Menghadapi Kesedihan Setelah Ditinggalkan oleh Orang yang Kita Sayangi

Hidup harus terus berjalan. kamu harus berusaha bangkit lagi :)

Perpisahan karena kematian merupakan patah hati terbesar dalam hidup. Hal ini bisa membuat orang yang ditinggalkan merasa sendirian, kosong, bahkan hilang semangat hidup. Itu adalah reaksi yang wajar dan alami saat kita merasa kehilangan yang sangat dalam. Namun berlarut-larut dalam rasa ini akan menyulitkan kita untuk melanjutkan tanggung jawab kita dan menggapai harapan yang belum tercapai. Kita tidak boleh lupa, bahwa orang terkasih kita yang sudah meninggal juga ingin kita bahagia dan tidak terus bersedih.

Berikut ada beberapa hal yang bisa menjadi saran untuk membantu kalian yang sedang berusaha bangkit mengatasi kesedihan dan mencoba menerima keadaan.

ADVERTISEMENTS

1. Jangan terburu-buru

Women in work rush

Women in work rush via https://www.freepik.com

Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda saat menghadapi kedukaan. Jangan terburu-buru untuk menekan perasaan sedih, meski pada akhirnya kita harus melanjutkan kehidupan kita. Ambil waktu untuk belajar menerima keadaan sebelum memutuskan siap kembali ke kehidupan normal.

ADVERTISEMENTS

2. Jangan menutup diri

Sharing with a friend

Sharing with a friend via https://www.freepik.com

Daripada menutup dan berdiam diri, lebih baik kita terbuka dan berbicara dengan anggota keluarga atau teman yang juga dekat dengan orang yang kita kasihi. Berbicara dengan orang yang sama-sama merasa kehilangan membuat kita merasa penuh dukungan dan dicintai oleh mereka.

ADVERTISEMENTS

3. Tetap jaga kesehatan fisik dan emosi

Stay Healthy

Stay Healthy via http://freepik.com

Kehilangan orang yang dikasihi seringkali menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan dan emosi kita. Hal ini ditandai dengan sulit tidur, kehilangan nafsu makan, dan kurang motivasi. Tetap ingatlah untuk makan dengan sehat dan berolahraga. Hindari penggunaan obat-obatan atau alkohol yang biasanya menjadi pelarian. Mengkonsumsi hal-hal tersebut malah akan menunda penyembuhan emosi dan fisik kita.

ADVERTISEMENTS

4. Cari bimbingan konseling jika merasa perlu

Counselling session

Counselling session via http://freepik.com

Jika kita masih mengalami kesedihan berlanjut selama berbulan-bulan bahkan menginjak tahun, ada baiknya kita mulai mencari bimbingan konseling untuk membantu mengatasi hal ini. Bimbingan konseling bisa kita dapatkan secara profesional dari psikolog atau bisa lewat komunitas-komunitas rohani yang umumnya memiliki konsentrasi dalam bimbingan konseling keluarga.

ADVERTISEMENTS

5. Membiarkan diri merasa bahagia

Happy time with friends

Happy time with friends via http://freepik.com

Biarkan diri kita merasa senang dengan cara berkumpul dengan sahabat atau mencari teman-teman baru. Kita bisa masuk komunitas baru, ikut organisasi dibidang sosial bersosialisasi, belajar hal baru, atau mengambil cuti liburan. Coba untuk ingat momen-momen lucu bersama orang yang anda cintai, dan bagikan pada teman-teman lain yang mendengar. Hal ini akan membantu kita lebih cepat menerima keadaan.

ADVERTISEMENTS

6. Menjadi mandiri

Making decision

Making decision via http://freepik.com

Jika biasanya kita mengambil keputusan dengan berdiskusi dengan orang yang kita kasihi, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil sikap menjadi mandiri. Jangan takut untuk menghadapi pilihan-pilihan besar dan pahami jika berbuat salah itu normal dan kita bisa belajar untuk memperbaikinya kembali.

7. Berdoa dan berserah kepada Tuhan

Surrender to God

Surrender to God via http://freepik.com

Kehilangan orang yang kita kasihi seringkali membuat kita merasa marah kepada Tuhan. Namun ingat bahwa Tuhan itu Maha Segalanya. Ingatlah, bahwa hal yang kita terima adalah yang terbaik bagi kita. Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang tidak bisa kita hadapi. Doakan orang yang kita kasihi agar mendapat tempat terbaik di sana. Doa bisa menjadi terapi terbaik dan terdekat bagi kita yang merasa ditinggalkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menulis karena hobi. Menulis karena ingin berbagi.