Dari sebelum memasuki masa–masa yang kebanyakan orang bilang paling berkesan yaitu SMA, aku sendiri sudah banyak mendengar cerita dari kakak–kakak kelas tentang betapa seru dan bahagianya masa–masa itu. Masa dimana saat mereka memasuki remaja dan pasti punya banyak pengalaman yang seru nan menyenangkan. Namun apa yang kurasakan justru berbeda. Apa yang kurasakan justru jatuh bangun masa SMA.
Dan nyatanya pengalaman seperti apa yang mereka bilang itu mungkin bisa dibilang hanya dihitung dengan jari. Ya, saking sedikitnya hingga bisa dihitung jari. Inilah kisah jatuh bangunku saat SMA, masa putih abu-abu yang banyak dibilang periode emas dalam kehidupan manusia.
ADVERTISEMENTS
1. Well, saat SMA aku nggak punya pacar
Disaat teman–teman yang lain dikecengi pada setiap saat jam istirahat sama pacarnya, ataupun pergi ke kelas lain untuk ngapelin pacarnya, justru aku setia dengan kesendirian yang ada.
Untungnya aku bisa semandiri itu dalam urusan hati. Tidak tergoda untuk menjalin hubungan dan fokus menikmati pendidikan.
ADVERTISEMENTS
2. Nggak suka ikut nimbrung saat foto-foto kelas
Di saat teman–teman lain berebut posisi paling depan dan bergaya paling narsis, aku justru memilih tempat yang paling pinggir dan kadang berusaha untuk tidak ikutan berfoto bersama mereka. Alasannya sederhana. Karena aku orang yang sangat amat canggung dan tak suka keramaian.
ADVERTISEMENTS
3. Bukan anak osis, apalagi anak yang terkenal seantero sekolah
Sebagai murid, apalagi saat SMA, siapa sih yang nggak ingin jadi angggota OSIS? Jabatan yang paling diidam–idamkan banyak murid tentunya. Seakan akan jaket osis dapat memberikan efek kehormatan instan. Padahal terkadang yang pake jaket OSIS pun belum tentu sebijaksana yan diduga-duga orang~
ADVERTISEMENTS
4. Jangankan tawuran, hangout bareng di malam minggu aja sering skip~
Sewaktu masa putih abu-abu, jangankan tawuran. Hangout bareng teman-teman sekelas pun jarang. Bisa–bisa orangtuaku ikut lari tapi bukan untuk ikut tawuran melainkan menyuruh paksa aku untuk pulang~
ADVERTISEMENTS
5. Meski tak seseru masa SMA kebanyakan orang, tapi aku tetap bersyukur bisa menamatkan pendidikan
Bagiku masa SMP adalah masa paling bahagia dan berjaya baik jiwa maupun hati. Jadi pas udah tau bahwa SMP seasik dan seseru itu, aku terlanjur memiliki ekspektasi yang tinggi mengenai semua dan segala macam keseruan dan keasyikan masa SMA yang udah pernah aku denger dari orang-orang. Jadi begitu ekspektasiku nggak sesuai dengan apa yang aku alami, ya begitu…
Kalau dibilang kehidupan semasa SMA nggak bahagia, ya nggak juga. Menurutku, aku hanya merasa kalau masa SMA kemarin berjalan B aja.
Meski hanya berjalan biasa-biasa aja, tapi aku bersyukur dan bahagia selama SMA karena aku mampu bertahan di bawah bayang-bayang dan kisah-kisah yang terdengar namun tidak pernah saya rasakan. Lebih bersyukurnya lagi, aku bisa menamatkan pendidikan dan kini turut membantu orangtua dalam kehidupan.
Untuk kamu yang merasa masa SMA tak terlalu istimewa, tetap semangat ya!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”