Menjelajahi Jalan-Jalan di Kota London, Sangat Indah dan Bersejarah.

1. Museum Sherlock Holmes di Baker Street

Museum Sherlock Holmes via http://www.sherlock-holmes.co.uk

Bagi penggemar cerita detektif, Jalan Baker atau Baker Street sudah sangat familiar. Karena di jalan itu terdapat tempat tinggal seorang detektif terkenal asal London yaitu Sherlock Holmes. Dia adalah detektif fiksi karangan Sir Artur Conan Doyle, seorang pengarang sekaligus dokter berkebangsaan Skotlandia.

Sherlock Holmes sendiri bercerita tentang seorang "detektif konsultan" yang menggunakan kemampuan berpikirnya untuk memecahkan suatu kasus. Cerita tersebut berlatar antara tahun 1880 sampai tahun 1914. Mr. Holmes lahir pada tanggal 6 Januari 1854. Mr Holmes menyewa kamar di jalan Baker No. 221B London bersama sahabat karib sekaligus penulis pengalaman pribadinya, Dr. Waston. Walaupun karakter Mr. Holmes hanya fiktif belaka, namun kamar sewa di jalan Baker tersebut benar- benar ada di kota London.

Sejak tahun 1990, kamar sewa tersebut dijadikan museum untuk mengenang tokoh detektif yang terkenal pada abad ke 19, Mr. Sherlock Holmes. Rumah tersebut dilindungi oleh pemerintah karena kepentingan arsitektur dan sejarahnya.

Museum Sherlock Holmes buka setiap hari mulai pukul 9.30 sampai pukul 18.00. Dan untuk biaya masuknya, untuk pengunjung dewasa sebesar 6 poundsterling atau sekitar 90 ribu rupiah, lalu untuk anak-anak dibawah 16 tahun sekitar 4 poundsterling atau setara dengan 60 ribu rupiah. Dengan biaya tersebut pengunjung sudah bisa berkeliling di rumah sewa itu dan dipandu oleh pemandu yang berperan sebagai Nyonya Hudson.

Museum tersebut terdiri dari empat lantai. Lantai pertama adalah kamar pribadi dan ruang tamu Mr. Holmes. Di ruangan inilah Mr. Holmes menerima tamu, mendengarkan cerita mereka dan memecahkan kasusnya. Lantai kedua adalah kamar Dr. Waston dan Nyonya Hudson, sang pemilik kamar sewa. Lalu di lantai ketiga inilah yang paling unik, di sini berisi beberapa patung lilin berbentuk tokoh-tokoh dalam cerita Sherlock Holmes. Dan lantai keempat berisi koper-koper.

Museum tersebut ditata sedemikian rupa agar mirip dengan kamar sewa yang disewa Mr. Holmes sehingga jika Anda berkunjung kesini seakan-akan Anda akan berada dalam cerita detektif terkenal itu.