Menjelajah Ho Chi Minh City, Tujuan Wisata Asyik di Vietnam

Dalam rangka birthday trip, tahun ini saya memutuskan untuk mengunjungi Vietnam sendiri alias solo trip! Saya menjadikan birthday trip ini sebagai suatu kebiasaan setiap tahunnya, di mana saya menghadiahi diri saya sendiri dengan jalan-jalan sendiri dan menikmatinya sendiri. Ketika solo traveling, ini waktunya saya belajar memahami diri saya sendiri. Apa yang sudah saya lalui selama setahun, kenapa saya begini, kenapa saya begitu, saya akan menemukan jawabannya ketika solo traveling.

ADVERTISEMENTS

1. Mengenal Ho Chi Minh City

Patung Ho Chi Minh di Depan Ho Chi Minh Hall

Patung Ho Chi Minh di Depan Ho Chi Minh Hall via https://www.instagram.com

Kota pertama yang saya kunjungi di Vietnam adalah Ho Chi Minh. Setelah drama ketinggalan pesawat karena jalanan Jakarta yang macetnya luar biasa dan memaksa saya menginap di bandara Soetta, akhirnya saya sampai Ho Chi Minh sekitar jam 2 siang. Tidak ada perbedaan waktu antara Ho Chi Minh dan Jakarta.

Hal pertama yang saya lakukan adalah menukarkan uang dan membeli SIM Card. Sedikit tips, saat menukarkan uang, lebih baik menggunakan dolar karena di sana tidak menerima penukaran dengan uang rupiah. Hampir saya terkena scam di sini. Saya ditawari naik Uber mobil dengan harga murah, tapi nyatanya saat sudah di mobil bersama supir, saya dimintai harga yang lebih tinggi. Si supir ini sempat memaksa saya mengeluarkan semua uang yang saya punya. Saya pun panik dan akhirnya memutuskan turun dan menggunakan bus untuk menuju pusat kota.

Saya naik bus sampai ke Benh Than Market, dari sini saya jalan kaki untuk mencapai penginapan. Di sini, trotoarnya luas jadi nyaman untuk berjalan kaki. Hanya saja, ketika menyebrang jalan, level keberanian harus maksimal, karena seperti yang kalian tahu, Vietnam itu terkenal dengan jumlah motornya yang luar biasa banyak. Jadi, jangan berharap jalan akan kosong dan bisa melenggang nyaman saat menyeberang jalan, apalagi lampu lalu lintas di sini tergolong minim.

Penginapan yang saya pilih merupakan hostel dengan sistem shared room. Kebetulan tempatnya gabung dengan apartemen warga setempat, jadi kalau malam, berisik anak-anak muda sana yang kebetulan tinggal di gedung yang sama. Tapi, owner hostelnya sangat amat baik.

ADVERTISEMENTS

2. Saigon Central Post Office

Saigon Central Post Office

Saigon Central Post Office via https://www.instagram.com

Untuk menjelajah kota Ho Chi Minh, saya memutuskan untuk memulai dari Saigon Central Post Office. Saya iseng untuk menggunakan ojek online, meskipun kesulitan berkomunikasi (karena di sini rata-rata warganya enggak bisa berbahasa Inggris) akhirnya berhasil naik ojek online dengan ongkos 12.000 VND alias cuma Rp7.000. Murah banget, kan?

Sampai di Saigon Central Post Office, tempat ini sudah ramai sama turis dan didominasi oleh para turis dari negara Tiongkok. Kemana pun kaki melangkah, pasti ketemu dengan turis-turis asal Tiongkok. Tempat ini masih berfungsi sebagai kantor pos pada umumnya dan di sini, kamu bisa membeli kartu pos untuk dikirimkan. Sayang, saya enggak kepikiran untuk nulis surat, jadi saya enggak tahu harga kartu posnya.

