Fiersa Besari namanya, kalau kamu seorang pecinta buku atau suka mendaki, pasti kenal dengan pria yang satu ini.
Fiersa Besari adalah salah satu penulis yang sangat populer saat ini. Buku buku karya nya seperti Garis Waktu, Konspirasi Alam Semesta dan Catatan Juang sangat laku di pasaran. Dari awal April 2013 lalu, penulis Fiersa Besari nekat keliling Indonesia dari kota asalnya di Bandung sampai Jayapura, tanah Papua. Hasil penjelajahannya berbuah karya buku yang terangkum dalam judul ‘Konspirasi Alam Semesta’, ‘Catatan Juang’, dan judul buku lainnya yang tengah digarapnya sekarang.
Kalau kamu belum kenal siapa itu Fiersa Besari, kamu akan iri deh dengan karya Fiersa Besari yang sangat keren. Yuk Intip! #MudaKayaKarya
ADVERTISEMENTS
1. Seorang Musisi
Fiersa Besari, biasa disapa Bung, ialah seorang lelaki beruntung kelahiran Bandung, 3 Maret 19XX. Didasari oleh kecintaannya pada dunia musik, setelah menyelesaikan pendidikannya di jurusan sastra Inggris di STBA Yapari ABA Bandung, Bung malah menjauhi disiplin ilmu yang ia pelajari selama ini dan berujung membuka studio rekaman. Di studio rekaman inilah ia mengenal banyak musisi, sekaligus mengembangkan karir musiknya. Bung kemudian merilis beberapa album solo sejak tahun 2012, sebelum mengalami fase patah hati dan akhirnya berkelana keliling Indonesia selama tujuh bulan untuk mencari jati diri.
Fiersa Besari yang juga musisi indie asal Bandung terbilang baru di industri penerbitan buku. Dia sudah menerbitkan buku berjudul 'Garis Waktu', 'Konspirasi Alam Semesta', dan 'Catatan Juang'.
ADVERTISEMENTS
2. Garis Waktu: Sebuah Perjalanan Menghapus Luka
Fiersa Besari sendiri memulai karinya sebagai penulis dan meluncurkan buku pertamanya pada tahun 2016 lewat bukunya yang berjudul Garis Waktu. Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya. Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau terluka dan kehilangan pegangan.
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu. Maka, ikhlaskan saja kalau begitu. Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.
Buku "GARIS WAKTU" karya fiersa besari ini merupakan buku yang sangat menarik. Cover bukunya sangat simple namun penuh dengan arti pembaca akan di manjakan dengan cerita cerita yang sangat menyentuh sehingga emosi kita naik turun dibuatnya namun bahasa yang di gunakannya merupakan bahasa sastra yang terkadang harus dibaca 1-2 kali agar para pembaca awam bisa memahami maksudnya namun overall buku ini Bagus baget siap siap di buatnya baper deh.
ADVERTISEMENTS
3. Konspirasi Alam Semesta
Konspirasi Alam Semesta adalah buku yang menuliskan karakter bernama Juang yang merupakan jurnalis idealis yang diculik oleh kelompok separatis. Dalam bukunya, peristiwa Gunung Sinabung sampai gerakan separatis yang gencar-gencarnya.
Tak hanya soal cinta dan asmara, novel ini juga mengangkat topik keluarga yang begitu menyentuh. Membaca harapan, keinginan, dan kekecewaan Juang dalam membahagiakan ibu tercintanya benar-benar membuat air mata menetes. Keteguhan dan usaha Ayah Ana untuk menyelamatkan nyawa putrinya juga sangat menyentuh. Kita jadi kembali diingatkan soal betapa luar biasanya sosok ibu dan ayah yang kita miliki, sekalipun mereka bukan sosok yang sempurna.
Dari seorang Juang, kita juga akan belajar lebih dalam soal rasa cinta pada tanah air. Soal kemanusiaan dan kepedulian. Pengalamannya mendaki Gunung Slamet, bertemu orang-orang ramah di Papua, melarikan diri ke Nias, sampai membantu sahabat hingga membawanya ke Gunung Sinabung menjadi cerita yang begitu berkesan.
