Nggak Hanya Aktif Organisasi, 6 Kegiatan yang Seharusnya Dilakukan Mahasiswa agar Mudah Dapat Kerja

Sebagai agent of change, mahasiswa dituntut untuk selalu aktif. Tidak hanya mengikuti perkuliahan di kelas. Sebaiknya mahasiswa memanfaatkan kesempatan untuk mengeksplorasi diri dengan beragam aktivitas. Salah satunya terlibat dalam organisasi kampus seperti Himpunan Jurusan atau BEM.

Sayangnya, karena embel-embel ingin menjadi organisatoris atau aktivis. Banyak mahasiswa yang hanya mengikuti organisasi di sela kegiatan akademik. Padahal ada beragam pilihan aktivitas yang bisa menambah nilai plus di mata HRD ketika lulus mencari kerja. Apa sajakah itu?

ADVERTISEMENTS

1. Magang Mandiri

Photo by Magnetme from Pexels

Photo by Magnetme from Pexels via https://www.pexels.com

Di semester akhir, sebelum mengerjakan skripsi biasanya mahasiswa akan melalui tahapan magang. Ada banyak penyebutan untuk magang yang diwajibkan oleh kampus, diantaranya PKL (Praktik Kerja Lapang) atau PKM (Praktik Kerja Magang).

Selain sebagai kewajiban untuk menuntaskan SKS dan prasyarat skripsi. Magang mewadahi mahasiswa untuk mempraktikkan teori yang didapatkan selama di kelas. Serta mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia kerja. Karena manfaatnya inilah, sebaiknya mahasiswa juga berinisiatif magang secara mandiri.

Daripada hanya rebahan ketika liburan semester, alangkah baiknya mencari ilmu baru, bukan? Magang mandiri ini biasanya dilaksanakan tanpa memerlukan izin khusus dan ketentuan tertentu dari pihak perguruan tinggi. Positifnya ialah mahasiswa bisa memilih instansi dan bidang ilmu yang diminati.

Selain memperoleh ilmu, ada banyak pengalaman berharga yang diraih selama magang mandiri. Terkadang ada instansi yang memberikan upah bagi mahasiswa magang. Kamu juga bisa menambah relasi dengan perusahaan tempatmu magang. Jika kinerjamu baik, bukan tidak mungkin kamu akan di rekrut setelah lulus.

ADVERTISEMENTS

2. Menjadi Relawan

Photo by Thirdman from Pexels

Photo by Thirdman from Pexels via https://www.pexels.com

Di beberapa kampus, biasanya ada program khusus bagi mahasiswa untuk melaksanakan salah satu dari tri dharma perguruan tinggi, yakni Pengabdian. Program itu dikenal dengan nama KKN (Kuliah Kerja Nyata). Namun, karena satu dan lain hal, ada pula kampus yang terpaksa menghapus KKN dari mata kuliah.

Alhasil, banyak mahasiswa yang harus kehilangan kesempatan untuk mengabdi kepada masyarakat. Namun, tidak perlu khawatir, karena saat ini sudah banyak instansi yang mengadakan acara kerelawanan (volunteering). Dari yang berbayar hingga gratis termasuk akomodasi (fully funded).

Kegiatan volunteering juga banyak ditemui hingga ke pelosok negeri. Selain berniat untuk membantu sesama, kamu juga bisa sekalian jalan-jalan ke tempat baru loh. Ketika menuliskan pengalaman kerelawanan di CV, HRD akan menganggapmu berjiwa sosial tinggi dan mampu bekerja dalam tim.

ADVERTISEMENTS

3. Juarai Lomba Karya Tulis

Photo by Zen Chung from Pexels

Photo by Zen Chung from Pexels via https://www.pexels.com

Ketika melampirkan CV untuk seleksi pekerjaan, kamu jangan hanya mengandalkan nama besar kampus atau bermodalkan IPK tinggi. Kamu juga harus memiliki prestasi yang bisa dibanggakan di hadapan HRD. Salah satunya ialah pengalaman menjuarai ajang atau kompetisi bergengsi seperti lomba karya tulis.

Menyusun skripsi merupakan sebuah kewajiban, tetapi mengikuti lomba karya tulis adalah dorongan dari dalam diri. Selain memperoleh hadiah dan piala, selama kamu mengikuti lomba, karakter tekun dan gigih akan timbul. HRD akan menilaimu sebagai sosok yang memiliki semangat tinggi untuk berkembang.

