Mengubah Passion Menjadi Sebuah Keterampilan dan Karir

6 langkah yang harus kita lalui

Saat ini kita dituntut oleh pesatnya perkembangan jaman dari waktu ke waktu. Generasi milenial, gen Z dan Alpa memiliki tantangan yang lebih berat. Sulitnya menemukan lapangan pekerjaan menjadi tantangan terbesar saat ini. Tidak hanya cukup menempuh pendidikan hingga jenjang S1 tapi juga membutuhkan lebih banyak keterampilan lapangan yang punya daya saing. Kita membutuhkan segudang kreativitas dan menemukan kesempatan yang langka untuk bisa menjadi yang terbaik. Kompetisi dan daya saing yang semakin tinggi menjadikan generasi saat ini menjadi lebih banyak keluar jalur atau tidak menggunakan ijazah mereka. Tidak heran karena memang persaingan begitu ketat. Itulah yang mungkin menjadi alasan generasi saat ini perlu mengembangkan passion mereka menjadi sebuah keterampilan. Mengubah passion menjadi sebuah keterampilan hidup bahkan karir apa itu mungkin? Mungkin saja tapi semuanya tidak ada yang instan. Mengubah passion menjadi karir juga menjadi tantangan yang berat tapi bukan satu hal yang tidak mungkin. Kita hanya perlu konsisten melakukan beberapa hal untuk bisa mengintegrasikan passion tersebut menjadi sebuah pekerjaan.

ADVERTISEMENTS

1. Identifikasi nilai passion

Foto oleh George Milton dari Pexels

Foto oleh George Milton dari Pexels via https://www.pexels.com

Hal utama yang perlu kita tahu adalah apa yang menjadi niat terbesar dalam hidup. Apa yang ingin kita capai dalam rentang waktu sepuluh tahun? Apakah keterampilan ini bisa menghidupimu? Apakah ini yang kita inginkan? Apakah ini bisa kita lakukan dengan konsisten dan loyalitas? Bagaimana cara mengindetifikasinya? Kita dapat melakukan berbagai kegiatan yang kita sukai dan nyaman serta melakukannya dengan versi terbaik. Penting juga kita mengetahui dalam level apa kita berada? Jika kita sangat membutuhkan nafkah maka yang kita butuhkan adalah mengubah rencana itu menjadi rencana jangka panjang. Kita tidak mungkin untuk melangkah tanpa rencana matang. Buatlah rencana cadangan artinya kita harus mencari sebuah pekerjaan apapun itu barulah kita menata untuk mengembangkan passion yang kita miliki menjadi sebuah karir. Selanjutnya apakah mungkin passion tersebut dibutuhkan? Jika kita ingin mencari nilai materi maka sangatlah penting untuk kita mengetahui dasar kebutuhan dari passion tersebut. Apa yang bisa kita jual dari passion tersebut? Kemudian dalam jangka panjang apakah hal tersebut menjadi dampak positif? Semua pertanyaan di atas harus kita jawab dengan pasti dan jujur. Barulah setelah itu mencapai sebuah keputusan dengan tanggung jawab terhadap segala resikonya.

ADVERTISEMENTS

2. Pengembangan keterampilan (Pelatihan, Tes dan Portfolio)

Foto oleh Christina Morillo dari Pexels

Foto oleh Christina Morillo dari Pexels via https://www.pexels.com

Setelah kita menentukan bidangnya, kita harus mematangkan passion tersebut. Kita harus memiliki modal awal secara keilmuan dan pratiknya dengan mengikuti pelatihan, tes dan pendampingan oleh instruktur atau mentor. Dari pelatihan tersebut kita akan melihat potensi yang dimiliki secara spesifik atau lebih mengerucut. Hal itu sangat penting agar kedepannya kita bisa fokus untuk memperdalamnya. Ikutilah tes pengembangan keterampilan dan buatlah portfolio di media online seperti website dan instagram. Pelatihan, tes dan pengalaman kita di proses awal bisa kita jadikan sebagai lampiran portfolio atau rekam jejak karir. Tujuannya untuk memberikan record baik pada mitra di masa depan.

