#JarakMengajarkanku Bahwa Berharganya Pertemuan Setelah Perpisahan yang Membikin Hati Tersiksa Rindu

Menunggu yang tak pernah tau jika ditunggu

Kisah yang tak kusadari sangat melekat sudah cukup lama. Ku diamkan ku biarkan seperti angin lalu, tapi aku sadar dia terlalu berharga untuk dilupakan. Dia masih terlalu penting dalam hidupku, aku tak tau kenapa menyimpulkan seperti itu. Hanya saja, dalam kesendirianku sepi sunyi yang merenggut senyumku mengingat lelah dan masih bertanya aku ini hidup untuk apa. 

Kehadiran dia di benakku seakan memperingatkan bahwa aku harus tetap kuat dengan keadaan ini, karena #jarakmengajarkanku bahwa berharganya pertemuan setelah perpisahan yang membikin hati tersiksa rindu.

ADVERTISEMENTS

1. Melihatnya untuk pertama kali

Melihat seseorang yang tampak sama denganku

Melihat seseorang yang tampak sama denganku via https://www.google.com

Ketika masa orientasi siswa di sekolah menengah pertama, dihari terakhir tak berjalan lancar karena pemilik sekolah meninggal dunia. akibatnya, kami dipulangkan sebelum waktunya. Suasana sekolah  menjadi sangat sepi, karena banyak yang pergi melayat ke rumah pemilik sekolah.

Aku yang tak ikut pergi, berjalan mengelilingi sekolah sendirian. Mengenang apa yang terjadi selama seminggu yang lalu. tanpa sengaja aku melihat dari balkon kelas MOSku, aku melihat seseorang di depan pintu kelas lantai 1. Dia tampak bengong, tatapannya 180 derajat ke depan. Aku berfikir, apa dia lakukan? apakah dia juga mengenang beberapa hari yang telah terjadi, sama seperti yang ku lakukan? Kenapa aku baru melihatnya?

ADVERTISEMENTS

2. Ketika rasa itu mulai tumbuh

Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama

Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama via https://www.google.com

Aku tak mengerti ketika keadaan selalu mempertemukan senyumnya yang membuat hatiku luluh, Seakan ada kebahagiaan yang tersalurkan dari senyumnya yang memberi makna sesuatu dari ekspresi wajahnya yang tampan. Semakin hari aku jadi semakin candu, mencari solusi dari masalahku hanya dengan melihat dia. 

Layaknya pengawas, aku selalu mengawasi gerak geriknya selama di sekolah. Pikiranku hanya dipenuhi oleh kehadirannya, terdapat rasa yang berbeda untuk dia di dalam diriku. Dan aku sadar jika aku terlalu agresif untuk melakukannya. Aku hanya ingin dia tersenyum, maka aku akan baik-baik saja dengan semua masalahku. 

Dan ketika melihatnya bengong dengan ekspresi sedih, rasanya ingin aku tegur. “tersenyumlah, senyumanmu membuat semua orang bahagia”. Tapi yang aku lakukan, hanya menggila dengan suaraku yang memalukan. Ilfeel, satu kata yang tepat yang bisa dia mencerminkan rasa yang dia punya saat menatapku dengan heran. Aku tersenyum dengan penuh rasa malu. Mungkinkah aku berada di fase jatuh cinta? Apa  Aku telah jatuh cinta dengannya?

ADVERTISEMENTS

3. Jatuh cinta itu aneh

Mendekat grogi, menjauh tak senang hati

Mendekat grogi, menjauh tak senang hati via https://www.google.com

Berhadapan dengannya menjadi sesuatu yang membuat jantungku menjerit, berdebar tak menentu. Aku sebenarnya tak sanggup menatapnya secara langsung, tapi aku senang jika dia berada di dekatku. Terutama ketika dia tersenyum dengan tulus saat melihat kearahku. Apa rasaku terbalaskan? Aku tak mengharapkannya. Hanya satu hal yang aku harapkan, dia baik-baik saja.

