Kamu kerja di pabrik? Kok nggak kuliah aja? Kamu nggak pengen dapet gelar terus kerja yang lebih enak? Kerja di pabrik mah cuma ngerusak badan doang!
Banyak orang yang berfikir kalau kerja di pabrik cuma ngerusak badan, hasilnya nggak banyak, cuma habisin waktu doang, dan banyak lagi pandangan-pandangan buruk tentang buruh pabrik di mata masyarakat. Tapi faktanya, banyak kok remaja lulusan SMA/K yang datang ke dinsosnakertrans buat cari lowongan kerja di pabrik. Banyak alasannya. Mungkin pengen cari pengalaman, nggak mau sekolah lagi, nggak keterima kuliah, pengen bantu ekonomi orang tua, terpaksa, dan banyak lagi.
Tapi keputusanmu buat jadi buruh pabrik dan nggak nerusin sekolahmu, nggak sepenuhnya salah. Dan kenyataanya, kerja jadi buruh pabrik malah banyak mendatangkan hal positif. Nggak percaya? Check it out!
Saat sekolah, kamu sering banget ngerasain berangkat pagi pulang pagi. Tapi di pabrik, hal itu mustahil terjadi. Mustahil banget kalo kamu kerja dari pagi sampai sore, dari sore sampai pagi, hampir setiap hari dan kamu merasa biasa aja. Apalagi kalau pabrik tempatmu kerja sedang banyak order dan kamu harus ikut lembur. Kadang jam lembur nggak cuma satu-dua jam, namun bisa sampai 8 jam lebih. Kamu mungkin awalnya berfikir, kalau kamu nggak akan sanggup melakukan itu. Tapi jam kerja yang gila itu membuatmu belajar untuk mengeksplor batas kemampuan fisikmu sampai ke titik paling maksimal.
<>2. Selain uji kemampuan fisik, mentalmu juga akan terlatih>Hal ini sangat berguna saat kamu udah punya keluarga kelak dan baru punya momongan. Bisa aja kamu nggak tidur berhari-hari!
Saat sekolah dulu sering dimarahin sama guru? Itu nggak seberapa! Di pabrik, marahnya atasan ke bawahan nggak selembut marahnya guru ke murid. Kata-kata yang dikeluarin tu nggak difilter, apa yang ada di otaknya dikeluarin semua. Di minggu pertama masa kerja, kamu mungkin akan kasihan dengan mereka yang dimarah-marahin sama atasan. Namun di minggu-minggu selanjutnya, kamu akan ngerasain apa yang mereka rasain. Entah karena kerjaanmu yang selalu salah, kerjamu yang lamban, atau karena hal lain.
<>3. Kamu akan punya pengaturan waktu yang baik karena kamu sadar bahwa setiap menit itu berharga.>Tanpa kamu sadari, dari hal ini mentalmu akan jadi lebih kuat dan kamu mulai terbiasa melakukan sesuatu dengan maksimal sekalipun di bawah tekanan.
*5 menit sebelum bel*
duh, masih kurang dari target nih. harus dikebut!
Di dunia industri, target nggak sama kayak tugas sekolah yang kalau nggak selesai hari ini bisa dilanjut besok. Kalau satu jam harus bisa dapet hasil 100, ya harus dapet segitu. Kalau nggak bisa ya siap-siap aja, mandor akan muncul di depanmu dengan tampang garang kayak singa. Tapi dengan gitu, kamu pun jadi bisa mengatur waktumu dengan baik. Nggak cuma dalam pekerjaan, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kamu bisa tau dengan tepat berapa waktu yang kamu butuhin untuk melakukan sebuah kegiatan.
*mau ketemu temen*
mandi 16 menit, siapin barang yang mau dibawa 5 menit, perjalanan kalau santai 22 menit, jadi butuh 43 menit buat sampe di tempat. janji ketemunya jam 1, jadi paling nggak aku harus mulai mandi jam 12.15. Sempurna !
*masih ada waktu luang 2 menit sebelum ketemu*
<>4. Kamu jadi tau banyak hal yang jarang kamu tahu>
"Ini namanya gimoji, yang ini 100G. jahitnya kayak gini.. trus gini"
*gimoji? mungkin kimochi*
"paham kan?"
*angguk-angguk*
Di dunia usaha, tentu saja banyak benda-benda yang nggak kamu kenal sebelumnya. Bahkan terdengar aneh di telinga. Awalnya mungkin kamu berfikir, "ah, gampanglah, cuma inget hal gini doang", atau saat melihat ada yang karyawan yang kerjanya lamban, "aku sih, bisa lebih cepet dari dia". Tapi kenyataannya, nggak semudah itu. Butuh waktu yang nggak sebentar untuk membiasakan dirimu dan otakmu dengan hal baru. Di saat kamu udah terbiasa, kamu nggak perlu mikir untuk melakukan pekerjaanmu karena tanganmu akan bergerak dengan sendirinya. Bahkan pekerjaan rumah yang menggunung bisa selesai tanpa kamu sadari!
