Terbebas dari deadline makalah dan laporan penelitian di bangku perkuliahan, tidak serta merta membuat para fresh graduate dapat bernapas lega. Pasalnya mereka dihadapkan pada fase kehidupan yang tak kalah membuat frustasi. Beberapa orang menyebutnya sebagai fase penentu masa depan, yaitu fase mencari pekerjaan. Fase ini erat kaitannya dengan fresh graduate. Bersaing dengan ribuan pelamar lainnya untuk bisa lolos seleksi. Adakalanya proses seleksi membutuhkan waktu yang lama, bukan hanya mingguan, namun bulanan. Dibanding kamu hanya berdiam diri semasa menunggu panggilan kerja, ada baiknya kamu melakukan hal-hal berikut ini, siapa tahu bisa menjadi nilai tambah ketika kamu dipanggil interview nanti.
ADVERTISEMENTS
1. Siapkan semua berkas lamaran kerja yang penting, pastikan kelengkapannya
Panggilan untuk interview bisa jadi sangat mendadak. Sore ini kamu baru dikabari dan besok pagi kamu harus datang untuk interview. Jika kamu belum menyiapkan berkas lamaran kerja yang harus dibawa, kamu akan menjadi panik jika ada berkas yang belum siap. Ini bisa memengaruhi mental dan mood kamu saat interview esok hari. Belum lagi jika jarak tempat tinggal kamu dengan tempat interview tergolong jauh. Kamu harus bangun lebih pagi agar tidak terlambat, sedangkan kemarin malamnya kamu harus begadang untuk menyiapkan berkas yang kamu butuhkan. Tak hanya membuat panik, kurang persiapan juga bisa membuat kamu kehilangan fokus. Jangan sampai kesempatan yang sudah kamu tunggu-tunggu hilang begitu saja karena kecerobohanmu sendiri.
ADVERTISEMENTS
2. Siapkan jawaban dari pertanyaan yang mungkin akan diajukan HRD ketika interview nanti
Mendapat panggilan untuk interview kerja bukan berarti kamu akan diterima di perusahaan itu. Interview merupakan salah satu tahapan seleksi yang menentukan kamu akan diterima atau tidak di perusahaan yang kamu inginkan. Adakalanya HRD mengajukan beberapa pertanyaan yang bersifat menguji pengetahuan kamu. Jika kamu tidak menyiapkan jawaban sejak sekarang, bukan tidak mungkin kamu akan kebingungan ketika hendak menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
ADVERTISEMENTS
3. Kalau kamu gemar bermain media sosial, perbanyak relasi dengan teman-teman online
Untuk kamu yang memiliki banyak teman online di media sosial, kamu bisa membangun relasi yang baik dengan mereka. Tidak ada salahnya bertanya perihal lowongan kerja kepada teman online kamu jika memang posisi mereka telah bekerja di sebuah perusahaan. Dengan begitu, kamu bisa memeroleh informasil lowongan kerja lebih cepat dibanding dengan pesaing kamu yang lain, sehingga kesempatan untuk diterima kerja akan jauh lebih besar. Tapi ingat, kamu harus membangun relasi secara natural dan bijak ya, jangan terkesan berteman dengan mereka hanya karena kamu butuh bantuan mereka.
ADVERTISEMENTS
4. Mengasah skill baru dengan mengikuti kursus online maupun offline
Semakin hari persaingan dalam mencari kerja semakin ketat. Tak hanya bersaing dengan sesama teman fresh graduate, kamu juga bersaing dengan beberapa pelamar yang mungkin sudah memiliki pengalaman kerja. Dibandingkan hanya berdiam diri selama menunggu panggilan kerja, alangkah baiknya kamu juga turut mengembangkan skill yang kamu punya. Kamu bisa ikut berbagai kursus online maupun offline, baik yang berbayar maupun gratis. Siapa tahu skill tersebut bisa menjadi nilai tambah untuk kamu ketika interview nanti.
ADVERTISEMENTS
5. Berdoa dan minta restu pada orang tua. Setelah berusaha keras, Tuhanlah yang akan menentukan jalan hidupmu
Ini adalah poin terakhir yang wajib kamu lakukan selama masa menunggu. Sembari meningkatkan skill, kamu juga harus taat berdoa dan meminta kepada Sang Pemberi Rezeki. Karena sekeras apapun kamu berusaha, jalan hidup kamu tetap Tuhan yang menentukan. Begitu pula dengan restu orang tua. Ada benarnya pepatah yang mengatakan bahwa ‘Ridho Allah tergantung ridho orang tua’, oleh karena itu, kamu tidak boleh gengsi maupun sungkan untuk meminta restu kepada orang tua, agar apa yang kamu inginkan bisa disegerakan oleh Sang Pencipta.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”