Memperhatikannya secara diam-diam, memikirkannya dengan penuh optimisme, bertemu dengannya dengan penuh debaran dan tingkah yang tak dapat dikendalikan. Namun sangat sulit untuk jujur dengan apa yang ku rasakan terhadapnya, meski lampu hijau menyala dengan terangnya. Bukankah jatuh cinta itu aneh?

Mempersulit apa yang seharusnya mudah, namun membuat segala yang sulit jadi indah. Suarapun jadi bungkam, selalu terpana melihat makhluk tuhan yang telah merebut hatiku dan sebagian logikaku. Aneh.

ADVERTISEMENTS

4. Jarak yang tak kuketahui

Saat pamitmu tak terjadi, hatiku pilu sendiri

Saat pamitmu tak terjadi, hatiku pilu sendiri via https://www.google.com

Aku yakin ada yang ingin di ucapkannya saat perpisahan berlangsung. Namun, suaranya tak sanggup bicara. Senyumnya saja sudah cukup untukku dihari itu, walaupun aku tau dia akan menaiki jenjang yang lebih tinggi. Aku akan kesulitan melihatnya secara langsung. Tapi, bukankah 2 tahun kemudian aku bisa memasuki SMA yang sama dengannya? Pikirku.

Berkali-kali melihat teman-temannya datang ke sekolah, Aku tak menemukan dia dalam rombongan itu. Sampai aku menemukan kebenaran bahwa suara yang bungkam saat perpisahan ketika itu adalah bungkamnya untuk berucap pamit. Akankah artinya dia kembali dengan penuh kejutan? Ataukah dia tak menganggapku spesial sepertiku yang menganggapnya begitu berarti dalam hidupku?

Jarakmu harus menggunakan izin negara, jauh tanpa ku ketahui dari awal. Pilu, saatku tak tau jaraknya sejauhnya jauh.

ADVERTISEMENTS

5. Berusaha move on

Masih dengan rasa yang sama dengan orang yang sama

Masih dengan rasa yang sama dengan orang yang sama via https://www.google.com

Apakah aku percaya dengan kekuatan cinta pertama? Jawabannya tidak, tidak dalam waktu sementara. Aku bimbang dengan kenyataan bahwa perpisahan itu selalu ada setelah pertemuan manis.

Mungkin move on adalah cara yang tepat agar aku tidak lagi merindu, membuka hati pada orang yang baru mungkin mampu menghilangkannya di benakku. Aku juga ingin bahagia, pikirku

Damn, tepat dihari jum’atsaat terik matahari membakar kulitku. Macet yang tak dapat dihindari, aku membeku seketika. Seorang berjalan di depan motorku, tersenyum tanpa sadar aku sedang menatapnya dengan penuh kekakuan. Tak sanggup membuka helm, bicarapun bungkam, keringat dingin menyertaiku. Dia pulang, dan harapanku untuk move on menghilang.

ADVERTISEMENTS

6. Kembali tak berjumpa dan kemudian pergi lagi

Menunggu lagi

Menunggu lagi via https://www.google.com

Dia menemui semua teman-temannya setelah 3 tahun berada di negeri jiran, pertanyaanku akankah dia juga mencariku? Seperti dia mengingat semua teman-temannya, adakah aku dalam ingatannya. Satu perihal, dia tak bisa menemukan keberadaanku.

Aku masih di tempat yang sama dengan perasaan yang sama, merindunya, menelisik kabar darinya. Berfikir dalam diam, diam-diam aku melihat kesehariannya melalui story yang dia buat. Tanpa kabar dari story itu, aku merasa kehilangan banyak hal di hidupku.

Kuliah, pendidikan yang harus dia lewati selanjutnya. Aku senang jika dia memilih tanah airnya, namun tak disangka dia mengambil kelas internasional. Yang artinya, setengah pendidikan di Indonesia dan setengah lagi di luar negeri.