ADVERTISEMENTS

3. Saigon Notre-Dame Basilicia

Saigon Notre-Dame Basilicia

Saigon Notre-Dame Basilicia via https://www.instagram.com

Persis di depan Siagon Central Post Office, berdiri Saigon Notre-Dame Basilicia, tempat ibadah dengan bangunan kokoh dan terlihat sakral, meskipun saya cuma melihatnya dari luar. Ini juga salah satu tempat yang wajib kamu datangi ketika berkunjung ke Vietnam. Bangunan ini dibangun sekitar tahun 1880 oleh Prancis saat masih menguasai Vietnam. Selain bangunannya, salah satu pengaruh Prancis di sini adalah sarapannya, yaitu roti baguette dengan isi sayuran dan daging yang disebut Banh Mi. Penjualnya bertebaran di setiap penjuru kota Ho Chi Minh.

ADVERTISEMENTS

4. Fine Arts Museum

Fine Arts Museum

Fine Arts Museum via https://www.instagram.com

Tempatnya agak tersembunyi, tapi Fine Art Museum ini menyimpan karya seni yang luar biasa. Harga tiket masuknya 10.000 VND atau cuma 6 ribu perak. Pas masuk ke dalam, tempatnya agak gelap dan suasananya agak sedikit creepy. Mungkin karena bangunannya tua, penerangannya yang remang-remang dengan koleksi karya seni yang sudah puluhan bahkan ratusan tahun membuat suasananya agak 'beda'. Jujur, saya agak takut waktu keliling di tempat ini.

ADVERTISEMENTS

5. For The Peace of The Country

For The Peace of The Country

For The Peace of The Country via https://www.instagram.com

Dari sekian banyak karya seni yang dipajang lukisan Kim Bach yang dibuat tahun 1938, lukisan ini begitu menarik perhatian saya. Mungkin karena dengan sekali lihat, kita bisa melihat makna yang begitu dalam dari lukisan ini.

ADVERTISEMENTS

6. Ben Thanh Market

Ben Thanh Market

Ben Thanh Market via https://www.instagram.com

Kamu yang mau beli oleh-oleh atau hobi jajan, wajib banget datang ke Ben Thanh Market. Berhubung tempat ini dekat dengan penginapan saya, maka ini saya jadikan tujuan terakhir sebelum kembali ke penginapan. Kopi Vietnam nya mantap, apalagi harganya cuma Rp 11.000 dan bikin ketagihan. Belum lagi oleh-oleh yang harganya murah meriah.

7. Bonus!

Pencinta buku melipir kesini!

Pencinta buku melipir kesini! via https://www.instagram.com

Di samping Saigon Central Post Office ada semacam pasar buku yang buka setiap weekend, bahkan waktu itu ada penulis terkenal Vietnam yang lagi bikin acara bedah buku.

Ho Chi Minh ini lagi masa pembangunan di mana-mana, jadi jangan heran dengan beberapa jalan atau tempat yang ditutup terkait dengan pembangunan tersebut. Kalau menurut saya, Ho Chi Minh kotanya cukup bersih,dan yang saya suka adalah trotoar yang luas juga tempat-tempat wisata yang jaraknya berdekatan, jadi bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Pengalaman enggak enak cuma saya dapatkan saat di bandara, selebihnya saya baik-baik saja, bahkan orang-orang di sana baik dan ramah. Cuma, mereka terkadang memandang dengan tatapan penuh tanya saja karena penampilan saya yang berhijab, sendiri pula.

Berbekal waze, saya sempat mencari masjid di sana. Saya menemukan masjid Ar Rahim, tempatnya 'nyempil' di tengah kota dan sepi. Maklumlah, di sini Islam merupakan agama minoritas. Di sekitar sini juga di jual makanan halal. Bagi saya, melihat masjid dan perempuan berhijab di negara asing, merupakan pemandangan yang menyejukkan hati.

Setelah dari Ho Chi Minh, saya bakalan melipir ke Nha Trang yang dikenal dengan pantainya yang indah. Tunggu kisah selanjutnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pencinta kopi dan traveling.