ADVERTISEMENTS

3. Penelitian dan Eksplorasi

Foto oleh Christina Morillo dari Pexels

Foto oleh Christina Morillo dari Pexels via https://www.pexels.com

Langkah berikutnya adalah melakukan penelitian dan eksplorasi tentang semua pasar industri yang berkaitan dengan passion kita. Apa saja yang bisa menjadi permintaan dan peluang di bidang tersebut. Eksplorasi berbagai jalur karirnya, mulai dari aplikasi, website online, media sosial, komunitas, organisasi. Carilah informasinya dari berbagai sumber seperti video di youtube, publikasi artikel dan sebagainya. Kira kira media atau perusahaan mana yang paling baik untuk bermitra? Kira kira website mana yang punya reputasi baik dan punya peningkatan? Lakukan riset dengan membuat beberapa perbandingan seperti keuntungan, kerugiannya serta persyaratannya. Simpulkan mana yang paling baik dan carilah produk terbaiknya dari perusahaan tersebut dan seperti apa yang menjadi tren di masyarakat.

ADVERTISEMENTS

4. Membuat rencana karir dan rancangan perluasan

Foto oleh Pavel Danilyuk dari Pexels

Foto oleh Pavel Danilyuk dari Pexels via https://www.pexels.com

Berbicara soal karir tentu kita harus membuat sebuah rencana di masa depan atau perluasan ranah karir. Apa yang bisa dicapai dengan passion tersebut? Kita bisa mengubahnya menjadi sebuah bisnis dengan rencana jangka panjang. Atau jika passion sudah dalam bidang bisnis kita perlu menambahkan produk lain. Lihatlah target pasarnya dan seberapa banyak permintaan konsumen. Kita bisa memperluas rencana tersebut dengan strategi pemasaran ataupun inovasi produk baru atau perluasaan di bidang lain. Kita bisa mencari mitra bisnis yang sama sama ingin meningkatkan tren. Jika bukan dalam area bisnis cobalah cari ide menarik yang bisa menyalurkan passion kita. Misalnya fotografi kita bisa menjual foto, aplikasi editing, presets, pembuatan produk di industri fotografi, bekrjasama dengan pihak lain ataupun materi kelas online. Apapun bisa kita kembangkan selama itu bermanfaat dan memiliki nilai materi. Bulatkan tekad dengan niat, tujuan yang jelas dan target yang terukur.

ADVERTISEMENTS

5. Identifikasi tantangan

Foto oleh Jess Bailey Designs dari Pexels

Foto oleh Jess Bailey Designs dari Pexels via https://www.pexels.com

Mengubah passion menjadi sebuah karir tentu tidak mudah. Kita perlu mengindentifikasi tantangan serta masalah apa yang akan muncul di awal dan di masa depan. Buatlah langkah secara detail apa yang harus dilakukan dari awal. Buatlah budget atau modal awal yang perlu dikeluarkan dan berapa waktu yang harus dihabiskan. Setelah itu tentukan apakah hal tersebut mampu kita lakukan dalam jangka pendek atau jangka panjang. Prediksi kesulitan apa yang akan muncul dalam proses membangun karir. Misalnya kesulitan mendapatkan media atau alat, akses informasi, atau cara memasuki ranah pemasarannya seperti perusahaan produksi, penerbit, penyelenggara atau event organizer, cara mendapatkan konsumen dan sebagainya. Identifikasi tantangan ini pun tentu akan berubah seiring perkembangan karir kita, setelah dua atau tiga tahun kemungkinan tantangan lainnya akan muncul seperti produk apa yang harus kita sesuaikan dengan tren.

ADVERTISEMENTS

6. Menemukan mentor, memperluas jaringan dan membuat inovasi

Foto oleh Christina Morillo dari Pexels

Foto oleh Christina Morillo dari Pexels via https://www.pexels.com

Dalam mengembangkan karir tidak ada alasan untuk tidak membekali diri. Belajarlah terus lebih dalam dengan orang orang yang telah sukses di bidang tersebut. Carilah mentor yang sudah lama berkecimpung dan mampu melawan arus perubahan. Tulis hal apa yang menjadikan mereka bangkit dan bisa berkembang. Ikuti dan pelajari apa saja yang dia lakukan. Buatlah koneksi dengan memperluas  jaringan dan komunitas. Ini seperti kita akan menaiki tangga yang sedikit demi sedikit akan terus naik. Ketika kita sudah masuk dalam sebuah lingkungan yang sama, tentu kita akan mendapat banyak ilmu, nasihat dan pada akhirnya akan menuntun kita pada koneksi yang lebih luas. Terakhir, percaya diri dan konsisten pada target yang akan dicapai. Berani menjadi berbeda untuk melakukan sebuah gebrakan. Apa inovasimu? Identifikasi hal yang belum ada dan belum dilakukan atau yang tidak pernah terpikir. Sehingga kita bisa menjadi wajah baru dalam bidang tersebut.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Shot the moments on frame (Photograph), Edit with heart and Share it on content (Writing).