Rasanya sudah berolahraga dan menahan lapar sepanjang hari, eh ternyata berat badan malah stuck alias tak kunjung turun, kesel nggak sih? Saat berat badan sedang stuck, rasa ingin menyerah pun kerap datang menghantui. Tapi tenang, kamu tidak sendirian! Ternyata hal ini sangat wajar dan banyak dialami oleh orang-orang yang sedang diet, loh. Lantas kira-kira apa saja ya penyebab dan cara mengatasi berat badan stuck? Yuk, kita bahas!
ADVERTISEMENTS
1. Berolahraga secara berlebihan
Semakin banyak berolahraga bukan berarti efektivitas dietmu juga akan meningkat. Olahraga berlebihan justru dapat membuat tubuh stress dan mengganggu proses metabolisme. Di samping itu, menurut penjelasan seorang fitness influencer, Yulia Baltschun, stress fisik dapat memicu lonjakan hormon kortisol yang diantaranya berdampak pada perkembangan visceral fat dalam tubuh. Karena itu, alih-alih terlalu banyak berolahraga hingga overtraining dan memicu stress serta berat badan stuck, akan jauh lebih baik jika kamu berolahraga sesuai kemampuan tubuhmu secara konsisten.
ADVERTISEMENTS
2. Tubuh telah beradaptasi
Pada masa awal memulai diet, barangkali kamu akan mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan. Namun, hal ini tidak akan berlangsung secara terus menerus karena tubuh kita memiliki mekanisme pertahanan yang cerdas untuk beradaptasi. Ketika kalori yang masuk terlalu sedikit, tubuh akan secara otomatis berusaha mempertahankan sumber energi yang ada, salah satunya dengan mengaktifkan hormon nafsu makan dan menghemat proses pembakaran lemak. Jadi, saat kamu melakukan kalori defisit, tubuhmu lama-lama akan beradaptasi dengan porsi kalori yang kamu konsumsi, sehingga salah satu dampaknya adalah berat badan menjadi stuck.
ADVERTISEMENTS
3. Terlalu banyak mengurangi porsi makan di siang hari
Makan terlalu sedikit di siang hari justru dapat mengganggu program dietmu. Biasanya, saat kamu memaksakan diri untuk menahan lapar dan memotong terlalu banyak porsi makan siang, kamu justru rentan mengalami kelaparan yang cukup ekstrem di malam harinya, sehingga terpaksa makan atau nyemil saat menjelang tidur. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa makan sebelum tidur cenderung membuat tubuh menyimpan kalori dari makanan tersebut dalam bentuk lemak daripada membakarnya menjadi energi, yang mana menjadi salah satu penyebab dari berat badan stuck, bahkan meningkat.
ADVERTISEMENTS
4. Tidak meningkatkan intensitas olahraga
Olahraga adalah elemen penting saat kamu menjalankan program diet. Namun demikian, sama halnya dengan asupan kalori yang kamu konsumsi, tubuh pun akan terus beradaptasi dengan beban latihan yang kamu lakukan. Hal ini dilakukan tubuh sebagai mekanisme pertahanan untuk menyelamatkan nyawa kita. Jadi, jika kamu merasa sudah berolahraga seperti biasa dan berat badanmu masih stuck, ada baiknya kamu terus meningkatkan porsi berolahraga secara berkala. Semangat!
ADVERTISEMENTS
5. Evaluasi program dietmu, yuk!
Cobalah untuk mengevaluasi pilihan makanan yang kamu konsumsi. Meskipun sudah melakukan kalori defisit, tetapi makanan yang kamu konsumsi tidak sehat, tentu akan berdampak pada program dietmu. Jangan lupa juga untuk mengevaluasi jenis olahraga. Masih menurut penjelasan Yulia Baltschun, jika berat badanmu tetap stuck meskipun sudah melakukan defisit kalori dan rajin kardio, artinya pertanda kamu perlu mempertimbangkan untuk menyentuh jenis olahraga dengan intensitas lebih tinggi, seperti resistance training.
Resistance training pada dasarnya adalah jenis olahraga yang bertujuan untuk membuat tubuhmu lebih kuat dengan membangun daya tahan otot, contohnya adalah angkat beban. Resistance training seperti ini akan membantumu menghilangkan lemak dan mempertahankan massa otot.
Jadi, saat berat badan stuck, jangan justru jadi stress, ya! Untuk menemukan penyebab dan cara mengatasi berat badan stuck, kamu perlu menengok kembali program diet yang kamu jalankan. Also, don't be too hard on yourself! Berat badan turun adalah bonus, tetapi tujuan utama dari diet adalah membuat tubuhmu menjadi lebih kuat dan sehat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”