Orang-orang di Kantor yang Kurang Asyik

Di dunia pekerjaan tentu berharapnya dapat lingkungan kerja yang sehat, teman kerja yang gak toxic, gaji yang asyik. Tapi kadang tidak semua kriteria bisa kita dapatkan. Ya harap diterima dan dimaklumi karena dunia tidak selalu ideal menurut kamu kan. Saya gak berada di lingkungan kerja yang segitu toxicnya sampai saya ingin resign. Tapi ada terbesit dalam pikiran saya, kalau bisa memilih saya mau tukar teman kerja yang lebih gak drama hahaha. Karena disaat sekarang ini saya mau mengurangi drama-drama yang gak penting apalagi urusan dipekerjaan. Drama kehidupan pribadi saya aja rasanya udah melelahkan loh gak perlu ditambah drama dikerjaan. Ya tapi ternyata Tuhan mau naikkin level sabar saya dengan cara menempatkan saya dipekerjaan saya yang sekarang dan bertemu orang – orang ini. Orang – orang yang pada akhirnya beneran cuma jadi teman kerja dan gak dekat secara emosional. Saya pernah baca kalimat yang kurang lebih dikantor ya buat kerja aja bukan cari teman. Mungkin maksudnya berteman secukupnya aja jangan sampai ada baper, karena kalau baper ngaruhnya ke pekerjaan yang jadinya gak professional. Ada saya satu dua orang yang selain karena urusan kerjaan ya dekat secara pribadi. Karena klop aja karena sama-sama less drama sih. Nah ada setidaknya 6 kriteria orang yang saya agak kurang cocok secara professional maupun pribadi, tolong disimak barang kali ada juga yang sama dengan saya :

ADVERTISEMENTS

1. Orang yang butuh perhatian dan pujian

need attention

need attention via https://www.istockphoto.com

Sudah berkali-kali bertemu orang yang haus validasi atas apa-apa yang dia kerjakan. Dan tidak mau ketinggalan atas semua hal. Dia harus lebih dari siapapun, titik. Padahal ya dunia tidak berputar di dia saja kan? Lebih seringnya ada atau tidaknya dia ya gak penting-penting banget. Segala sesuatu tentang dia dibuat berlebihan biar dapat perhatian. Kalau saya ketemu orang seperti ini sudah pasti dia gak dapat attention dari saya sih. Soalnya udah malas duluan mau ngobrol. karena ngobrolnya gak akan dua arah, isinya banyakan cerita tentang dia. Sebisa mungkin akan saya hindari atau kalau terpaksa ya ditanggapi dengan ‘ohh, iya, enggak’ gitulah haha

ADVERTISEMENTS

2. Melihat orang lain sibuk jadi FOMO pingin sibuk juga

Saya baru nih ketemu orang macam ini. Karena saya kalau kerjaan lagi slow terus orang lain sibuk yaudah kenapa saya harus sibuk juga. Tapi ada yang melihat orang lain sibuk lalu drama merasa dia gak dikasih kerjaan. Padahal ya kalau dia dikasih kerjaan belum tentu bisa selesai dengan cepat dan tepat. Dan lagi-lagi saya gak akan mengakrabkan diri dengan orang seperti ini. Komunikasi secukupnya, bahas kerjaan, that’s it.

ADVERTISEMENTS

3. Cari mukanya kebangetan

Saya tuh gak peduli ya kalau orang lain mau cari muka asal caranya gak dengan merugikan atau memfitnah orang lain. Emang ada cari muka yang gak merugikan? Ya ada. Kalau mau cari muka ya tunjukinlah kinerja yang memang mumpuni. Bukan dengan menebar cerita ini itu biar dikasihani. Saya lihatnya bukannya kasihan tapi malah muak haha. Jatuhnya bukan empati tapi jadi antipati. Jadi gak mau berurusan sama orang ini kecuali pekerjaan. Bayangkan, hubungan professional seperti pekerjaan aja dia manipulasi apalagi kehidupan lain seperti pertemanan.

ADVERTISEMENTS

4. Menunda – nunda pekerjaan

Menunda Pekerjaan

Menunda Pekerjaan via https://www.istockphoto.com

Pekerjaan yang paling lama bisa dikerjakan 3 hari, bisa diselesaikan 3 minggu misalnya. Begitu selesai juga gak sesuai standar yang ditetapkan. Mau dilaporin ke atasan tapi nanti dikira cepu, tidak dilaporkan saya sendiri yang susah hahaha kalau ada urusan dengan orang macam ini ya missal deadline minggu depan minimal 1-2 minggu sebelum dealine udah harus kamu minta kerjaannya. Jaga-jaga kalau pekerjaan ada yang gak beres, kamu bisa suruh dia revisi. Tapi saya cuma sanggup nyuruh revisi 2x setelah itu saya kerjain sendiri karena lebih cepat. Tapi saya tetap bilang ‘kerjaanmu kemarin ada revisi lagi tapi karena deadlinenya udah mepet, jadi saya revisi sendiri’ kesannya kejam, tapi kalau nunggu dia yang merevisi bisa-bisa dealinenya udah lewat dan kerjaan gak terbayar. Jadi yaudah, ambil resiko dia kesel ke saya aja.

ADVERTISEMENTS

5. Baperan

Udah ngomongin pekerjaan ya harusnya professional ya, harusnya. Tapi kan ada aja orang yang kurang bisa berpikir pakai logikanya. Lebih memilih berasumsi dari pada bertanya. Ya namanya asumsi ya sesuai dengan pikirannya sendiri, membenarkan pikiran-pikirannya yang tersesat dan otomatis membentuk cerita-cerita yang sebenarnya cuma ada dipikirannya sendiri. Jadi saran saya kalau menghadapi orang macam ini disampaikan aja misalnya ‘kamu gak ikut project ini dulu ya soalnya nanti kamu akan dikasih project lain’ jadi jangan sampai dia berasumsi gak di ajak disuatu project karena gak dipercayalah, apalah, padahal kan sebenarnya tidak begitu.

ADVERTISEMENTS

6. Iri atas posisi orang lain

Iri Pada Orang lain

Iri Pada Orang lain via https://www.istockphoto.com

Jadi misal ada sesama staff yang lebih sering diajak pergi sama atasan gitu ada yang iri. Padahal kan bisa ditanggapi dengan oh si ini lebih sering diajak pergi ya karena pekerjaannya harus intens dipantau atasan. Atau ya karena dia yang paling mumpuni untuk pekerjaan itu. Jangan ya jangan sampai timbul iri begitu karena efeknya bisa kemana-mana. Iri dan dengki gak akan membawa kamu kemana-mana selain makan hati sendiri, trust me.

Kalau kalian juga punya teman kerja seperti saya sebutkan diatas, semoga bijak dalam menghadapinya ya. Ada juga gak ya yang punya teman kerja seperti yang saya sebutkan 😀

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sedang menyibukkan diri, salah satunya dengan menulis. Karena saat menulis, saya jadi lupa waktu.