Konspirasi Alam Semesta memiliki akhir cerita yang cukup mengejutkan. Perasaan kita akan diaduk-aduk, dibuat tersenyum, hingga menitikkan air mata saat membaca rangkaian cerita ini sampai akhir. Overall, buku ini tetap worth di baca kok. Banyak good points di buku ini kayak gaya penulisannya yang bagus dan sastra banget.
ADVERTISEMENTS
4. Arah langkah
Bulan April, tahun 2013, berawal dengan niat dan tujuan yang berbeda–salah satunya karena hati yang terluka, tiga pengelana memulai sebuah perjalanan menyusuri daerah-daerah di Indonesia. Lewat cara yang seru tapi menantang, mereka tidak hanya menyaksikan langsung keindahan negeri ini, mereka juga harus menghadapi pertarungan dengan kegelisahan yang dibawa masing-masing.
Arah Langkah bukan sekadar catatan perjalanan yang melukiskan keindahan alam, budaya, dan manusia lewat teks dan foto. Tetapi juga memberikan cerita lain tentang kondisi negeri yang tidak selalu sebagus seperti di layar televisi. Meskipun begitu, semua daerah memang memiliki cerita yang berbeda-beda, namun di dalam perbedaan itu, cinta dan persahabatan selalu bisa ditemukan.
ADVERTISEMENTS
5. Menemukan Dirimu dalam "Catatan Juang"
Seseorang pernah mengajukan satu pertanyaan yang cukup menarik. Bagaimana jika, suatu saat, kamu diberikan buku yang berisi seluruh kehidupanmu, sejak lahir hingga meninggal dunia. Akankah kamu mau membacanya? Kurang lebih, beginilah yang disampaikan Fiersa Besari dalam bukunya, Catatan Juang.
Kasuarina atau yang akrab disapa Suar, sebagai tokoh utama dalam buku ini berkesempatan untuk membaca buku semacam itu. Memang itu bukan sebuah buku bocoran dari Tuhan atas seluruh kehidupannya. Buku itu hanya catatan usang bersampul merah yang bertuliskan Catatan Juang. Sebuah buku yang ternyata, entah bagaimana begitu relevan dengan kehidupan Suar.
Fiersa Besari membuat Catatan Juang dalam bentuk cerita berbingkai. Kita membaca cerita Suar yang menceritakan kisah lain mengenai Juang. Dengan cara ini, kita bisa membaca seolah dari dua sudut pandang yang berbeda, mengenai hal-hal yang begitu dekat dengan kehidupan yang dialami sehari-hari.
ADVERTISEMENTS
6. Album dan Buku '11:11
Sukses merilis dan menggelar mini konser Albuk (Album dan Buku) 'Konspirasi Alam Semesta' April 2017 lalu, Fiersa Besari kembali merilis karya. Karya barunya yang berjudul '11:11' dihadirkan kembali dengan konsep berbeda, yakni albuk.
Fiersa Besari yang dikenal sebagai musisi indie sekaligus penulis buku itu merilis ulang album '11:11' menjadi bentuk albuk. Ia pernah menerbitkannya di tahun 2012 silam. Bekerja sama dengan penerbit Mediakita, distribusi Albuk '11:11' tak hanya beredar di toko musik saja. Tapi juga toko buku di Tanah Air.
Albuk '11:11' berisi 12 lagu dan tulisan-tulisan yang saling terhubung. Peluncuran album dan bukunya berlangsung di Theater Terbuka Dago Tea House Bandung pada 11 November 2018.
Orang bilang, jodoh takkan ke mana. Aku rasa mereka keliru. Jodoh akan ke mana-mana terlebih dahulu sebelum akhirnya menetap. Ketika waktunya telah tiba, ketika segala rasa sudah tidak bisa lagi dilawan, yang bisa kita lakukan hanyalah merangkul tanpa perlu banyak kompromi.
Fiersa Besari dikenal sebagai penulis yang mampu menginspirasi lewat kata-kata dan mengajak pembaca berbagi kebaikan kecil setiap harinya. Meski begitu, karya-karya lainnya pun banyak terinspirasi dari cerita teman-temannya. Di balik tulisannya, Fiersa pun menyelipkan pesan realisme sosial seperti yang tertuang dalam buku Pramoedya Ananta Toer. #Hipwee #Kontenbaik
Ya, itulah 6 potret dari Fiersa Besari. Cowok muda bijak yang anti drama dan multitalenta!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”