Generasi Y begitu ambisius mengejar, di sisi lain tidak dapat fokus mengejarnya. Di satu sisi sangat toleran terhadap perbedaan, di sisi lain tidak tahan jika harus berhadapan dengan orang-orang yang dianggap sulit. Generasi Y berambisi untuk memberikan kontribusi kepada dunia. Namun, mereka tidak mau bersusah payah berproses dari awal, mulai dari mengerjakan hal-hal remeh. Begitu hasil riset dari West Midland Family Center (WMFC) pada tahun 2012. Artinya, kaum milenial tidak mau bekerja kasar dan remeh.
Mereka pintar secara intelektual, berpendidikan tinggi, visinya besar, idenya inovatif namun tidak memiliki kesabaran untuk berproses. Di zaman yang semakin maju dan dinamis ini sangat susah untuk menemukan orang yang masih memahami dengan benar aturan etika. Oleh karena itu tidak heran banyak buku dan sekolah kepribadian yang dibuat dan diadakan untuk menumbuhkan kebiasaan,
Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus-menerus atau dalam sebagian besar waktu dengan cara yang sama dan tanpa hubungan akal, atau dia adalah sesuatu yang tertanam di dalam jiwa dari hal-hal yang berulang kali terjadi dan diterima sebagai tabiat”. Sayid (2006:347). Berikut ini adalah aturan penting yang selalu ada di dalam diri wanita yang bersifat classy di zaman milenial, apabila kita ingin menjadi salah-satu bagian dari mereka.
ADVERTISEMENTS
1. Berkenalan
Jabat tangan dengan erat dan hangat tapi ingat tidak boleh sampai menyakiti tangan lawan bicara kita, jangan sampai gara-gara itu ia tidak ingin bersalaman dengan kita lagi, pada momen ini kontak mata sangat penting dilakukan karna dari mata orang bisa menilai karakter kita, perlu diingat untuk menatap dengan tatapan yang lembut bukan tatapan intimidasi. Mengucapkan nama dengan jelas adalah aturan yang paling penting untuk menghindari kesalahan ejaan nama, terkadang kita bisa tersinggung saat orang salah mengucapkan nama kita, akan tetapi bisa jadi kita lah yang tidak melapalkan nama kita dengan jelas jadi jangan buru-buru menyalahkan orang lain.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Don Campbell, seorang Edukator terkemuka di dunia dalam Bidang Hubungan antara Musik dan Penyembuhan berasal dari Texas, ia bekerjasama dengan Sound Listening Center di Phoenix, Arisona, ia melakukan penelitian selama 4 bulan tentang kemampuan membedakan antara bunyi-bunyian pada berbagai tinggi nada melalui udara dan konduksi tulang. Penelitiannya membuktikan bahwa bunyi huruf fokal yang jernih dan jelas diterima melalui telinga kanan, untuk itu saat berkenalan posisi tubuh lawan juga perlu diperhatikan.
ADVERTISEMENTS
2. Menyapa
Dalam situasi formal biasakan untuk menggunakan panggilan “Saudara/Saudari” kepada para audien dan gunakan panggilan “Anda” pada orang baru yang dikenal terkhusus saat kita berada dalam situasi formal. Untuk orang yang baru kita kenal dijalan atau tempat-tempat lain panggilan Mba/Mas lebih sopan didengar.
Panggilan untuk orang yang lebih tua dari kita dan di dalam sikon kita sudah mengenalnya secara akrab tidak ada salahnya untuk memanggil dengan sebutan Oom/Tante.
ADVERTISEMENTS
3. Komentar
Sebelum berkomentar tentang perilaku orang lain ada baiknya kita melapalkan mantra Ibu Tiri Putri Salju “Mirror…..mirror, on The Wall” jangan sampai kita menjadi orang yang hanya mampu melihat selumbar dimata orang lain tapi tidak mampu melihat balok dimata sendiri. Untuk itu memilah kata dan mampu mambaca sikon dalam memberikan komentar sangatlah penting untuk dipahami.
ADVERTISEMENTS
4. Memotong pembicaraan
Memotong pembicaran sangat diidentikan dengan orang yang tidak tau sopan santun, akan tetapi kata-kaat itu tidak selamanya benar untuk itu perlu kita ketahui tentang pengaturan nada bicara, jeda lawan bicara, sikon, dan jumlah berapa kali kita melakukannya jika kita dapat menguasai keempat hal itu maka kita akan dicap sebagai orang yang beretika.
ADVERTISEMENTS
5. Sikap duduk
Duduk dengan posisi tegak, rentang paha tidak melebihi lebar pinggul, kedua kaki yang segaris dan rapat sangat dianjurkan didepan umum, sebisa mungkin hindari kebiasaan untuk menumpangkan kaki, akan tetapi jika belum terbiasa bisa dilakukan secara perlahan. Perlu diingat untuk menumpang kaki tanpa harus terlihat alas kaki yang sedang dikenakan karna itu akan menimbulkan kesan yang tidak sopan untuk orang-orang yang berada disekitar kita.
Selain itu ada posisi duduk yang baik dilakukan dengan cara merapatkan lutut dan menyilangkan pergelangan kakinya. Salah satu posisi yang populer dan disebut ” Duchess Slant ” Di ciptakan oleh Beaumont Etiquette dan di namai the Duchess of Cambridge.
ADVERTISEMENTS
6. Sosial media
Last but not least, Wanita yang classy tau bagaimana caranya menggunakan sosial media yang dimilikinya secara bijak, tau cara menempatkan diri dan bukan tipe wanita yang suka dengan gimmick. Sangat penting bagi kita untuk dapat bersikap bijak didunia maya karna hal itu akan berperan besar di kehidupan nyata kita secara tidak langsung.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”