Perusahaan tidak hanya mencari karyawan dengan kemampuan teknikal saja. Namun kemauan untuk maju juga dinilai penting. Karena akan menentukan masa depanmu sendiri dan perusahaan tempatmu bekerja nanti. Kamu akan di pandang sebagai orang yang berkeinginan untuk berkontribusi kepada perusahaan.

ADVERTISEMENTS

4. Mengikuti Workshop

Photo by Canva Studio from Pexels

Photo by Canva Studio from Pexels via https://www.pexels.com

Apabila seminar identik dengan diskusi satu arah oleh pemateri. Sementara workshop lebih melibatkan audiens untuk aktif. Jika kamu ikut workshop, tidak hanya teori yang kamu dapatkan. Kamu juga akan dibekali dengan keterampilan dan praktik dibimbing langsung oleh ahlinya.

Materi workshop juga biasanya membahas SOP yang digunakan perusahaan. Misalnya kamu berkuliah di jurusan teknologi pangan, sementara impianmu setelah lulus berkarier sebagai QC atau Quality Assurance. Maka ikutilah workshop yang berhubungan dengan pemrosesan bahan pangan, HACCP, dan sejenisnya.

Selain itu, cobalah mengikuti uji sertifikasi sesuai bidang ilmumu. Misalnya sertifikasi ahli konservasi, sertifikasi selam, sertifikasi web programming, dan lainnya yang diakui BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Sertifikat semacam itu bisa kamu lampirkan di CV dan akan menarik hati HRD.

ADVERTISEMENTS

5. Bekerja Paruh Waktu

Photo by Tim Douglas from Pexels

Photo by Tim Douglas from Pexels via https://www.pexels.com

Ada beberapa mahasiswa yang harus berjuang untuk kuliah dengan biaya sendiri. Alhasil bekerja sudah menjadi bagian dari hidup. Tak jarang mahasiswa golongan ini dianggap kupu-kupu (kuliah pulang). Padahal sebenarnya mereka harus memeras keringat agar dapat membayar UKT serta kebutuhan hidup.

Apabila teman-teman seangkatan mereka sedang aktif berorganisasi, mereka sendiri harus berusaha mengais rezeki. Sehingga ada banyak mahasiswa pekerja yang menjadi minder karena tidak memiliki pengalaman berorganisasi. Nyatanya, mahasiswa pekerja dianggap selangkah lebih maju oleh beberapa HRD loh.

Berbahagialah kamu yang telah memiliki pengalaman bekerja walau paruh waktu selama kuliah. Selain menambah pengalaman di CV, kamu akan dinilai sebagai sosok pekerja keras oleh HRD. Kamu sudah terbiasa menghadapi tekanan pekerjaan lebih awal dibandingkan teman-temanmu yang belum pernah bekerja.

ADVERTISEMENTS

6. Menjadi Asisten Dosen

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Menjadi asisten dosen menjadi impian bagi sebagian mahasiswa. Selain dipandang sebagai anak rajin dan pintar, juga terkadang mahasiswa akan diberi upah sebagai ucapan terima kasih. Kamu juga akan dianggap sebagai sosok yang dapat dipercaya oleh dosen dalam menjalankan tugas.

Selain itu, dengan menjadi asisten dosen, secara tidak langsung, kamu akan dituntut untuk memiliki kemampuan public speaking yang baik. Sebab, terkadang dosen akan menyuruhmu untuk menggantikan diri sebagai pengajar di kelas. Mau tidak mau, kamu harus menjelaskan materi di depan kelas.

Di mata HRD, kemampuan public speaking sangatlah penting untuk menunjang pekerjaan. Karena berfungsi untuk komunikasi dan kerja sama dalam tim di perusahaan. Bahkan bukan tidak mungkin nantinya kamu akan mendapatkan promosi naik jabatan sebagai leader.

Demikianlah rekomendasi kegiatan yang seharusnya dikerjakan mahasiswa selama berkuliah. Kegiatan-kegiatan tersebut akan menambah hard skills dan soft skills serta menunjang pekerjaanmu setelah lulus. Sebab nantinya di mata HRD, IPK hanya sebatas untuk meloloskan diri dari seleksi administrasi.

Sementara kegiatan positif seperti di atas yang dilakukan selama kuliah akan menambah peluang dirimu diterima kerja. Kemungkinan besar kamu akan berhasil meraih posisi pekerjaan dan perusahaan impian yang diidamkan. Kegiatan apa saja yang sudah pernah kamu lakukan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sebutir pasir pantai asal Probolinggo, Jawa Timur