya tidak akan 'dikeluarkan', hanya 'disimpan' di kamar dan hanya boleh bertemu saudara-saudara perempuannya. Namun, mengikuti perkembangan zaman, biasanya malam midodareni ini disatukan dengan acara keluarga besar, doa-doa atau ibadat, atau berkumpul dengan tetangga sekitar. Jadi calon pengantin wanita tetap ditampilkan. Nah, pilihan kebaya dengan aksen brokat sangat cocok dikenakan di malam ini. Usahakan kenakan pakaian yang lebih sederhana di malam ini, agar tidak mengungguli penampilanmu saat hari-H nanti.
ADVERTISEMENTS
6. Baju ijab atau pemberkatan
Tibalah pada hari yang ditunggu-tunggu. Biasanya warna putih akan mendominasi momentum paling sakral dari rangkaian acara pernikahan ini. Pilihan kebaya putih dengan bahan brokat memang tidak lekang oleh waktu. Ditambah dengan riasan wajah dan juga tatanan sanggul khas Jaw -Solo ini pasti akan menambah keanggunan kalian di hari spesialmu.
Selain warna putih, kalian juga bisa memilih warna-warna lain seperti krem, pink, atau biru muda. Tetapi, kapan lagi kamu bisa menggunakan kebaya warna putih selain di hari pernikahanmu sendiri?
7. Baju resepsi
Baju pengantin adat Jawa yang menjadi pilihan biasanya adalah Solo Putri (lengan panjang berbahan velvet yang biasanya berwarna hitam, namun sekarang sudah banyak yang menggunakan warna lain seperti hijau, merah, dan biru) atau Basahan Solo (model kemben biasanya berwarna hijau, merah, atau kuning). Menggunakan model pakaian pengantin seperti ini masih sesuai dengan pakem adat Jawa dan tentu terkesan timeless. Namun demikian saat ini banyak pengantin yang menggunakan kebaya modern di resepsi pernikahan mereka.
Nah, itulah tadi daftar pakaian yang bisa kamu siapkan menjelang pernikahan adat Jawa. Mungkin terlihat ribet dan panjang, banyak sekali yang harus disiapkan tapi percayalah mengikuti rangkaian adat Jawa ini sangat menyenangkan saat dijalani. Selain bisa melestarikan budaya Jawa, kamu juga bisa berdandan ala putri-putri keraton Solo yang cantik dan anggun di hari-hari spesialmu.
Ingat, meski menarik, jangan lupa tetap sesuaikan dengan budget yang sudah direncanakan, ya! Jangan memaksakan untuk pakaian saja. Ingat tujuan terpenting dalam pernikahan. Semoga menjadi inspirasi!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”