Pengajar adalah sosok terpenting di dalam dunia pendidikan, terutamanya pada sebuah lembaga pendidikan (baik formal maupun non formal). Profesi ini pun masih cukup diminati oleh berbagai kalangan dan gender hingga sekarang. Meskipun di luar sana pemberitaan tentang honor pengajar atau bisa disebut sebagai guru tidak sebanyak atau sebanding dengan usaha dan jam kerjanya. Lantas, apakah itu langsung membuat peminat profesi ini bakal berkurang? Penulis rasa tidak, karena setiap tahun universitas di Indonesia mencetak sarjana pendidikan dan murni (yang sebagian memutuskan terjun sebagai pengajar/guru). Ini menandakan bahwa profesi sebagai pengajar/guru masih menjadi idaman beberapa orang. Untuk itu, agar bisa menjadi idaman seterusnya bagi murid, maka pengajar/guru perlu membuat inovasi-inovasi atau selalu menambah kemampuannya. Lalu kemampuan apa yang perlu ditambah pengajar sekarang?
ADVERTISEMENTS
1. Kecerdasan Emosional
Nggak mudah kepancing emosi, nggak mudah marah, nggak mudah menjudge, nggak mudah menyimpulkan hanya pada satu sisi, adalah gambaran yang begitu indah sekali bukan? Nah ini juga yang sebenarnya diharapkan murid kepada pengajarnya selama ini. Tapi sungkan diucapkan, atau takut menyinggung. Inilah saatnya kita sebagai pengajar untuk bisa mengatur emosi dan perasaan di depan murid, meskipun kita sendiri sedang ada masalah.
ADVERTISEMENTS
2. Kemampuan Membaca
Rasa-rasanya semua keilmuan dan jenjang pendidikan harus memiliki kemampuan ini. Iya karena lagi-lagi, membaca itu bisa membuka wawasan (terlebih pada pengajar). Bagi penulis sangat tidak cukup hanya membaca panduan buku/modul dan diktat-paket. Sebagai pengajar (baik formal maupun non formal) sangat penting memiliki bahan bacaan lainnya sebagai bahan referensi mengajar. Nggak hanya itu saja, pengajar juga perlu mencari informasi terkini maupun terdahulu dari media sosial, seperti: Tiktok, Quora, Twitter, dan lain-lain. Apalagi murid-murid kini yang hidup di era globalisasi pertanyaan yang diajukannya seringkali menjebak dan nggak ketebak.
ADVERTISEMENTS
3. Kemampuan Analisis
Menurut artinya yang diambil dari pencarian maya, merupakan kemampuan atau keterampilan dalam memecahkan suatu masalah dengan menggunakan teknik pengumpulan informasi, analisis, dan penyelesaian. Apabila kemampuan ini dikaitkan dengan peran pengajar, maka bisa digunakan pada saat ada konflik di dalam kelas. Seorang pengajar harus bisa adil, tidak membandingkan, dan tidak memihak hanya pada satu sisi. Tempatkan ke diri kita juga, disini siapa sih yang mau dibanding-bandingin? Tentu saja tidak ada, karena siapapun tidak akan mau dan senang jika dibanding-bandingi.
ADVERTISEMENTS
4. Kemampuan Humor atau Bercanda
Pernah menjadi murid dan sekarang sebagai pengajar, tentu rasa dan tantangannya berbeda pula. Murid kini dan dulu berbeda. Murid kini lebih senang belajar yang santai, yang maksudnya adalah perlu sedikit disisipin candaan atau permainan yang kreatif. Nah ini menjadi peluang yang besar bagi para pengajar (termasuk: penulis) agar disenangi murid dengan cara membuat kelas seasyik mungkin.
ADVERTISEMENTS
5. Kemampuan Mendengar
Bukan hanya pengajar saja yang butuh didengarkan oleh muridnya, tetapi sisi murid pun membutuhkan itu. Pengajar dan murid adalah manusia yang memiliki kesamaan, yaitu sebagai makhluk sosial yang artinya membutuhkan orang lain, baik di segi apapun itu. Pengajar memiliki permasalahan, begitupun murid. Inilah pentingnya pengajar sesekali memposisikan diri sebagai pendengar buat mereka. Dengan tetap menggunakan batasan privasi, meskipun jalinan komunikasi ke murid telah dekat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”