Aku sadar banyak yang menyindirku ketika mereka tau aku memutuskan ingin menghabiskan sisa hidup ini denganmu. Menjadi yang halal bagimu adalah impian terbesar dalam hidupku. Kisah ini kita yang menjalankan. Aku dan kamu yang tau kenapa kita bisa bertahan sejauh ini. Tidak peduli apa yang mereka katakan yang aku tau, aku nyaman dan bahagia bersamamu. Kamu mengajarkanku arti sang pencipta, Keluarga dan masa depan
Bagimu setiap orang memiliki masa lalu yang kelam dengan versi masing-masing. Sekalipun kamu tidak pernah menghakimiku atas peristiwa di masa lampau. Kamu berusaha menjadikan aku pribadi yang lebih baik lagi. Kamu mengajarkanku bahwa hidup itu menatap ke depan.
<>2. Kamu Selalu Mensupport Semua kegiatanku>Kamu berbeda dibanding lelaki yang pernah singgah dimasa laluku. Kamu laki-laki yang selalu mensupport semua kegiatanku selagi itu hal yang positif. Di matamu, kamu boleh tak berpendidikan tinggi tetapi bagimu kelak anak-anak kita berhak mendapatkan Bunda yang cerdas. Kamu selalu mengupayakan semua yang terbaik untukku. Kamu lebih nyaman berada di belakang layar.
<>3. Kamu Memiliki Harapan di Masa Depan>Meskipun kamu tidak mengantongi gelar Sarjana. Kamu selalu berusaha memberikan yang terbaik untukku. Sedikit demi sedikit kamu menyisihkan uangmu untuk masa depan kita. Jujur, Kamu membuatku diam seribu bahasa saat aku melihat isi rekeningmu. Ternyata dalam diam kamu melakukan hal yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Terimakasih, Ya hanya kata ini yang mampu aku ucapkan
<>4. Aku Terima Lamaranmu. Bismillah>adakah hal yang lebih membahagiakan selain di lamar oleh orang kamu sayang? Kamu melamarku di saat aku tengah jatuh sakit. Kamu memberanikan diri mendatangi kedua orangtuaku. Kamu berani mengatakan bahwa kamu siap memindahkan tanggung jawab ayah ke pundakmu. Bersedia menuntunku dalam alfa dan kurangku.
<>5. I Love You>
Sekarang apakah masih ada alasan bagiku untuk menolakmu? Bagiku, Pendidikan itu bisa di dapatkan dimana saja.
Apa adanya aku akan lengkapi apa adanya kamu. Maka di saat itulah hidup kita sempurna. I Love You
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Makasih sudah mewakili.. Sama seperti saya, semua orang meragukan kami berdua yg sebentar lagi menikah hanya karena saya calon Master Komunikasi sedangkan dia hanya lulusan STM.. Katanya sih mereka takut kita sebagai istri membangkang dan tidak menghargai suami.. Tapi selama kita yakin, selama Allah tahu niat baik kita, terus maju dan berjuang mba.. Semoga kalian cepat menjadi sah dan membuktikan kepada semua orang diluar sana bahwa KITA BISA..!!!
Hai, Mba Egis. Terimakasih atas responnya. Setiap orang berhak memiliki penilaian masing-masing dan kita juga punya hak untuk tidak meresposn. Cocok atau tidaknya hanya kita berdua yang tau. Semoga selalu bahagia dengan pasangan hidup yang telah kita pilih. Bismillah
Saya juga punya kisah yg sama, lelaki yg jadi pilihan hati saya saat ini juga bukan seorang sarjana. ada banyak orang yg meragukan bahkan merendahkan pilihan saya termasuk keluarga. Tapi kami tetap yakin kelak suatu saat keluarga saya bisa menerima dy tanpa memandang status pendidikan…
Tetap semangat
Hai, Mba Diah. Abaikan suara-suara sumbang. Hal yang paling penting adalah bagaimana kita berdua mematangkan diri. Terserah mereka berkata apa karena yang tau alasan kita bertahan sejauh ini cuma kita berdua. Semangat buat kita semua
Hai mba ghea… kita sama nie..bakal married dgn org yg ga punya gelar..tpi punya hati utk qt dn kluarga 🙂 sy lulusan S2 dn dy SMA…tpi yg saya banggakn dy lebih luas pemikiranny drpd sy..krn pemikiran bijaksan tidak hny didpat dr pendidikan formal..tpi pendidikan hidup…smgt ya mba 🙂
Bagi kami kaum adam yang termaksud di artikel tersebut, kami sangat kagum atas kejernihan sudut pandang para hawa yang teguh atas pilihannya.. semoga berkah..!!!
ahhh kok pas banget sih ya ? saat aku bilang aku pengen kuliah tapi aku masih ragu dengan semangatnya dia bilang : “apa yg membuatmu ragu? lakukanlah apa yg positif, nanti kalo aku gabisa ngajarin anak-anak kita kan masih ada kamu yg bisa.” hihi terimakasih sayang untuk semangatnya.. bismillah yaa..
terima aksih untuk tulisannya mbak… zaman skrg mnrt saya mau gelar panjang kyk kereta api, tapi tdk mghrgai & mndengarkan pasangan sama aja boong… ijin share ya mbak…
Terima kasih ya mbak ^_^
Kok sama ya semua nya dengan kejadian yg saya alami selama mengenal nya. Dia yang hanya lulusan SMA dan saya Sarjana. Awalnya dia malu krn saya sarjana tp saya selalu memberikan keyakinan pada nya bahwasanya kebahagian kita bukan diliat dr titel nya tp krn Allah yg mempertemukan kita. Alhamdulillah sekarang dia percaya dan semangat untuk membahagiakan saya. Apalagi saya share ke dia.. bahkan dia nya senyum2 dan mengtakan bener sekali. Yg paling buat dia dan saya senyum2 ya pas yg no.3 bahwasanya dia ingin membuktikan kepada saya bahwa selama ne dia serius dengan saya. Terkejut pas diajak liat rekeningnya 🙂 bener banget ga bs berkata apa-apa.
Dan sekarang insha allah kami akan segera menikah.
Hai, Mba Marnisa. Semoga Allah SWT memudahkan segala urusnya dan menjadi keluarga Sakinah, Mawaddah dan Warrahmah, Ya. Semua butuh proses. Bantu ia melewati setiap proses itu