“Selamat menempuh hidup baru”
Ungkapan tersebut sering kita dengar saat ada sanak saudara atau rekan sejawat yang menikah. Kenapa disebut hidup baru? Mungkin karena saat kita menikah, banyak sekali perubahan-perubahan yang dialami. Fase kehidupan baru yang disebut rumah tangga. Membangun keluarga baru. Beradaptasi dengan lingkungan baru.
Bukan hanya tentang status di KTP-mu yang berubah, Kartu keluargamu, bahkan juga tempat tinggalmu. Hidup dengan orang baru yang kini menjadi suamimu dan juga keluarganya yang kini menjadi keluargamu. Perbedaan lingkungan dan dinamikanya lambat laun akan mengubah pola pikirmu, belum lagi tanggung jawabmu yang kini berstatus seorang istri dan ibu rumah tangga.
Berikut perubahan akan kamu rasakan ketika sudah menikah.
ADVERTISEMENTS
1. Berstatus istri dan ibu rumah tangga
Jika dulu kamu sering tertawa dan bercanda dengan teman-temanmu sampai kelewat batas, kini setelah menikah dan statusmu berubah menjadi seorang istri serta ibu rumah tangga, secara sadar atau tidak, kamu mulai membatasi dirimu. Pergaulanmu dengan lawan jenis juga sedikit kamu hindari. Sadar kalau kini kamu milik orang yang kini berstatus suamimu.
ADVERTISEMENTS
2. Izin jika mau melakukan sesuatu
Jika dulu kamu hanya izin pada mama papa, sekarang setelah menikah tanggung jawab atas dirimu sepenuhnya di tanggung oleh suamimu, jadi sebelum kamu melakukan atau mengambil keputusan sebaiknya diskusikan dulu dengan suamimu.
ADVERTISEMENTS
3. Pergi ditemani Suami
Jangan mengeluh jika suamimu ingin mengantar dan menemanimu pergi. Meski terkesan seperti anak kecil yang harus dikawal ke mana-mana, tapi sebenarnya ia ingin memastikan dirimu baik-baik saja. Banyak di luar sana pasangan suami istri yang harus menjalani LDR setelah menikah dikarenakan faktor pekerjaan atau faktor lainnya. Beruntunglah jika kalian termasuk pasutri yang tidak perlu merasakan hal itu!
ADVERTISEMENTS
4. Belanja bulanan
Jika dulu sebelum menikah, kamu melakukan rutinitas belanja bulananmu sendiri, kini diantar suami. Bukan hanya itu, misalnya jika dulu perlengkapan mandi yang biasanya kamu beli khusus untuk dirimu sendiri, kini setelah menikah kamu membeli yang sekiranya bisa kalian pakai berdua. Biar hemat!
ADVERTISEMENTS
5. Rutinitas sehari-hari
Jika dulu sepulang kerja, kamu menanyakan ke ibumu, “Ma, masak apa?” kini setelah menikah, sepulang suamimu kerja, ia bertanya padamu, “Istriku, masak apa hari ini?” Setelah menikah, kamu yang bertanggung jawab menyiapkan makanan untuk keluargamu, bukan lagi ibumu. Kamu harus bangun lebih pagi dari biasanya dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, seperti menyapu dan mencuci piring.
ADVERTISEMENTS
6. Makan di luar
Karena sudah terbiasa menyiapkan makanan, suatu ketika suamimu mengajak makan di luar. Setelah makan dan bill keluar kamu terkejut melihat nominal pada lembar tagihan tersebut, MAHAL banget! Akhirnya kamu meminta pada suamimu untuk tidak makan di luar lagi. "Lain kali mama yang masakin aja ya pah, jangan masak di luar lagi!" Padahal waktu kalian pacaran, sering keluar masuk kafé, tapi setelah nikah rasanya sayang banget kalau makan di tempat seperti itu.
7. Menonton bioskop
Rutinitas lainnya waktu pacaran selain makan di kafé adalah menonton bioskop. Saat kalian pacaran sih, nggak kepikiran mahalnya harga satu tiket bioskop, tapi setelah menikah rasanya lebih baik menyetel sendiri di rumah dengan home theater dan membeli kasetnya. Lebih seru, lebih bebas dan lebih murah pastinya.
8. Kegiatan Akhir Pekan
Jika biasanya kegiatan akhir pekan diisi dengan jalan-jalan atau berkumpul dengan keluarga, teman-teman atau bahkan pasanganmu, kini setelah menikah kamu harus merelakan waktu weekend-mu dengan mengerjakan pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan pada hari kerja, seperti mencuci baju dan memotong rumput. Bisa saja sih weekend kamu isi dengan piknik bersama suami, tapi pastikan rumahmu dalam keadaan bersih ya, supaya sepulang dari liburan kamu tidak terlalu capek karena membersihkan rumah.
Menikah bukan hanya tentang mengubah statusmu tapi juga pola pikirmu, mengubah seorang gadis remaja menjadi ibu rumah tangga. Menjadi yang dulunya bersifat kekanakkan menjadi lebih dewasa. Menikah itu seperti permainan rumah-rumahan ketika waktu kita kecil, menyiapan makanan, menyuapi anak, melepas suami bekerja, hanya bedanya tidak ada kata bosan, tidak ada menyerah dan tidak ada kata untuk berhenti, yang ada hanyalah terus berjuang agar terus bermain sesuai dengan peran yang kita pilih.
Menikah memang bukanlah perkara mudah. Tapi juga bukan hal yang sulit asal kamu menjalaninya bersama orang yang tepat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”