<>5. Gaji memang nggak banyak, tapi tiap rupiah yang kamu keluarkan jadi lebih bermanfaat>Tetangga A : "Kamu kerja di pabrik? nggak lanjut kuliah? 'Eman-eman' sekolahmu.. Kalau kerja di pabrik kamu nggak dapet apa-apa nduk.."
Tetangga B : "Iya, mending lanjut kuliah aja terus kerja kantoran yang bayarnya gede."
Kamu : "Hehe.. :)"
*dalam hati*
Terus kenapa kalo gajinya cuma sedikit? Yang kerja kan aku, bukan mereka? Yang dapet uang juga aku, bukan mereka? Yang pake uangnya juga aku, bukan mereka? Kenapa?
Kenapa kalian perhatian banget sama hidupku?*gagal paham*
Bagi kamu, para remaja pekerja pabrik, kamu pasti sering dapet komentar semacam itu. Padahal, gaji yang sedikit nggak membuatmu se-menderita itu, tapi justru membawa hal positif untuk hidupmu. Pertama, kemampuanmu dalam mengatur uang akan terlatih, salah satunya dengan menggunakan uangmu hanya untuk hal yang benar-benar kamu butuhkan saja. Kedua, di usia mudamu kamu jadi tau betapa berat orang tuamu mencari nafkah untuk dirimu dan saudara-saudaramu. Ketiga, kamu tau bahwa di luar sana banyak yang hidupnya lebih kekurangan darimu, dan dari gaji yang cuma sedikit ini kamu bisa melatih diri untuk hidup sederhana.
<>6. Nggak cuma kemampuanmu yang terupgrade, pikiranmu juga akan lebih dewasa dari teman-teman seusiamu.>Kadang, saat reunian sama temen sekolahmu (yang lanjutin kuliah) kamu sering ngerasa nggak nyambung dan kamu ngerasa menjadi 'alien' diantara 'manusia bumi'. Wajar kok, karena walaupun banyak anak muda yang kerja di pabrik, tapi tetap saja mayoritas penghuninya adalah orang yang sudah berkeluarga. Mau tak mau, kamu akan banyak mendengar cerita suka duka kehidupan setelah berkeluarga nanti. Kamu pun jadi lebih banyak mikir tentang waktu yang telah kamu habiskan selama ini, mikir kamu belum beri apapun ke orangtuamu, mikir serius nggaknya si doi, mikir... nggak seperti para remaja, tapi seperti orang dewasa.
Dengan jadi karyawan pabrik, kamu emang nggak akan dapet petuah dari 'teman dewasa'mu agar hidupmu jadi lebih baik. Justru dari mereka, kamu akan melihat realita kehidupan yang nggak semanis cerita dongeng atau se-indah keluhan orang berduit. Cerita mereka nggak cuma sebatas masalah "hutangku disana sini" atau "aku belum beli ini itu", tapi juga tentang keluarga mereka. Tentang ketidakadilan yang mereka dapat karena mereka berada di 'kelas rendah' dalam masyarakat. Tentang mimpi-mimpi mereka waktu mereka seusiamu. Dan juga tentang manis dan pahitnya hidup yang pernah mereka alami. Dari semua itu, kamu pun menyadari bahwa makin berat masalah yang kamu hadapi, itu nggak akan membuatmu tambah lemah, tapi akan membuat dirimu jadi pribadi yang lebih kuat. Dan juga, kamu pun akan bersyukur hidupmu tidak sepahit kehidupan mereka.
Pengalaman memang guru terbaik, tapi apa kamu harus mengalami pengalaman sepahit yang mereka ceritakan baru kamu bisa mensyukuri hidup yang kamu punya sekarang?
So, kerja di pabrik itu nggak sia-sia dan nggak seburuk yang orang kira. Semua tergantung dari kamu sendiri, melihat dari sudut pandang yang baik atau buruk. Punya pendapat lain? Share ya!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Saya yg s1 aja kerja di Pabrik koq..
gak apa yang penting halal.
saya juga cuman lulusan sma kerja di pabrik gak masalah ko.
Bener bangettt
Saya dulu TKI, jadi buruh pabrik di Malaysia, tapi alhamdulillah saya bisa sambil kuliah, aktif di organisasi² seperti PPI Malaysia,dll. Sehari tidur 2-3 jam sudah biasa. Saya jadi TKI karena butuh uang untuk keluarga dan biaya kuliah saya, dari situ malah makin semangat kuliah loh. Jadi siapa yg bilang kalo kerja di pabrik itu g bisa kuliah?
Ppi malaysia itu apa kak?
Sekarang saya juga lg di malaysia
Novy Para Wali PPI Malaysia = Persatuan Pelajar Indonesia se-Malaysia
Novy Para Wali Persatuan Pelajar Indonesia se-Malaysia Mba. Ohiya? Mba Novi malaysianya di mana? Kalo minggu sering2 aja main ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, banyak event2 menarik di saba
pekerjaan ibaratnya juga selera jadi tidak bisa dipaksakan. apapun pekerjaannya sykuri saja dan tetap berusaha cari yang lebih baik.
thanks for this beautiful article,,, :))
that’s true, lagipula emang bener kita jadi lebih dewasa dan lebih punya visi apa yang harus dilakukan di masa depan.