Semakin berjarak, itu yang ku pikirkan. Kapan bisa bertemu dengannya, jika berbicara lewat medsos saja membuatku bungkam. Setelah melewati separuh pendidikan di tanah air, kemudian dia pergi ke negeri China untuk melanjutkan pendidikannya. Apa aku tak pernah bertemu dengannya? Pertanyaan yang lebih detilnya apa aku sudah dilupakannya? 

7. Jika memang kataku bisa mempengaruhinya

aku hanya ingin dia baik-baik saja

aku hanya ingin dia baik-baik saja via https://www.google.com

Liburnya datang, dia menghabiskan waktu liburnya bertemu dengan teman-temannya di tanah air. Rindu, satu kata yang bisa mencerminkan bahwa rasa kantuk tak boleh menghalangi keinginannya untuk mengobrol, nongkrong bareng dan melakukan segala hal bersama teman-temannya.

Dia tak menyadari, tubuhnya butuh istirahat atau sekedar tidur sejenak. Sehingga rumah sakit mempersilahkannya untuk beristirahat.

Awalnya, aku tak mengapa dengan kejadian itu. Namun, aku geram saat storynya menunjukkan kalimat pesimis seakan dunia tak adil padanya. Tak berfikir panjang, aku membalas kalimat itu. Tak peduli dengan tanggapannya, aku hanya tak mau orang yang selama ini mengajarkanku untuk bersyukur malah jadi tak pandai bersyukur dikala sakit menimpanya. Tak seperti yang ku kira, tanggapannya baik. Dia berterimakasih atas itu. Tak apa, tak perlu banyak bicara. Dia memang selalu dingin, tapi itu yang aku suka darinya.

Beberapa hari kemudian, aku heran dengan storynya. Dia memenangkan lomba sepak bola di negeri china, pertanyaanku, 'bukankah dia masih sakit beberapa hari yang lalu?' Melihat wajahnya yang masih pucat, dan pipinya yang menjadi tirus. Aku yakin dia memaksakan dirinya, ataukah karena semangat dariku? Huh, hanya dia yang tau jawabannya.

8. Andai aku bisa menjagamu meski dihalang jarak

aku hanya ingin menjagamu

aku hanya ingin menjagamu via https://www.google.com

Melihat storynya hari ini, air mataku tiba-tiba jatuh. Padahal yang sakit dia, yang patah kaki dia tapi sungguh aku tak sanggup membayangkannya. Hobbi yang selalu jadi prioritas dihidupnya harus diistirahatkan selama satu tahun, dia masih tersenyum tapi aku khawatir dengan hatinya. 'Mampukah dia sabar untuk waktu yang lama?'

Setiap hari aku memantau storynya, dengan menggunakan tongkat di sebelah kanan dan kirinya dia pergi menjalani kewajibannya sebagai mahasiswa. Dibantu oleh kawan-kawannya yang baik, semoga saja tidak ada yang ingin berbuat jahat padanya. Aku hanya bisa berdoa pada tuhan agar dia diberi keselamatan. Biarkan semua orang disekitarnya mau mengulurkan tangan saat dia kesulitan, sesungguhnya tuhan lebih menyayanginya dibanding rasa sayangku padanya. Aku malu, tak dapat berbuat apa-apa. Rindu, hanya itu kata yang dapat mencerminkan keadaanku. Andai aku bisa menjagamu meski dihalang jarak, hanya tuhan yang bisa lakukan itu.

Pada kenyataannya menunggu memang harus memiliki kesabaran ekstra, terutama saat yang ditunggu tidak pernah tau. Namun, jika kamu yakin dengan perasaanmu. Yakinlah, tuhan maha mendengar. Doa-doa yang engkau panjatkan padanya yang terselip nama seseorang akan didengarkan. Dan Tuhanpun tau seseorang itu saat penting dalam hidupmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis yang masih mencari jati diri