Meski Minim Tempat Wisata, Ternyata Semarang Adalah Salah Satu Surganya Kuliner di Indonesia, Lho!

Jalan-jalan ke Semarang jangan lupa rasain makanan khasnya, ya!

Semarang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah. Sebagai ibu kota provinsi, tak khayal jika banyak masyarakat dari luar daerah ingin berlibur atau hanya ingin berkunjung ke kota Semarang ini. Meskipun menjadi Ibu kota provinsi, namun nyatanya kota Semarang sangat minim dengan wisata alam yang ditawarkan untuk para wisatawan.

Tapi jangan berkecil hati dulu, meskipun minim dengan tempat wisata, kota Semarang ternyata menyimpan banyak wisata kuliner yang bisa memanjakan lidahmu saat berkunjung, lho. Apa saja ya?

ADVERTISEMENTS

1. Nasi Pecel

Nasi pecel Semarang

Nasi pecel Semarang via https://www.google.com

Nasi pecel adalah makanan khas kota Semarang atau yang sering disebut orang jawa sebagai “salad Jawa”. Perpaduan sayur mayur hijau yang segar dan bumbu kacang, menjadikan nasi pecel ini cocok untuk disantap saat sarapan ataupun makan siang.

Spesialnya, nasi pecel khas kota Semarang ini biasanya disajikan dengan “temannya” yakni, babat sapi, ayam suwir, ati, sate kerang, dan peyek. Harganya di kisaran 8ribu hingga 15ribu per porsi.

ADVERTISEMENTS

2. Gudeg Koyor

Gudeg koyor dan semur telur

Gudeg koyor dan semur telur via http://www.google.com

Siapa bilang gudeng hanya bisa kita makan di kota Yogjakarta? Ternyata di Semarang juga ada beberapa penjual gudeg yang sangat terkenal di sana dan tak pernah sepi dari pengunjung.

Gudeg di kota Semarang biasanya disajikan dengan koyor, telur, dan ayam suwir. Biasanya, satu porsi nasi gudeg komplit bisa kita nikmati dengan harga 20ribu hingga 25ribu.

ADVERTISEMENTS

3. Soto Ayam

Soto ayam dan aneka sate

Soto ayam dan aneka sate via http://www.google.com

Sering sekali kita menjumpai warung “Soto Semarang” di kota lain. Karena apa? Karena memang soto adalah salah satu makanan khas kota Semarang. Biasanya di pagi hari para pekerja ataupun penduduk local sudah memenuhi warung-warung soto yang ada di Semarang.

Dengan tambahan tempe goring dan aneka macam sate, bisa membuat soto Semarang ini menjadi lebih nikmat. Cukup merogoh kocek sekitar 15ribu hingga 20ribu saja untuk bisa menikmati soto khas Semarang ini.

ADVERTISEMENTS

4. Lumpia

Lumpia Semarang

Lumpia Semarang via http://www.google.com

Lumpia ini benar-benar makanan asli khas Semarang. Karena cukup sulit untuk menemukan makanan ini di kota lain. Kalaupun ada, rasanya pun tidak seperti lumpia asli Semarang.

Perpaduan kulit lumpia yang diisi bermacam makanan seperti Ati ayam, ayam suwir, dan sayur mayur ini selain bisa dimakan ditempat juga bisa kamu bawa pulang untuk oleh-oleh hanya dengan mengeluarkan uang sekitar 30-30 ribu saja.

ADVERTISEMENTS

5. Tahu Gimbal

Tahu gimbal

Tahu gimbal via http://www.google.com

Dilihat dari rasanya, memang cukup aneh. Nikmatnya tahu, irisan kol, lontong, telur, dan selada yang dicampur dan disiram dengan bumbu kacang menjadi satu ini menjadi salah satu makanan yang diburu para wisatawan.

Selain harganya relatif murah, tahu gimbal ini juga mempunyai rasa khas Indonesia banget, lho.

ADVERTISEMENTS

6. Nasi Ayam

Nasi ayam dengan tambahan semur telur

Nasi ayam dengan tambahan semur telur via https://www.google.com

Memang cuma nasi ditambah dengan ayam sih, tapi ayam disini bukan ayam sembarangan, ayamnya adalah ayam kampUng yang dimasak khas masakan nasi ayam. Harganya pun relatif terjangkau, yakni sekitar 6-10 ribu saja per porsi.

7. Bandeng Presto

Proses pembuatan bandeng

Proses pembuatan bandeng via https://www.google.com

Nah kalau makanan ini adalah salah satu oleh-oleh favorit khas Semarang. Banyak sekali toko oleh-oleh  yang menjual makanan ini. Cukup sisihkan uang sekitar 30-50 ribu saja sudah bisa membawakan oleh-oleh untuk keluarga dan teman-temanmu, lho.

Nah itu tadi adalah makanan khas Semarang yang sudah sangat terkenal dan mudah dijumpai di Semarang. Jadi, kapan awakmu ning Semarang?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang petani yang sedang menunggu hasil panen